Berita Viral
Senyum Guru Honorer Pak Alvi Nyambi Mulung Kini Dapat Bantuan Modal Usaha & Diberangkatkan Umrah
Kini Pak Alvi guru honorer yang nyambi sebagai pemulung tersebut mendapat hadiah umrah.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Sosok Alvi Noviardi (56) seorang guru honorer yang nyambi jadi pemulung sepulang mengajar, menarik perhatian.
Kini Pak Alvi guru honorer menyambi sebagai pemulung tersebut mendapat hadiah umrah.
Tak hanya itu, ia juga diberikan hadiah modal usaha.
Sebelumnya, kisah Pak Alvi viral di media sosial.
Bukan tanpa sebab, Pak Alvi memulung karena gajinya sebagai guru honorer tidak cukup untuk menyambung hidup.
Diketahui, Pak Alvi merupakan guru honorer di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Ia mengajar sebagai guru mata pelajaran IPS di MTs wilayah Sukabumi.
Pak Alvi telah mengajar lebih dari 30 tahun.
Alvi Noviardi tercatat sebagai guru honorer di bawah Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sukabumi.
Demi memenuhi kebutuhan hidup, Pak Alvi bekerja sebagai pemulung atau mengumpulkan barang bekas.
Menurut Pak Alvi, penghasilannya menjadi guru honorer tak mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Oleh sebab itu, ia berinisiatif kerja sampingan menjadi pemulung ketika pulang mengajar.
"Uang dari bantuan enggak cukup untuk kebutuhan sehari-hari," ucap Pak Alvi di Mapolres Cimahi.
"Makanya saya berinisiatif pulang sekolah mulung di jalan sampai ke rumah," lanjutnya.
Baca juga: Sosok Bu Guru Wiga Ikhlas Digaji Rp200 Ribu Per Bulan Mengajar di SMP Swasta, SPP Murid Rp5 Ribu
Meski kebutuhannya harus dipenuhi dengan menyambi sebagai pemulung usai mengajar, Pak Alvi tak lupa untuk tetap berbagi.
Diam-diam, rupanya selama ini gajinya sebagai guru honorer kerap dibagikan ke para tetangganya yang didominasi oleh anak-anak kecil.
Kesukaannya terhadap anak-anak membuat bapak dua anak ini rutin menyisihkan rezekinya untuk mereka setiap bulan.
Jumlahnya tak terbilang besar.
Namun uang Rp2 ribu yang diberikannya mampu menghadirkan senyum di wajah anak-anak sekitar rumahnya.
"Kalau gajian suka dibagikan ke anak-anak," katanya, dikutip dari unggahan Instagram Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Kamis (10/10/2024).
"Terus ke tetangga, ke teman-teman, ke RT, ke RW, rokok, kopi, gitu lah," imbuh Pak Alvi.
"Hasil penjualan warung juga dikasih ke anak-anak, dari depan ke belakang Rp2 ribu. Sayang ke anak-anak, ke teman-teman juga," sambung dia.

Pak Alvi memulung barang-barang bekas berupa botol plastik hingga paku bekas selama empat jam dalam sehari.
Ia mengumpulkan barang bekas tersebut selama satu pekan sebelum dijual.
"Mulai pulang sekolah, jam 1 sampai jam 5 sore. Dijualnya per minggu, karena sehari tidak banyak," jelas Pak Alvi, dilansir dari Tribun Jabar.
Ketika bekerja sebagai pemulung, Pak Alvi mengaku kerap bertemu para siswanya.
Meski begitu, Pak Alvi tak merasa malu lantaran yang dilakukannya bukan sesuatu yang hina.
"Sering (ketemu murid), bahkan seluruh pihak sekolah juga tahu, kalau ketemu salaman. Tidak malu. Menurut saya, mengajar dan memulung itu sama-sama mulia, halal," pungkasnya.
Baca juga: Nasib Artis Dulu Tinggal di Gubuk & Dibully Imbas Anak Pembantu, Kini Bangun Rumah Mewah untuk Ibu
Kini, Pak Alvi membawa kabar bahagia.
Buah kesabaran dan doanya kini terjawab.
Dirinya mendapatkan modal usaha dan juga pergi ke Tanah Suci gratis.
Ya, setelah kisahnya viral, Pak Alvi bertemu dengan Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto.
Dalam momen tersebut, Pak Alvi menjelaskan bahwa dirinya sudah mengajar selama 38 tahun.
Pak Alvi yang diundang ke Polres Cimahi dihadiahi umrah oleh AKBP Tri Suhartanto.
Setelah mendengar kisah yang dialami Alvi, AKBP Tri Suhartanto juga memberikan modal usaha warung.
Selain itu, AKBP Tri Suhartanto menanyakan apakah Pak Alvi ingin ke Mekah dan mengajaknya untuk menjalankan ibadah umrah.
Mendengar hal itu, Pak Alvi tak kuasa menahan tangisnya dan langsung memeluk erat sang perwira.
Suasana di ruangan Kapolres yang tadinya hangat berubah menjadi haru.
Isak tangis bahagia dari Pak Alvi terdengar memenuhi seisi ruangan.
"“Teruslah berbuat baik kepada siapapun.”
Dari Pak Alvi kita bisa belajar dengan segala kelebihan dan kekurangan yang di miliki namun masih tetap bisa memberikan manfaat kepada semua orang.
Untuk berbuat baik bukan karena kita mampu bukan karena kita kaya atau miskin tapi karena kita MAU untuk melakukan kebaikan," ucap Tri dalam caption Instagramnya.
Diketahui hingga kini Pak Alvi belum juga diangkat sebagai guru tetap atau dilantik menjadi ASN.
Pak Alvi sendiri telah mengabdi atau mengajar sebagai guru honorer sejak tahun 1988 silam, artinya ia sudah mengajar kurang lebih selama 36 tahun.
Ia mengajar di sebuah Mardrasah Aliyah setara SMA/SMK, tepatnya di MA Riyadlul Jannah, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Di usianya yang menginjak 57 tahun, tidak ada pekerjaan lain bagi Pak Alvi untuk bisa menghidupi anak-anaknya.
Hingga akhirnya Pak Alvi terpaksa bekerja sampingan mencari barang rongsokan.
Hal itu diungkapnya dalam video yang beredar dibagikan akun Instagram @undercover.id, Kamis (7/3/2024).
Dalam video tersebut, memperlihatkan seorang guru duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.
Pak Alvin tampak tengah beristirahat setelah mencari rongsokan tersebut.
Saat itu muridnya bertemu dengan Pak Alvi yang sedang duduk di pinggir jalan sembari membawa karung berisi rongsokan.
Muridnya lantas menanyakan gaji yang didapat Pak Alvi apakah kurang untuk kebutuhan rumah tangganya.
"Bapak ngajar dimana, emang kurang Pak?" tanya murid yang merekam video.
Mendengar pertanyaan tersebut, Pak Alvi mengiyakannya dengan wajah tersenyum.
Pak Alvi mengaku, penghasilannya sebagai guru honorer tak cukup penuhi kehidupannya sehari-hari.
"Iya, kurang biaya," kata Pak Alvi.

Pak Alvi lalu menceritakan, sehari-hari ia berangkat mengajar naik angkot.
Namun untuk pulang, ia harus jalan kaki supaya bisa sembari memungut barang bekas sepanjang jalan dari sekolah menuju rumah.
Sementara istri Pak Alvi sudah meninggal sejak tiga tahun lalu.
"(Istri) sudah meninggal sakit kanker, jadi di rumah sama anak masih sekolah," jelasnya.
Kini ia pun harus menghidupi kedua anaknya sendirian.
Dari pekerjaannya sebagai guru honorer dan mencari rongsokan inilah, Pak Alvi bisa menghidupi keluarganya.
Kisah pilu Pak Alvi guru honorer yang bekerja sampingan sebagai tukang rongsokan ini pun menarik simpati netizen.
Sejumlah netizen merasa miris dengan nasib yang dialami Pak Alvi.
Bahkan ada juga netizen yang mengaku sebagai tetangga dan memuji kegigihan Pak Alvi.
Ada juga netizen yang mengkritisi pemerintah karena persoalan guru honorer di Indonesia yang dinilai tak adil dan tak kunjung selesai.
"Yang gini yang harus di naikan gajihnya," tulis akun @sahroni.
"Ga bisa dipungkiri gaji guru emang jauh dari kata layak," tulis akun @sutyani.
"Pejabat goblog dibikin kaya raya. Sedangkan guru,malah seperti ini nasibnya," tulis akun @fikriromdhon1.
"DPR mkan tidur gajinya gila2an hdup ya hedon, guru jasanya bgtu bsar gajinya asal2an," tulis akun @nuriana_m_m.
"Mirisnya ada calon presiden yg lebih mengutamakan menaikan gaji pejabat agar tidak korupsi. Nauzubillahimindzalik." tulis akun @hilwambrh.
"Ini tetangga saya dkt dari rumah, emng bener dari dulu tiap pulang ngajar d sekolah pasti ngabil rongsok sehat selalu pak alvi," tulis akun @ainun.
Masuk Rumah Orang Gendong Karung, Pemulung Palsu Keluar Bawa 3 Ponsel |
![]() |
---|
Sosok Pengantin Bercadar yang Ternyata Pria, Korban Rugi Rp 28 Juta Setelah Menyibak Kain di Wajah |
![]() |
---|
Janji Wali Kota Cirebon Effendi Edo Soal PBB, Bantah Naik 1.000 Persen: Sekarang Saya Evaluasi |
![]() |
---|
Subuh Hari Bobol Rumah, Pria Pura-pura Jadi Pemulung, CCTV Antar Polisi Tangkap Pelaku |
![]() |
---|
Sosok Wali Kota Cirebon Effendi Edo yang Bantah PBB Naik 1.000 Persen, Baru 5 Bulan Menjabat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.