Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Keluarga Ngamuk Pasien Meninggal Sesak Napas, Sebut Dokter Terlambat Tangani, Pihak RS: itu Menular

Tengah viral di media sosial video keluarga pasien ngamuk saat kerabat mereka meninggal dunia di rumah sakit.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Facebook Rahman Raif
Keluarga Ngamuk Pasien Meninggal Sesak Napas, Sebut Dokter Terlambat Tangani, Pihak RS: itu Menular 

"Pasien itu menderita penyakit infeksi paru-paru, sehingga dirawat di ruangan isolasi karena penyakitnya bisa menular," tambahnya.

Baca juga: Akhir Tragis Bocah 6 Tahun di Malang, Diduga Jadi Korban Malpraktik saat Dirawat di Rumah Sakit

Pasien, yang merupakan warga Kecamatan Kolono, Kabupaten Konawe Selatan, masuk rumah sakit Bahteramas pada Rabu (2/10/2024) dan meninggal pada Senin (7/10/2024) pagi.

"Pada hari Jumat, dokternya sudah bertemu dengan pasien dan keluarganya, sudah dilakukan tindakan dan sudah dikonsultasikan juga antar bagian," jelas Hasmuddin.

Meskipun ada keluhan dari keluarga pasien mengenai kurangnya kontrol dari dokter, Hasmuddin menegaskan bahwa pengobatan yang diberikan telah sesuai dengan protokol penanganan penyakit infeksi paru-paru.

Mengenai keinginan keluarga untuk membawa pulang pasien, pihak rumah sakit tidak menyarankan hal tersebut karena risiko penularan penyakit.

"Obatnya sudah ada tinggal dilanjutkan. Ini kan penyakitnya menular, dan jika pulang bisa memungkinkan menularkan kepada keluarganya dan orang lain," pungkas Hasmuddin.

Dengan demikian, pihak rumah sakit mengeklaim bahwa penanganan yang diberikan sudah sesuai dengan prosedur, meskipun situasi tersebut menimbulkan emosi di kalangan keluarga pasien.

Sementara itu, sebelumnya juga viral di media sosial warga protes bayar rawat inap di RSUD Rp 2 juta lebih.

Warga Lingkungan Dano, Kelurahan Kota Kaler, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang yang protes itu bernama Setya Widodo.

Ia mengeluhkan biaya rawat inap dan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Umar Wirahadikusumah di Sumedang, Jawa Barat.

Mengetahui hal ini, pihak RSUD pun angkat bicara.

Melansir dari Kompas.com, Setya Widodo menilai biaya rawat inap rumah sakit terlalu tinggi.

Setya menjelaskan, salah satu karyawannya rawat inap di ruang kelas 3 selama 1,5 hari dan 2 malam pada akhir pekan lalu.

Total biayanya lebih dari Rp 2,7 juta. 

“Masa jasa perawatan sampai Rp 860.000, gila itu. Hotel berbintang saja nginap sehari tidak sampai segitu,” ungkap Widodo, Rabu (2/10/2024) siang.

Baca juga: Wajah Adik Beda dari Kakak di Usia 12 Tahun, Pasutri Tes DNA, Pihak RS Digugat Pasca Akui Malpraktik

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved