Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Kasus Gondongan di Malang Melonjak, Dokter Spesialis Anak Ingatkan Potensi Komplikasi Serius

Penyakit gondongan tidak bisa disepelekan begitu saja. Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, dr. Nanda Juwita, Sp.A

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Ndaru Wijayanto
Kompas
Ilustrasi pipi anak bengkak akibat gondongan dalam artikel berjudul "Kasus Gondongan di Malang Melonjak, Dokter Spesialis Anak Ingatkan Potensi Komplikasi Serius" 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Penyakit gondongan tidak bisa disepelekan begitu saja. Menurut dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, dr. Nanda Juwita, Sp.A, penyakit ini bisa memicu komplikasi serius.

“Walapun jarang berakibat fatal, gondongan ini menimbulkan komplikasi seperti, meningitis, orchitis, oophoritis (radang ovarium pada wanita), atau pankreatitis,” kata dr. Nanda ketika dikonfirmasi.

Dijelaskan dr. Nanda, selama 2024, RSUD Kanjuruhan mencatat adanya peningkatan jumlah pasien yang dirawat akibat gondongan. Puncak kasus gondongan terjadi pada bulan tertentu. Terutama ketika musim penghujan saat kondisi lingkungan dan sanitasi kurang mendukung.

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus pada kelenjar parotis ini biasanya menyerang pada anak-anak. Umumnya menyerang anak-anak dengan usia 5 sampai dengan 9 tahun. Namun ada pula kasus yang menyerang pada orang dewasa.

“Orang dewasa yang belum divaksinasi atau memiliki kekebalan tubuh lemah juga berisiko terinfeksi,” imbuhnya.

Biasanya gejala terinfeksi gondongan meliputi pembengkakan dan nyeri kelenjar parotis, demam, sakit kepala, nyeri otot, serta kesulitan makan atau menelan. Meskipun tegolong gejala ringan, harus diwaspadai adanya komplikasi serius yang bisa terjadi.

Baca juga: Lonjakan Penyakit Gondongan di Kabupaten Malang, 792 Kasus Selama September, Dinkes: Menular

Proses penyembuhan penyakit ini, umumnya membutuhkan waktu 1 hingga 2 minggu. Dengan catatan pasien harus istirahat cukup dan mengkonsumsi obat pereda gejala.

“Namun jika terjadi komplikasi pasien perlu rawat inap,” tandasnya.

Namun, masyrakat tidak perlu takut dan cemas dengan penyakit ini. Selama meningkatkan kesadaran akan pentingnya vaksinasi dan kebersihan.

Pencegahan yang efektif agar tidak terjangkit gondongan yakni melalui vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Selain itu menjaga kebersihan juga diperlukan, seperti mencuci tangan. Selanjutnya menghindari kontak dengan penderita gondongan.

Sebagaimana diketahui, penyakit gondongan di Kabupaten Malang pada periode Januari hingga September sebanyak 2.001 kasus. Puncak kasus gondongan terjadi pada September, angkanya mencapai 792 kasus.

Paling banyak, kasus ini menyerang anak-anak usia 5 sampai 9 tahu, yaitu sebanyak 994 kasus. Kemudian usia 10 sampai 14 tahun sebanyak 499 kasus. Sedangkan paling tinggi usia yang terkena penyakit ini ada di usia 70 tahun, yakni sebanyak 2 kasus.

Baca juga: Gondongan Bisa Menyebabkan Komplikasi Penyakit Lebih Serius, Ini Cara Mencegahnya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved