Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Musim Kemarau Segera Pergi dari Bojonegoro, Musim Hujan Akan Datang Akhir Oktober 2024 ini

Musim kemarau yang kering dan menimbulkan bencana krisis air bersih, sudah "pergi" dari Kabupaten Bojonegoro.

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/YUSAB ALFA ZIQIN
Sawah petani di Kabupaten Bojonegoro mengering akibat musim kemarau beberapa waktu lalu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Musim kemarau yang kering dan menimbulkan bencana krisis air bersih, sudah "pergi" dari Kabupaten Bojonegoro.

Hal itu ditegaskan Zem Iranto Padama selaku Kepala Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Tuban.

"Saat ini Kabupaten Bojonegoro sedang memasuki musim pancaroba atau peralihan. Dari kemarau ke penghujan," ujarnya, Senin (7/10/2024) siang.

Musim pancaroba ini, kata Zem sapaannya, terjadi sejak akhir September 2024 kemarin dan berlangsug hingga pekan ketiga Oktober 2024 mendatang.

"Lalu akhir Oktober 2024, Kabupaten Bojonegoro akan memasuki musim penghujan," imbuh pria asal Kota Jayapura, Papua ini.

Zem meneruskan, musim penghujan yang mulai berlangsung pada akhir Oktober 2024 itu akan dialami sebagian besar wilayah Kabupaten Bojonegoro.

Baca juga: Ratusan Warga se-Kecamatan Sekar Solid Menangkan Wahono Jadi Bupati Bojonegoro

"Sebagian kecil wilayah Kabupaten Bojonegoro, akan menyusul. Memasuki musim penghujan pada awal November 2024," terangnya.

Sebagian kecil wilayah dimaksud, ungkap Zem, berada di bagian timur. Meliputi Kecamatan Balen, Sumberrejo, Kepohbaru, Baureno, dan Kanor.

Terkait puncak musim hujan di Kabupaten Bojonegoro, lanjut pria pernah berdinas di BMKG Stasiun Meteorologi Juanda ini, akan berlangsung pada Januari 2025.

"Puncak musim hujan mulai Januari 2025. Berakhir pada Februari 2025," tutur alumni Faklutas Matematika dan IPA Universitas Indonesia (UI) tersebut.

Zem berharap, Pemkab Bojonegoro berikut masyarakatnya bersiap menghadapi musim penghujan tersebut. Sebab, ada potensi bencana menyertai.

"Bencananya hidrometeorologi. Seperti banjir dan tanah longsor," pungkas pria yang juga pernah berdinas di BMKG Stasiun Meteorologi Tanjung Perak ini.

Baca juga: Belanja Jasa Publikasi di Diskominfo Bojonegoro Diduga Fiktif, Polisi Turun Tangan: Periksa 6 Orang

Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro Laela Noer Aeny menyebut, pihaknya sudah mewaspadai potensi bencana di musim penghujan mendatang.

"Kami sudah punya peta kerawanan bencana terbaru. Seperti bencana banjir bandang," ujar pejabat akrab disapa Aeny tersebut.

Berdasarakn peta dimaksud, ada lima kecamatan rawan diterjang banjir bandang. Meliputi Kecamatan Sekar, Bubulan, Temayang, Dander, dan Ngasem.

"Lima wilayah itu paling kami atensi di musim penghujan. Sewaktu-waktu ada banjir bandang di situ, kami sudah siap menangani," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved