Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Pulang Usai Puluhan Tahun Merantau, Lansia Ponorogo Disambut Tangis Keluarga, Dikira Sudah Meninggal

Suasana haru bercampur bahagia masih menyelimuti keluarga Tobari di Desa Ciluk, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

Dinsos P3A
Suasana kakek Tobari, lansia yang kembali bertemu keluarga di Ponorogo usai puluhan tahun merantau ke Riau 

Laporan Wartawan Tribunjatim.com, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Suasana haru bercampur bahagia masih menyelimuti keluarga Tobari di Desa Ciluk, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo.

Bagaimana tidak pria lanjut usia (lansia) berusia 71 tahun ini balik ke bumi reog dalam kondisi sehat. Walaupun, kedua matanya sudah tak bisa melihat karena menderita katarak yang belum dioperasi.

Padahal, keluarga Tobari sudah mengikhlaskan. Lantaran mulai tahun 1977, Tobari tidak pernah pulang kampung (pulkam) ke Kabupaten Ponorogo.

“Tahun 77 (1977) kakek Tobari memilih merantau ke Kabupaten Siak, Riau. Mandiri bukan ikut transmigran,” ungkap Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Supriadi, Selasa (8/10/2024).

Sehingga, kata dia, Tobari nyaris 50 tahun tidak pernah berkabar ke keluarganya. Pernah sekali pulang, itu pun diawal-awal Tobari merantau ke Siak Riau.

“Ternyata beberapa tahun terakhir, Tobari dalam kondisi terlantar dan buta. Terlantarnya karena memang sebatang kara,” tambah Supriadi.

Warga setempat, mengantar Tobari ke Dinsos P3A Siak. Rupanya, Tobari tidak tercatat atau tidak mempunyai administrasi kependudukan (Adminduk).

Baca juga: Belasan Tahun Tak Ada Kabar, Pria Ini Dikira Sudah Meninggal oleh Keluarganya: Seperti Temukan Emas

“Karena tidak punya oleh Dinsos Siak dibuatkan adminduk. Kemudian dilakukan pelacakan keluarga Kakek Tobari ini. Yang memudahkan karena Tobari ingat asalnya,” urainya.

Dan kemudian diupayakan untuk bisa segera pulang. Dibantu oleh LazisNu, tiket pesawat diantar ditanggung. Dan dijemput ri Bamdata Yogyakarta.

“Ketemu keluarga dan tangisnya benar-benar pecah. Keluarga tidak menyangka bisa ketemu karena dianggap sudah meninggal dunia. Tobari juga tidak menyangka, karena ketika mau pulang pasti malu. Mungkin karena merasa tidak berhasil saat merantau,” tambahnya.

Dia menyebutkan Tobari sebatang kara, sempat menikah namun kemudian cerai pantahun 1986. Anak Tobari ikut mantan istrinya.

“Alhamdulillah sudah bisa bertemu kembali dengan keluarga. Setelah melakukan reunivikasi, yang memudahkan karena memang Tobari mengingatnya,” urainya.

Saat ini, Tobari tinggal bersama adiknya, Sopiyah, di Ponorogo. Selain itu, Dinsos dan P3A Ponorogo juga akan berusaha membantu Tobari untuk mendapatkan program operasi gratis untuk kataraknya.

"Kami akan berupaya mencarikan program operasi katarak gratis agar kesehatan matanya bisa kembali pulih," pungkasnya

Baca juga: Dikira Meninggal Disapu Tsunami 2004, Ibu dan Anak Tulungagung Bertemu Lagi Setelah 30 Tahun Lebih

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved