Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Wanita Begal Driver Online di Surabaya

Terungkap Motif Wanita Asal NTT Begal Driver Online, Ingin Pergi Liburan ke Australia dan Bekerja

Polsek Gunung Anyar langsung mengintrogasi Maria Livia, wanita asal Ende, NTT, yang membegal driver taksi online

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Maria Livia diamankan warga di pos perumahan usai begal driver taksi online. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Polsek Gunung Anyar langsung mengintrogasi Maria Livia, wanita asal Ende, NTT, yang membegal driver taksi online di kawasan Gunung Anyar Tambak, Surabaya.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Hersa Fathoni, menjelaskan bahwa Maria melakukan kejahatan jalanan secara brutal karena membutuhkan uang untuk liburan ke Australia.

"Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia)," katanya.

Maria sehari-hari tinggal bersama kakak perempuannya di apartemen Amor.

Ia merantau ke Surabaya sejak kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta. 

Baca juga: BREAKING NEWS : Wanita Asal NTT Begal Driver Taksi Online di Surabaya, Pelaku Ditangkap Warga

Namun, sejak tahun 2022, ia tidak memiliki pekerjaan.

Merasa bosan dan kesulitan mencari kerja, Maria berencana untuk bekerja di Negeri Kangguru.

"Dia mendapat informasi bahwa untuk bekerja di sana (Australia) harus menyiapkan sejumlah dana," ujarnya.

Tanpa tabungan, Maria kemudian berpikir untuk mendapatkan uang dengan cara membegal mobil.

Baca juga: Pelarian Buronan Begal di Surabaya 3 Bulan Akhirnya Ditangkap Polisi, Diamankan saat Pelaku Ngamen

Ia sudah mencari informasi bahwa mobil tanpa surat-surat bisa dijual seharga Rp50 juta. 

Meskipun demikian, polisi memastikan bahwa meskipun Maria nekat membegal, ia belum pernah menjalin hubungan dengan penadah.

Pudjiono, korban pembegalan, tidak menyangka akan menjadi sasaran.

Baca juga: Remaja di Jember Jadi Pelaku Begal Payudara 9 kali, Ngaku Karena Kecanduan Nonton Film Dewasa

Kejadian itu berlangsung di pagi hari, dan selama perjalanan, Maria tampak tidak mencurigakan. 

Ia duduk di bangku belakang seperti penumpang biasa.

Namun, saat memasuki kawasan sepi di Gunung Anyar Tambak, Maria tiba-tiba menusukkan pisau ke wajahnya, dengan pisau dapur sempat menancap di lehernya.

Baca juga: Kasus Begal di Jember Merajalela, Polisi Beri Atensi, Masyarakat Diimbau Berhati-hati

Kasus ini mendapat perhatian dari Himpunan Pengusaha Daring (HIPDA) Indonesia Jawa Timur.

David Walalangi, Sekjen HIPDA, menilai insiden ini menjadi bukti bahwa kejahatan begal masih mengintai Kota Surabaya.

Bahkan bisa dilakukan oleh seorang wanita cantik di pagi hari.

"Kami berharap penegakan hukum lebih tegas. Jangan sampai kejadian ini menjadi trauma bagi semua driver online. Banyak masyarakat kelas menengah yang bergantung pada pekerjaan ini," ujarnya.

Baca juga: Ayunkan Celurit Takut-takuti Korban, Tiga Begal Rampas Motor Warga Surabaya, Videonya Viral

Ia juga mengkritisi fasilitas dari aplikator, meminta agar mereka membentuk satgas keamanan.

Sebaiknya, semua aplikator menyediakan tombol darurat bagi driver, sehingga mereka bisa segera mendapatkan bantuan jika terjadi insiden.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved