Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Perangai Asli Guru yang Hukum 100 Squat Jump, Kolega Tak Percaya Diduga Buat Siswa Tewas: Dia Lembut

Guru yang memberikan hukuman 100 squat jump tak menyangka siswanya akan berakhir meninggal dunia.

Editor: Olga Mardianita
IST - YouTube Kompas TV
Sifat asli guru yang hukum 100 squat jump ke siswa. Para koleganya terkejut. 

TRIBUNJATIM.COM - Sifat asli guru yang memberikan hukuman 100 squat jump pada siswanya terkuak.

Seperti diketahui, seorang siswa di Deliserdang, Sumatera Utara, tewas diduga akibat hukuman yang diberikan sang guru.

Mengetahui hal itu, guru lainnya tak percaya peristiwa tersebut terjadi.

Begitu pula sosok guru yang memberikan sanksi.

Pasalnya, menurut kesaksian para pengajar di SMPN itu, oknum guru terkenal lembut.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: 4 Fakta Siswa Tewas usai Dihukum 100 Squat Jump, Mengeluh Kaki Sakit dan Demam, Nasib Guru Terkuak

Hal diungkapkan oleh Eka Br Barus yang juga merupakan rekan kerja sesama guru di SMP 1 STM Hilir. 

"Saya masih sering komunikasi. Syok dia sampai sekarang. Nangis juga kalau cerita sama saya. Kenapa bisa jadi begini katanya," ucap Eka yang ditemui di sekolah, Selasa (1/10/2024). 

Guru Bahasa Indonesia ini menilai kalau karakter temannya itu adalah orang yang baik.

Sepengetahuannya suara SWH juga lembut. Di lingkungan sekolah juga selalu happy bawaannya. 

"Kalau suara dia lembutnya itu. Mungkin ya saya yang lebih ditakuti anak-anak di sini. Suara saya yang mungkin lebih besar dari suara dia. Kalau saya jalan anak-anak itu mungkin takut tapi kalau dia itu ya biasa saja orangnya. Kalau istirahat ya kita cerita-cerita dan paling kami foto-foto bersama," ucap Eka. 

Saat diwawancarai Eka pun sempat meneteskan air mata.

Ia mengaku cukup sedih lantaran melihat temannya itu bisa menghadapi situasi seperti sekarang ini.

Para guru lain juga mengakui kalau selama ini Eka adalah guru yang paling dekat dengan SWH.

Saat ini www.tribun-medan.com menyambangi sekolah ini para guru pun semuanya mengungkap kalau SWH adalah guru yang baik.

Baca juga: Ginjal Siswa SMP Rusak karena Dihukum Guru Squat Jump 200 Kali, Pingsan saat Lari, Si Guru Dipecat

Selli Winda Hutapea (Facebook Selli Winda)
Selli Winda Hutapea (Facebook Selli Winda) (Facebook Selli Winda)

Mereka juga menyebut kalau korban, RSS juga merupakan siswa yang juga baik.

"Kami intinya terkejut jugalah satu sisi dia (SWH) teman kami dan disatu sisi juga yang itu (RSS) anak kami. Sama-sama baik ini keduanya," ungkap para guru. 

Informasi yang dihimpun SWH dan RSS sama-sama merupakan warga Desa Negara Beringin.

Semenjak peristiwa kematian RSS, SWH yang sudah dinonaktifkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang tinggal di rumah saudaranya di desa yang sama.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, SWH telah menuliskan surat terkait kronologi pemberian hukuman kepada RSS. 

Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (19/8/2024), ketika enam siswa tidak mengerjakan tugas.

SWH bertanya kepada para siswa tentang hukuman yang mereka inginkan, dan mereka menjawab squat jump.

SWH kemudian meminta siswa yang dihukum melakukan squat jump sebanyak 100 kali, dengan catatan boleh berhenti sejenak jika merasa lelah.

Namun, setelah pulang ke rumah, RSS merasakan sakit di kedua kakinya.

Keesokan harinya, RSS mengalami demam tinggi dan akhirnya dirawat di Rumah Sakit Sembiring, Deli Tua, Deli Serdang, kemudian meninggal pada Kamis (26/9/2024).

SWH merupakan guru honorer yang mengajar pendidikan agama Kristen sejak Januari 2024.

SWH menggantikan guru sebelumnya yang mengajar mata pelajaran tersebut telah pensiun.

Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas diduga usai disuruh Squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya, Jumat (27/9/2024).
Yuliana Padang, ibu dari Rindu Syahputra Sinaga (14) siswa sekolah menengah pertama (SMP) di SMP Negeri I STM Hilir, Kabupaten Deliserdang tewas diduga usai disuruh Squat jump sebanyak 100 kali oleh gurunya, Jumat (27/9/2024). (TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO)

Pesan Terakhir Korban sebelum Meninggal Dunia

Peristiwa memilukan menimpa seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) berinisial RSS (14) di Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).  

RSS meninggal usai dihukum squat jump 100 kali oleh guru agamanya gara-gara tidak hafal ayat kitab suci, Kamis (26/9/2024).

 Menurut ibu korban, Yuliana Derma Padan, putranya itu sempat mengeluh kakinya sakit dan demam pada hari Rabu (25/9/2024).

Melihat kondisi putranya mengkhawatirkan, Yuliana segera membawa RSS ke Rumah Sakit Umum Sembiring, Kecamatan Deli Tua.

Baca juga: Klarifikasi Kepsek soal Siswa Tewas usai Dihukum Guru Squat Jump 100 Kali, Ngaku Kecolongan: Nasib

Tim medis segera melakukan tindakan. Namun korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis pagi (26/9/2024). 

"Ia mengeluh sakit kaki dan demam tinggi. Sempat bilang ke saya, 'Mak, kakiku sakit sekali, penjarakanlah gurunya itu, Mak. Biar jangan dia biasa begitu.' Paginya, anak saya sudah meninggal," ujar Yuliana.

Pada Selasa pagi 1 Oktober 2014, RSH bersama dengan Kepala SMP Negeri 1 STM Hilir sedang berada di kantor Ombudsman memenuhi panggilan. 

"Lagi dimintai keterangan, lagi proses. Yang dipanggil Kadisdik, Kepala Sekolah dan gurunya," kata Kepala Ombudsman Sumut, James Panggabean. 

Ditanya hasil pemeriksaan, James meminta waktu karena proses sedang berlangsung. 

"Sebentar ya bang, masih proses," katanya. 

----- 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved