Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Hasil Uji Sampel Makanan dalam Kasus Keracunan Massal di Tulungagung, Ada Perbedaan di Dua Lab

Hasil uji sampel makanan yang sebabkan keracunan massal di Desa Junjung Tulungagung, ada perbedaan hasil di dua laboratorium

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani saat ditemui pada Rabu (23/10/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung telah menerima hasil uji sampel sisa makanan dari para korban keracunan massal di Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, pada Sabtu (21/9/2024) silam.

Dalam kejadian itu, ada 27 orang mengalami gejala keracunan usai menyantap nasi berkat, 7 orang dilarikan ke rumah sakit.

Dari 7 pasien yang dirawat di fasilitas kesehatan, 1 di antaranya, Binti Tri Wahyuni (55) meninggal dunia.

Hasil uji laboratorium memastikan ada kontaminasi zat pada makanan yang bisa memicu keracunan.

Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, menerangkan, sampel sebelumnya dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat di Surabaya, dan Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUD dr Iskak Tulungagung.

“Hasil uji sampel yang di laboratorium RSUD dr Iskak yang menunjukkan hasil positif,” jelas Desi saat ditemui pada Rabu (23/10/2024).

Sementara sampel yang dikirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat dinyatakan negatif.

Perbedaan hasil ini menurut Desi, karena indikator yang dipakai kedua laboratorium ini berbeda.

Hasil dari laboratorium RSUD dr Iskak menunjukkan ada kontaminasi bakteri pada sampel makanan.

Baca juga: Acara Sholawatan di Kediri Dihentikan, Jamaah Keracunan Massal, Dilarikan ke 2 Rumah Sakit

“Tapi tidak bisa memastikan jenis makanan yang mana yang terkontaminasi, karena jenisnya kan sangat banyak. Ada nasi, lauk pauk, dan jajanan,” paparnya.

Hasil uji juga belum secara spesifik menerangkan jenis bakteri yang memicu keracunan ini.

Namun kuman itu menyerang saluran pencernaan warga yang memakan makanan itu.

Dinkes menyatakan, kasus ini selesai karena sudah tidak ada kasus baru dari rangkaian keracunan di Desa Junjung.

Sebelumnya, keracunan ini bermula dari sejumlah warga Desa Junjung yang menghadiri acara tingkepan, atau selamatan kehamilan 7 bulan di Desa Dayu, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar pada Jumat (20/9/2024) malam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved