Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sebelum Ibu Tien Soeharto Dilahirkan Ternyata Sempat Dibawa ke Kandang Kambing: Tradisi Kuno

Putri sulung Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, Mbak Tutut menceritakan soal kisah unik yang terjadi di keluarganya.

Editor: Torik Aqua
Tribunnews.com, TribunStyle.com
Potret Bu Tien dan Soeharto saat masih menjabat sebagai petinggi negara 

Namun, saat melamar, kondisi Tien berubah.

Ia sudah tak kurus lagi dan kulitnya menggelap karena aktif di Palang Merah.

"Ibu baru saja sembuh dari sakit kuning, kulitnya kuning, kurus, ketok menik menik, dadi bapakmu rodo kesengsem, ternyata kok sekarang ibu agak hitam. Bapakmu kecele he he he," kata Tien Soeharto sambil tertawa geli.

Meski begitu, cinta Soeharto kepada Tien tak luntur.

Pernikahan mereka tetap dilangsungkan hingga memiliki enam orang anak.

Ketika ditanya cerita itu, Soeharto tersenyum, "Iyo, tapi ibumu tetap ayu. (iya, tapi ibumu tetap ayu)."

Mendengar balasan Soeharto, Tien Soeharto tersipu malu.

Kepiluan Soeharto Ketika Tien Meninggal

Satu peristiwa yang membuat Soeharto meneteskan air mata adalah saat istrinya, Tien Soeharto meninggal dunia.

Satyanegara, dokter ahli bedah saraf yang juga anggota Tim Dokter Kepresidenan menceritakan kepiluan Soeharto ditinggal istrinya.

"Ketika itu 28 April 1996, saya mendapat kabar bahwa Ibu Tien meninggal dunia," kata Satya dalam buku Pak Harto, The Untold Stories yang dikutip dari Kompas.com.

Satyanegara pergi ke rumah duka di Jalan Cendana sekitar pukul 07.00 WIB.

Saat itu, jenazah Tien Soeharto dibaringkan di ruang tamu.

Satya menemui Presiden Rebuplik Indonesia yang ke-2 untuk mengucapkan belasungkawa.

"Pak Harto memeluk saya, kemudian berkata sangat perlahan, 'Piye to, kok ora iso ditolong...? (Bagaimana, kok tidak bisa ditolong?)'," ujar Satya yang menirukan ucapan Soeharto.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved