Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Baru Laku Rp30 Ribu, Penjual Es Teh Ketakutan Dipalak Oknum Karang Taruna, Uang Jualan Dirampas

Seorang penjual es teh ketakutan dipalak pemuda yang mengaku sebagai anggota Karang Taruna. Padahal baru laku Rp30 ribu.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
X @heraloebss via Tribun Bengkulu
Tangkapan layar video viral penjual es teh dipalak pemuda ngaku anggota Karang Taruna. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang penjual es teh ketakutan dipalak pemuda yang mengaku sebagai anggota Karang Taruna.

Momen penjual es teh dipalak oknum Karang Taruna itupun viral di media sosial X, yang dulunya Twitter.

Satu di antara akun yang mengunggah peristiwa tersebut adalah akun X @Heraloebs, Rabu (9/10/24).  

Melansir Tribun Bengkulu, peristiwa tersebut terjadi di sekitar apotek DD Kalangsari, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

"Pedagang es teh poci yang masih duduk dibangku SMA diduga dipalak oleh pemuda yang Mengaku Anggota Karang Taruna," 

"Tega bener si Akang ini, anak lg usaha demi sekolah juga," tulis akun tersebut. 

Baca juga: 4 Tahun Jadi Polisi Gadungan, Lukman Palak Pedagang Toko Demi Hidupi 2 Istri, Sebulan Dapat Rp3 Juta

Dalam video viral tersebut, penjual es teh poci adalah remaja laki-laki.

Korban disebutkan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).

Pelaku dengan tega merampas seluruh uang hasil penjualan es teh poci milik korban yang baru berjumlah Rp30.000.

Dalam video viral itu terlihat seorang pria bertubuh gempal memaksa korban agar segera memberikan uang. 

Seolah merasa cemas takut ada yang melihat aksinya, pelaku terus melihat ke kiri dan kanan. 

Lantaran merasa takut, korban pun dengan terpaksa memberikan uang yang diminta oleh pelaku tersebut. 

Tangkapan layar video viral penjual es teh dipalak pemuda ngaku anggota Karang Taruna.
Tangkapan layar video viral penjual es teh dipalak pemuda ngaku anggota Karang Taruna. (X @Heraloebss)

Saat diberi uang, pelaku langsung bergegas meninggalkan lokasi kejadian dengan semringah. 

Sontak saja, kejadian yang sempat terekam kamera CCTV yang viral ini pun langsung mengundang kecaman dari warganet X. 

"Jember: Bikin heran di era reformasi ini tdk hanya koruptor yg tumbuh subur tapi juga premanisme dan geng motor," 

"Lettuce: Di karawang tuh lagi rawan maling , malak dsb. sebagai perantau aja ngeri kalau ketemu orang sembarangan , markir sembarangan," 

"Mas gan: preman setelah reformasi malah berkembang biak lebih pesat, harus ada predator kayaknya buat kontrol pertumbuhan preman di tanah air," 

"Olaf: ya Allah jahat banget, tau sih nyari kerja utk dapat uang susah tapi jgn gini juga," 

Baca juga: Rekam Preman Palak Rp 150 Ribu, Karyawan Toko Es Krim Resign Baru Sebulan Kerja, Pemilik: Ketakutan

Sementara itu kasus serupa, video polisi palak sopir mobil Rp 50 ribu menjadi viral di media sosial.

Nasib anggota polisi itu pun kini terkuak.

Terungkap ia adalah anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di Jakarta Timur.

Dalam video yang beredar, tampak oknum anggota Satlantas Jakarta Timur memberhentikan pengemudi mobil yang melintas di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara pada Jumat (9/8/2024).

Oknum anggota tersebut menyatakan bahwa pengemudi telah melanggar aturan karena berputar arah di simpang Otista III pada waktu yang dilarang, yakni pada pukul 06.00 WIB-10.00 WIB.

"Ini enggak boleh, masih satu jam lagi (saat kejadian sekira pukul 09.10 WIB)," kata personel Satlantas Jakarta Timur kepada pengemudi mobil bak sebagaimana dalam video.

Mendapat teguran, pengemudi mobil bak menyatakan bahwa dia berputar arah karena mengikuti petunjuk Google Maps yang digunakan sebagai acuan rute berkendara.

Tapi setelah mendengar alasan, oknum anggota Satlantas Jakarta Timur justru menawarkan 'bantuan' agar pengemudi mobil bak dapat melanjutkan perjalanan tanpa harus dikenakan tilang.

Baca juga: Aksi Bocah Palak Sopir Truk Agar Bisa Lewat Viral, Polisi Pastikan Tak Ada Pungli: Tidak Ditemukan

"Mau dibantu apa. Cepat jangan lama-lama. Rp50 ribu, ya sudah jalan. Jangan recehan, jangan recehan. SIM-nya ada?," kata personel Satlantas Jakarta Timur kepada pengendara, melansir dari TribunJakarta.

Setelah pengemudi mobil bak menyerahkan uang Rp50 ribu yang diminta, barulah personel Satlantas Jakarta Timur memperbolehkan sopir melanjutkan perjalanan.

Sopir mobil bak tersebut pun kembali memacu kendaraannya di Jalan Otista Raya dari arah Cawang menuju Kampung Melayu meninggalkan oknum personel Satlantas Jakarta Timur.

"Sudah jalan, hati-hati ya," tutur oknum personel Satlantas Jakarta Timur.

Dikonfirmasi kejadian, Kepala Satlantas Jakarta Timur Kompol Arry membenarkan personel yang melakukan pungli sebagaimana dalam video yang beredar merupakan anggotanya.

Arry mengatakan anggota tersebut bertugas sebagai Panit Lantas Jatinegara, namun usai kejadian kini sudah dinonaktifkan dari tugasnya untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

"Panit Jatinegara. Sudah dinonaktifkan mulai Senin (12/8), sekarang dalam pemeriksaan Propam (Profesi Pengamanan) Polda Metro," kata Arry saat dikonfirmasi, Selasa (13/8/2024).

Aksi pemalakan juga terjadi di Jembatan Ampera, Kota Palembang dan viral di media sosial.

Seorang pria paksa minta uang wisatawan Jembatan Ampera dan ancam menusuk pisau tour guide.

Peristiwa ini membuat wali kota geram.

Polisi juga meminta polisi segera menyerahkan diri.

Jembatan Ampera menjadi satu objek wisata di Kota Palembang.

Di sekitar jembatan ikon Kota Palembang yang membelah Sungai Musi ini terdapat sejumlah atraksi wisata.

Aksi pemalakan terhadap wisatawan pun bak mencoreng nama baik Kota Palembang.

Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (13/1/2024).

Video yang tersebar di mana seorang pria yang mengenakan topi dan berjaket memalak seorang ibu-ibu wisatawan.

Pria yang diduga preman itu nampak memaksa meminta uang kepada ibu ibu tersebut.

Bahkan ia memepet terus wisatawan tersebut.

Ibu-ibu yang mengenakan pakaian bewarna hitam dan berhijab pink tersebut nampak akan mengeluarkan uang dari dompetnya untuk memberikannya ke pria tersebut.

Tidak hanya wisatawan yang dipalak oleh pria diduga preman tersebut.

Tour guide yang memandu wisatawan juga mendapat pengancaman dari pria tersebut.

Bahkan pria yang hanya mengenakan sandal itu juga mengancam akan menusuk tour guide.

"Nah barusan ini tadi ada yang mau tusuk anak pemandu tour guide sama peserta di Jembatan Ampera," tulis penyebar video, dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.

 Ia mengaku hanya sekilas bisa memvideokan aksi pelaku saat melakukan pemalakan kepada wisatawan.

Kemudian pria itu berlari saat dilakukan pengejaran.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved