Berita Viral
Demi Lahan Parkir Mobil Anaknya, Ibu-ibu Nekat Tutup Jalan Warga Pakai Semen Cor & Pot Bunga
Akses jalan rumah warga tersebut ditutup pot bunga dan dicor semen oleh ibu-ibu berdaster pink.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Sejumlah keluh kesah mereka tuliskan di dalam poster pasca pihak Marietje menutup Gang Rahayu dengan tembok setinggi tiga meter pada Sabtu (3/8/2024).
Warga yang kesal karena harus menempuh jalur yang lebih jauh untuk keluar pemukiman pun meluapkan kekesalan dengan menuliskan, 'Bu. Pak. Selain Lieur Muter teh Nyeri suku Beak Waktu' (Bu Pak selain pusing juga sakit kaki dan habis waktu).
Selain itu warga pun menyinggung soal perlunya hidup rukun dalam masyarakat.
Hal itu diluapkan dengan menulis, 'Hirup teh moal lila makanya kudu rukun, buka dong benteng ini'.
Baca juga: Senyum Abah Ajang Jadi Tukang Parkir Merangkak, Ikhlas Sehari Dapat Rp20 Ribu Buat Makan Sama Ayah
Sementara itu, Kepala Desa Kertamulya, Farhan Fauzi, mengaku tak bisa berbuat apa-apa saat ada aksi penembokan gang.
Alasannya, tanah yang dijadikan gang tersebut milik pribadi orang yang menutupnya.
Farhan mengatakan, penutupan tersebut dilakukan pihak Marietje yang mengklaim sebagai pemilik tanah di area tersebut.
"Kemarin, dua hari yang lalu, ahli waris atas nama Ibu Margareta dan Ibu Marietje selaku anak, melakukan pembentengan jalan gang," kata Farhan, Senin (5/8/2024).
Farhan mengaku mendampingi proses penutupan gang tersebut.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kericuhan dengan warga setempat.
"Karena banyak warga yang melaporkan ke kami agar tidak terjadi kericuhan," ucapnya.
Upaya mediasi penutupan Gang Rahayu sebenarnya telah dilakukan oleh pihak desa.
Namun mediasi tak terlaksana karena pihak Marietje tidak hadir.
Farhan tak menampik, penutupan Gang Rahayu menimbulkan polemik hingga ada unjuk rasa dari warga setempat.
Namun pihak Desa Kertamulya tidak dapat berbuat banyak.
Karena penutupan ini dilakukan di lahan yang diklaim sebagai milik pribadi.
"Warga di luar sengketa ini mengutarakan kekecewaan karena pembentengan dilakukan di jalan yang memang dilalui warga hampir puluhan tahun dan dimanfaatkan untuk aktivitas berdagang, sekolah, dan sebagainya," ujar Farhan.
Hukuman untuk Polisi Lempar Helm ke Siswa SMK hingga Koma, Keluarga Korban: Beri Bingkisan untuk Apa |
![]() |
---|
Ulah Bocah Gondol Mobil Polisi Berisi Senjata Api Lalu Kabur ke Hutan, Sempat Buron |
![]() |
---|
Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah |
![]() |
---|
'Lihat Ma Aku Bakar Rumahmu' Pemuda Bakar Rumah Ibu Imbas Kesal Tak Diberi Uang Rp 240 Ribu |
![]() |
---|
Saling Bantah Alasan soal Patung Tikus Berdasi Batal Tampil di Karnaval HUT Kemerdekaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.