Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Transfer Rp7 Juta untuk Setahun, Mila Syok Kamar Kos Dihuni Orang Lain, Penipu Raup Rp200 Juta

Seorang mahasiswi kaget kamar kosnya dihuni orang lain. Padahal ia sudah transfer Rp 7 juta untuk setahun nge-kos di tempat tersebut.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
Sudah Transfer Rp7 Juta untuk Setahun, Mila Syok Kamar Kos Dihuni Orang Lain, Penipu Raup Rp200 Juta 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang mahasiswi kaget kamar kosnya dihuni orang lain.

Padahal ia sudah transfer Rp 7 juta untuk setahun nge-kos di tempat tersebut.

Rupanya, mahasiswi itu ditipu.

Peristiwa ini terjadi di Bandar Lampung.

Seorang korban bernama Mila, yang menyetor uang sewa Rp 7 juta untuk satu tahun, ternyata ditipu pelaku.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung Kompol Hendrik Apriliyanto mengatakan, mahasiswi itu kaget saat kembali ke kos itu seusai pulang kampung.

"Saat korban kembali ke rumah kos itu, ada penghuni lain yang mengisi kamarnya," ujarnya, Kamis (17/10/2024).

Sebelum pulang, mahasiswi tersebut telah menempati kos itu selama dua bulan pada September 2024.

Hendrik menuturkan, korban mengetahui kos tersebut setelah melihat iklannya di media sosial.

Kos itu diiklankan oleh tersangka bernama Aria Putra (43), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Nasib Crazy Rich Keluarkan Rp4,9 M demi Lolos Akpol, Ternyata Penipuan, Yakin karena ‘Orang Berada’

Sewaktu mengiklankan kos tersebut, tersangka berpura-pura menjadi pemilik kos.

Aria sebenarnya adalah penjaga kos.

Karena harga kos itu murah, Mila pun tertarik.

Menurut Hendrik, harga kos di sekitar kampus korban di berkisar Rp 8 juta hingga Rp 10 juta per tahun.

"Korban mahasiswi baru lalu menghubungi nomor telepon yang ternyata tersambung ke tersangka," ucapnya.

Setelah bertemu dengan tersangka, korban lantas mentransfer uang ke rekening Aria.

Namun ternyata, Mila menjadi korban penipuan.

Baca juga: Nelangsa Mbah Sipion Jadi Korban Penipuan Jual Cincin di Sukoharjo, Pelaku Sasar Warga Lanjut Usia

Usai mengetahui dirinya ditipu, Mila mencari informasi ke warga sekitar.

Ia akhirnya mengetahui bahwa pemilik kos merupakan warga Jakarta, bukan Aria.

"Korban mendapatkan nomor teleponnya, lalu menghubungi si pemilik itu," ungkapnya.

Berdasarkan keterangan pemilik kos, tersangka ternyata menyetorkan uang korban untuk dua bulan saja.

Merasa ditipu, korban pun melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Petugas menangkap tersangka pada Minggu (13/10/2024).

Setelah diselidiki, korban Aria tak hanya Mila saja.

Total 75 orang menjadi korban penipuan bermodus kos murah.

"Ternyata tersangka sudah melakukan hal ini sejak lama dengan korban sebanyak 75 orang mahasiswi," tutur Hendrik.

Dari aksinya tersebut, tersangka memperoleh uang Rp 200 juta.

Aria telah mengakui perbuatannya.

"Misalnya saya ambil satu tahun, yang saya bayarin tuh bulanan ke pemilik kosnya," jelasnya, dikutip dari Kompas TV Lampung.

Lalu, ke manakah uang hasil penipuan itu?

"Duit dipakai dulu buat keseharian," terangnya.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 378 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penipuan dan/atau Pasal 372 tentang Penggelapan.

Baca juga: Warga Bingung Bayar Rp 3 Juta ke Petugas PLN, tapi Meteran Disebut Ilegal, Ternyata Korban Penipuan

Sebelumnya juga viral kasus kamar kos dijadikan budidaya lobster oleh penyewanya.

Diketahui, kos itu terletak di  Jalan Mayjen Panjaitan Gang 8 C No 18 RT 4 RW 5 Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.

Setelah perbuatannya viral di media sosial, penyewa kamar kos nomor 14 itu rupanya tetap tak muncul.

Akhirnya pemilik kos pun bertindak.

Anak pemilik kos, Muhammad Zainuddin Zidan menjelaskan, penyewa tersebut awalnya mengaku sebagai mahasiswi lokal dan akan membayar sewa melalui transfer.

"Awalnya pertengahan Juni 2024 lalu, perempuan datang dan ingin kos di sini. Perempuan itu ngakunya dari Malang dan kuliah di salah satu kampus swasta di Kota Malang," ujarnya, Jumat (16/8/2024).

Tanpa ada curiga sama sekali, dia memberikan kunci gembok kamar.

Kemudian, Zidan meminta nomor Whatsapp (WA) penyewa tersebut.

Namun, setelah dua bulan, penyewa tidak membayar dan tidak pernah terlihat lagi.

Baca juga: Sosok Wanita Tipu Pengusaha, 27 Kampus Banten Jadi Korban Penipuan Modus Jas Almamater, Rugi Rp 45 M

Ketika kamar diperiksa, ditemukan sebuah wadah berisi lobster hidup dan mati, serta peralatan budidaya sederhana.

Pengecekan kamar itu berawal pada 2 Agustus 2024 lalu.

Dia menerima keluhan dari penghuni kos lainnya bahwa tercium bau tak sedap dari arah kamar kos nomor 14 tersebut.

"Jadi, penghuni kamar kos tidak membayar uang sewa selama 2 bulan itu dan tidak pernah menempati. Akhirnya tanggal 8 Agustus 2024 lalu, saya mengajak teman mendobrak paksa kamar kos tersebut. Ternyata, di dalamnya sudah berubah jadi kolam pembibitan lobster," ungkapnya, melansir dari Kompas.com.

Zidan mengungkapkan, pada bagian dalam kamar terdapat terpal dan berbagai pipa PVC lengkap dengan airnya.

Di dalamya, terdapat sejumlah lobster.

"Jadi, kasur kamar kosnya itu disandarkan di tembok. Lalu, diganti dengan kolam berisi berisi lobster, ada yang mati dan ada yang hidup. Selain kolam, juga ditemukan pakan lobster," jelasnya.

Ia pun mengaku kaget dengan temuan tersebut dan hal itu dilakukan tanpa seizin pemilik tempat kos.

Zidan menduga bahwa penyewa melakukan aktivitas ini secara diam-diam saat penghuni kos lainnya sedang bekerja.

"Saya sendiri juga bingung, sejak kapan si penghuni ini memasang dan membuat kolam tersebut. Kalau saya duga, sepertinya dilakukan pada siang hari," katanya.

Baca juga: Rp15 M Raib Imbas Penipuan, Bunga Zainal Disebut Kena Guna-Guna Teman, Terlihat saat Bohongi Suami

Persoalan ini menjadi viral di media sosial dan menarik perhatian banyak orang.

Dia juga sudah membersihkan kamar kos tersebut, dan untuk pipa paralonnya masih disimpan.

Sedangkan, delapan lobster yang masih hidup dipelihara.

"Sengaja saya viralkan, agar pelaku penyewa kos itu bisa tahu. Sudah saya kontak WA nya, tetapi tidak ada respon," katanya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved