Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Tips Sehat

6 Tanda Penyakit Jantung Sering Diabaikan Perempuan, Waspada Jika Lelah saat Tak Beraktivitas Berat

Ketahui tanda penyakit jantung pada perempuan bisa menyaru dengan gejala penyakit lain. Waspada jika merasa lelah tidak melakukan aktivitas berat.

Editor: Hefty Suud
INDIAN EXPRESS
Ilustrasi tanda penyakit jantung pada wanita yang sering dikira gejala penyakit lain. 

TRIBUNJATIM.COM -  Berikut beberapa tanda penyakit jantung yang wajib diketahui perempuan. 

Gejala penyakit jantung pada perempuan lebih halus dan menyaru dengan gejala penyakit lain. 

Ini menjadi salah satu tantangan dalam menangani penyakit jantung pada perempuan. 

Padahal penyakit jantung menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia, di mana penyakit ini menduduki peringkat sebagai pembunuh nomor satu.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit jantung koroner pada perempuan Indonesia mencapai 1,5 persen.

Angka ini sedikit lebih tinggi dibandingkan pria yang sebesar 1 persen. 

Maka penting mengetahui tanda penyakit jantung pada perempuan. 

Tanda penyakit jantung pada wanita

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (1/10/2024), berikut beberapa tanda penyakit jantung yang sering diabaikan oleh kaum wanita.

1. Nyeri atau ketidaknyamanan di dada

Nyeri dada tetap menjadi gejala paling umum dari serangan jantung pada perempuan. Tetapi, rasa nyerinya bisa terasa berbeda dari yang dialami pria.

Alih-alih rasa sakit yang tajam dan menusuk, kebanyakan perempuan mungkin merasakan hanya merasakan tekanan, sesak, atau rasa terbakar di dada yang bisa datang dan pergi.

Baca juga: Peringati Hari Jantung Sedunia, Dinkes Kediri Gelar Aksi Cegah Penyakit Jantung Bareng Warga

Baca juga: 8 Kebiasaan Sehari-hari Ini Buruk bagi Jantung, Salah Satunya Dilakukan 70 Juta Orang Indonesia

Menurut Mayo Clinic, perempuan sering menggambarkan nyeri ini sebagai perasaan tertekan atau sesak, dan tidak selalu intens?.

Sementara itu, dalam artikel MedlinePlus dijelaskan bahwa perempuan dengan penyakit arteri koroner lebih cenderung mengalami nyeri dada saat beristirahat atau melakukan aktivitas rutin sehari-hari dibandingkan saat berolahraga.

2. Nyeri di bagian tubuh lain

Selain nyeri dada, perempuan sering mengalami nyeri di leher, rahang, bahu, lengan, punggung bagian atas, atau perut.

Gejala ini sering kali disalahartikan sebagai masalah kesehatan lain, seperti masalah pencernaan atau kelelahan biasa.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), gejala-gejala ini bisa muncul saat beristirahat maupun saat melakukan aktivitas?.

Selain itu, rasa nyeri ini bisa datang dan pergi, atau bahkan terasa terus-menerus.

Baca juga: Kisah 3 Ibu Negara Meninggal Mendahului Sang Suami, Istri Soeharto Wafat karena Serangan Jantung

3. Mual, muntah, atau gangguan pencernaan

Gejala seperti mual, muntah, atau gangguan pencernaan sering kali diabaikan sebagai gejala penyakit jantung pada perempuan.

Padahal, menurut beberapa penelitian, beberapa perempuan yang mengalami serangan jantung merasakan mual, muntah, atau gangguan pencernaan.

Ilustrasi mual muntah yang dianggap sepele ternyata bisa jadi pertanda penyakit jantung pada perempuan.
Ilustrasi mual muntah yang dianggap sepele ternyata bisa jadi pertanda penyakit jantung pada perempuan. (Shutterstock via Bangka Pos)

4. Kelelahan yang tidak biasa

Kelelahan ekstrem atau kelelahan yang tidak biasa merupakan gejala umum lainnya pada perempuan.

Kelelahan ini bisa muncul bahkan ketika perempuan tidak melakukan aktivitas berat.

Bahkan, sering kali perempuan merasa lebih parah dibandingkan kelelahan biasa.

Dalam laporan MedlinePlus, perempuan juga cenderung merasa sangat lelah atau kehilangan energi, terutama selama beberapa hari sebelum serangan jantung.

5. Sesak napas

Sesak napas, terutama saat beraktivitas ringan atau bahkan saat beristirahat, juga merupakan tanda umum penyakit jantung pada perempuan.

CDC mencatat bahwa sesak napas bisa menjadi tanda pertama penyakit jantung pada perempuan, terutama ketika disertai gejala lain.

Baca juga: Nasib Sutrisno Jemaah Haji yang Jalani Operasi Jantung di Madinah, Sehat dan Kembali Jalani Haji

6. Berkeringat, pusing, dan denyut jantung tidak teratur

Beberapa perempuan mengalami gejala tambahan seperti berkeringat berlebihan, merasa pusing, atau mengalami denyut jantung yang tak teratur.

Gejala-gejala ini sering kali muncul saat perempuan mengalami serangan jantung, namun sering diabaikan.

Jika gejala-gejala seperti keringat dingin, kepala terasa ringan, atau denyut jantung tidak seperti biasa yang disertai dengan nyeri dada atau sesak napas, segera cari bantuan medis.

Mengapa tanda penyakit jantung pada perempuan sering terlewat?

Menurut British Heart Foundation sebagaimana dilansir dari Kompas.com, kebanyakan perempuan berada dalam risiko kematian akibat penyakit jantung karena tidak menyadari gejala yang dialami.

Ini membuat mereka menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.

Akibatnya, pertolongan sering kali terlambat ketika terjadi serangan jantung pada perempuan.

Seperti yang dibahas sebelumnya, gejala-gejala penyakit jantung pada perempuan bisa sangat bervariasi dan tidak selalu sama dengan yang dialami oleh pria.

ILUSTRASI jantung.
ILUSTRASI jantung. (Freepik by pch.vector)

Beberapa perempuan bahkan mengalami serangan jantung tanpa merasakan nyeri dada yang khas.

Sebaliknya, perempuan justru lebih sering mengalami  gejala-gejala yang tidak khas, seperti mual, muntah, kelelahan, dan gangguan pencernaan.

Gejala-gejala ini seringkali diabaikan atau dianggap sebagai masalah kesehatan lain, sehingga menyebabkan keterlambatan diagnosis dan penanganan.

Selain itu, menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), perempuan lebih cenderung mengalami penyakit jantung pada pembuluh darah kecil (penyakit mikrovascular).

Kabar buruknya, hal ini seringkali tidak terdeteksi dalam tes jantung standar.

Perempuan lebih berisiko penyakit jantung

Beberapa faktor risiko penyakit jantung pada perempuan juga berbeda dari pria.

Selain faktor risiko umum seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, dan merokok, perempuan juga memiliki faktor risiko spesifik yang perlu diperhatikan, antara lain:

  1. Menopause: Penurunan kadar hormon estrogen setelah menopause dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
  2. Komplikasi kehamilan: Kondisi seperti diabetes gestasional atau preeklamsia selama kehamilan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.
  3. Penyakit autoimun: Beberapa penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung pada perempuan.
  4. Stres dan depresi: Stres dan depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung perempuan secara lebih signifikan dibandingkan pria.
    Penyakit jantung pada perempuan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh.

Kenali tanda dan faktor risikonya untuk agar tidak terlambat mendapat penanganan.

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com

Berita tentang tips sehat lainnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved