Berita Viral
Kisah Atlet Lompat Jauh Pakai Sepatu Bolong saat Latihan, Tak Menyangka Juara Dapat Medali Perak
Inilah kisah atlet pakai sepatu bolong saat latihan berakhir dapat medali. Kisahnya bisa menjadi inspirasi.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kisah atlet pakai sepatu bolong saat latihan berakhir dapat medali.
Kisahnya bisa menjadi inspirasi.
Ia adalah atlet paralimpik Lampung bernama Aswari Nugroho (28).
Aswari diketahui tampil di Pekan Paralimpik Nasional (Papernas) Solo 2024.
Perjuangannya pun cukup terjal.
Pemuda asal Desa Labuhan Ratu IV, Lampung Timur, itu harus mengikuti latihan intensif dengan kondisi seadanya.
Baik itu peralatan maupun arena latihan.
Aswari masih ingat betul proses latihan sebelum dan sesudah lolos seleksi untuk cabang olahraga (cabor) lompat jauh yang akan diikutinya di Papernas Solo kemarin.
"Kemarin latihan itu ya lucu-lucu kejadiannya, Mas. Selama latihan sepatu saya itu bolong, tapi tetap saya pakai karena memang belum ada ganti," kata Aswari dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (16/10/2024) siang, dikutip dari Kompas.com.
Aswari sebenarnya sudah lama ingin mengganti sepatu lamanya itu.
Terlebih momen Papernas Solo sudah semakin dekat.
Tetapi, ketika melihat etalase penjualan sepatu di marketplace, dia memilih menunda membeli karena harganya tak terjangkau.

Dia berpikir pihak pemerintah akan memberikan kelengkapan sepatu bersamaan dengan jersey dan jaket kontingen.
Tetapi sepatu ternyata tidak termasuk "item" untuk seragam kontingen.
"Ya, jadinya pakai yang ada dulu, Mas. Pas sudah di Solo baru saya bisa beli. Jadi sebelum pertandingan baru dapat sepatu baru," katanya.
Proses latihan lompat jauh juga baru bisa dilakukannya saat di Solo.
Aswari mengaku fasilitas olahraga di desanya belum memadai untuk latihan lompat jauh.
Latihan yang dijalaninya sebelum ke Solo hanya sekadar lari dan sprint.
Baca juga: Kisah Novita Fajrin Atlet Muaythai Jatim, Nyaris Kubur Cita-cita Polwan Gegara Jarinya Putus
Untuk latihan lompatan baru dilakukan sesaat sebelum lomba.
"Latihan lompat jauh itu baru pas sebelum lomba. Karena pas sesi latihan nggak kebagian sama kontingen lain," katanya.
Aswari juga mengatakan dia hanya belajar secara otodidak untuk lompat jauh itu.
Tidak ada pembimbing yang mengajarinya bagaimana cara melompat ataupun teori lain.
Karena itu, ketika panitia menghampirinya dan memberitahu agar bersiap-siap ke podium untuk menerima medali, Aswari agak kebingungan.
"Nggak menyangka bakal dapat medali, Mas. Pas lompat aja itu bukan pakai kaki terkuat, tapi alhamdulilah dapat medali perak," katanya.
Dia meraih medali perak dengan lompatan sejauh 5,57 meter.
Hanya selisih 40 sentimeter dari atlet peraih medali emas asal Sumatera Utara yang sejauh 5,97 meter.
Aswari berharap perolehan medali ini bisa membuka mata pemerintah untuk lebih memperhatikan atlet dan sarana latihan di daerah.
"Banyak potensi-potensi di daerah, kalau saja dibina bisa memberikan prestasi," katanya.
Baca juga: Atlet Teriak Atap Venue PON 2024 Mendadak Roboh, Menpora Klarifikasi Penyebab: Sekarang Perbaikan
Kisah atlet lainnya, nasib memilukan mantan atlet voli, Deni Rusnandi viral di media sosial.
Deni Rusnandi merupakan mantan atlet voli Jawa Barat.
Pria asal Garut ini punya banyak prestasi di masa jayanya.
Kehidupannya yang berubah drastis diunggah akun TikTok @ncepbillal_gemaTV.
Ncep Bilal mengunggah sejumlah video tentang kondisi Deni dan keluarganya yang kini begitu memilukan, melansir dari TribunJabar.
Dulu Deni begitu bugar di lapangan, namun kini ia mengidap gagal ginjal.
Dalam video yang diunggah terlihat sejumlah medali yang didapatkan oleh Deni pada masanya.
Dari sejumlah medali itu pun ada penghargaan menjadi pemain terbaik mewakili Jawa Barat.
Ia telah bertanding di sejumlah kota yang ada di Indonesia, salah satunya Medan.
Deni mengaku penglihatannya juga berkurang sehingga tidak bisa membaca jelas dari tulisan yang ada di medali miliknya tersebut.
Baca juga: Penampakan Snack Malam Atlet PON XXI Aceh-Sumut Tuai Hujatan, Isinya Roti dan Minuman Santan Kemasan
"Menyandang gelar terbaik juga ya kang?," tanya Ncep, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (18/9/2024)
"Pemain terbaik juga waktu saya SMP di Majalengka, terbaik se-Jawa Barat," timpal Deni.
Ia juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Garut pada tahun 2001.
"Piagam penghargaan atas nama Deni Rusnandi dari Bupati Garut tahun 2001," ujar Ncep saat membacakan piagam tersebut.
Ncep juga melihat kondisi rumah Deni dan keluarganya yang memprihatinkan.
Ada banyak tambalan kain di kamar tidurnya.
Atap rumahnya pun hanya ditutup dengan spanduk bekas.
Kini, Deni hanya tinggal bersama ibu dan dua anaknya.
Istrinya diketahui telah meninggal dunia.
Saat kondisinya yang menurun, keadaan dua anaknya itu pun sama-sama harus berjuang demi sehat.
Dua anak Deni bernama Rizal dan Rais mengidap Thalasemia.
Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anak, yang disebabkan oleh gangguan produksi hemoglobin.
Hemoglobin adalah protein dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Dalam video yang lain, Ncep juga mengungkap sosok dua anak mantan atlet voli tersebut.
Anak pertama Deni bernama Rizal yang kini duduk di bangku kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dan anak keduanya bernama Rais yang kini kelas 2 SD.
Rizal dan Rais mengidap penyakit Thalasemia turunan dari sang ibu.
"Halo perkenalkan nama saya rizal kelas 2 smp dan adik saya rais kelas 1 sd, ibu kami sudah meninggal saat kami masih kecil karena penyakit talasemia, saya dan rais memiliki penyakit talasemia turunan dari ibu," tulis keterangan unggahan tersebut.
Setiap dua minggu sejali keduanya harus transfusi darah.
Begitu juga Deni, karena mengidap sakit ginjal harus melakukan cuci darah seminggu dua kali.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
atlet pakai sepatu bolong saat latihan
medali
paralimpik
Lampung
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Dokter Tirta Ajak Lari 20 Km Keluarga Pasien yang Paksa Dokter Syahpri Lepas Masker: Mak Bleng |
![]() |
---|
Tabiat Pria Simpan Puluhan Bangkai Kucing di Freezer karena Malas Ngubur, Pantas Warga Resah |
![]() |
---|
Suami Nekat Jual Istri Rp 300 Ribu Sekali Kencan Demi Kebutuhan Sehari-hari |
![]() |
---|
Menteri Fadli Zon Belum Nonton Merah Putih: One For All, Yakin Niat Pembuat Memajukan Perfilman |
![]() |
---|
5 Pengakuan Umi Cinta, Bantah Janjikan Surga dengan Infak Rp1 Juta: Saya Sumpah dengan Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.