Berita Terpopuler
VIRAL TERPOPULER: Guru Agama Dipolisikan usai Pukul Siswa - Nasib Ainun Bocah Penjual Permen Jahe
Kisah guru agama yang dipolisikan karena pukul siswa pakai sapu lidi. Hingga sosok Ainun penjual permen jahe yang jualan sambil menahan lapar.
TRIBUNJATIM.COM - Simak berita viral terpopuler yang banyak menuai sorotan di TribunJatim.com, Sabtu (26/10/2024).
Mulai dari kisah guru agama yang dipolisikan karena pukul siswa pakai sapu lidi.
Hingga sosok Ainun penjual permen jahe yang jualan sambil menahan lapar.
Simak berita terpopuler selengkapnya berikut ini:
Baca juga: Bocah Jual Panci Takut Pulang Jika Tak Laku, Nasib setelah Viral Dikuak Pak RT, Diduga Anak Hilang?
- Guru agama dipolisikan usai pukul siswa pakai sapu lidi
Tengah viral di media sosial seorang guru agama dipolisikan karena pukul siswa pakai sapu lidi.
Guru agama itu berinisial A.
A, yang kini berstatus tersangka mengajar di SDN 1 Towea, Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kasus ini dibenarkan oleh Kasi Humas Polres Muna, Ipda Ahmad.
Ipda Ahmad menerangkan dugaan kekerasan A terhadap murid kelas 5 berinisial LMEG itu terjadi di pintu ruangan kelas pada Jumat (4/10/2024) lalu.
Guru SDN 1 Towea inisial A dilapor setelah memukul siswanya dengan sapu lidi," kata Ipda Ahmad, Jumat (25/10/2024), dikutip dari TribunnewsSultra via TribunJabar.
Berdasarkan pengakuan guru agama itu, korban disebut tidak ikut kerja bakti.
"Keterangan A (guru), korban tidak ikut kerja bakti sehingga ia mengayunkan sapu lidi."
"Saat itu siswa (korban) inisial LMEG spontan menunduk untuk menghindar. Sehingga sapu mengenai pipinya," ungkapnya.
Kini, guru tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka namun tidak ditahan.
"A sudah ditetapkan tersangka, namun tidak ditahan, sampai saat ini masih diupayakan mediasi," beber Ahmad.
Baca juga: Keanehan Kasus Guru Aniaya Anak Polisi, Pernyataan Orang Tua Tak Sesuai Tuduhan, Luka Jadi Bukti
Kasi Humas Polres Muna itu mengatakan bahwa sudah beberapa kali mediasi, akan tetapi keluarga korban masih menolak.
Guru menyampaikan kejadian ini berlangsung saat pagi hari.
Saat itu, para murid diminta untuk bersih-bersih sekolah.
Di hari tersebut, guru A mendapatkan piket pagi.
Sebelum masuk kelas, ia meminta murid-murid untuk kerja bakti.
"Suruh anak-anak menyapu dari belakang ke depan. (Korban) sembunyi di belakang pintu kelas."
"Iya, dia (korban) lari-larikan (tidak ingin disuruh)," ujarnya seperti dikutip TribunnewsSultra.com dari Instagram @wunainfo1.
Terkait dugaan pemukulan memakai sapu lidi, menurut A dilakukan secara tak sengaja.
"Karena tidak sadar, mungkin sudah musibah. Saya ayunkan sapu kena kepalanya," kata guru agama tersebut.
Baca juga: Kesaksian Teman dan Guru Sekolah Prasetyo Hadi, Pria Ngawi Dilantik Presiden Prabowo Jadi Mensesneg
Setelah kejadian, korban pun melaporkan aksi pemukulan itu pada ibunya.
Orang tua korban pun mendatangi sekolah.
"Datang orangtuanya tidak dipertemukan dengan saya, dengan alasan saya pulang katanya di rumah."
"Mungkin di situ sakit hatinya kenapa ini masalah tidak diselesaikan. Saya di kelas 6 saat orangtuanya datang," ungkap A.
Kini, guru A pun terancam dipenjara jika kasus tersebut tidak berakhir damai.
2. Wanita ini tilap uang ratusan juta Rupiah modus tukar uang
Polres Kediri berhasil menangkap wanita berinisial DW atas dugaan kasus penipuan dan penggelapan uang, dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
DW, yang diketahui berdomisili di Kabupaten Tulungagung, akhirnya ditangkap di rumahnya pada 5 Oktober 2024, setelah beberapa kali mengabaikan panggilan polisi.
Kasatreskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, menuturkan, upaya penangkapan DW dilakukan setelah sebelumnya pihak Satreskrim melakukan serangkaian pemanggilan resmi yang tidak diindahkan oleh terduga pelaku.
"DW ditangkap di rumahnya, karena sudah beberapa kali dipanggil namun tidak datang," kata AKP Fauzy Pratama pada Jumat (25/10/2024).
Dijelaskan oleh AKP Fauzy, kasus dugaan penipuan dan penggelapan ini dilakukan DW dengan modus menawarkan jasa penukaran uang pecahan baru kepada para korban.
Namun, sebagian besar dari uang yang diserahkan korban tidak dikembalikan oleh terduga pelaku.
AKP Fauzy mencontohkan, salah satu korban, S (33), warga Kecamatan Plemahan, Kabupaten Kediri, mengaku menyerahkan uang senilai Rp 1 miliar kepada DW pada April 2023 untuk penukaran uang pecahan baru.
Baca juga: Jariyah Resah Rekening di ATM Tinggal Rp 4000, Ternyata Ulah Tetangga untuk Main Judi Online
Namun, sekitar Rp 298 juta dari uang tersebut belum dikembalikan hingga akhirnya korban melaporkan kasus ini ke Polres Kediri pada September 2023 lalu.
"Dari laporan tersebut kita tindaklanjuti dan berhasil mengamankan DW," terangnya.
Dari berbagai informasi yang dikumpulkan, DW diduga telah melakukan penipuan serupa terhadap belasan korban lainnya yang tersebar di Kediri, Tulungagung, dan Blitar.
Para korban pun membuat laporan ke kepolisian di wilayah hukum masing-masing.
Salah satu warga Kecamatan Kandat, Kediri, berinisial IC mengaku dirinya sudah menyetor uang lebih dulu kepada terduga pelaku dengan jumlah sekitar Rp 70 juta.
"Itu yang saya setor pribadi, dan hingga sekarang belum ada iktikad baik dari pelaku," ujarnya.
Menurut IC, setelah ditelusuri lebih jauh, banyak korban lain yang juga mengalami nasib serupa.
"Setelah kami cek, ternyata korban dari Bhayangkari ini sudah mencapai jumlah yang signifikan, bahkan diperkirakan total kerugian mencapai miliaran rupiah," tambahnya.
Dia menambahkan, korban telah membentuk grup WhatsApp untuk berkoordinasi dalam menangani kasus ini.
Korban terdiri dari warga beberapa kota, dengan sebagian besar berada di Tulungagung, Kediri, dan Blitar.
"Sebagian besar korban memang berdomisili di wilayah tersebut, mengingat pelaku juga berasal dari daerah Campur Darat, Tulungagung," ungkapnya.
Saat ini, DW telah diamankan di Mapolres Kediri untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
Atas tindakan yang dilakukan, DW terancam dijerat dengan pasal 378 dan 372 KUHP tentang penipuan dan penggelapan, dengan ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.
3. Nasib Ainun bocah penjual permen jahe ditangkap Satpol PP
Tengah viral di media sosial kisah Ainun siswi SD penjual permen jahe ditangkap Satpol PP.
Ainun rupanya menahan lapar saat berjualan.
Ia berjuang untuk bayar kontrakan, yang ditinggali bersama ibunya.
Melansir dari TribunBogor, Ainun merupakan siswa kelas 1 SD.
Dia jualan permen jahe dengan harga Rp 2 ribu.
Baca juga: Sosok Anan Anak Tukang Nasi Goreng Jualan Risol Demi Bayar SPP, Ada Rekannya Tega Utang Rp1 Juta
Ainun dagang permen jahe saat pagi dan siang.
Tapi kadang Ainun harus bertahan sampai malam karena dagangannya belum ada yang beli.
Konten kreator Aya Ibrahim menemukan Ainun dalam kondisi lapar.
Saat membuat konten, Aya menawarkan dua pilihan pada anak-anak di jalan, nasi atau permen.
Ketika giliran Ainun, dia memilih nasi.
"Belum makan dari pagi. Bisa sama mama makan berdua. Gak makan sama mama yupi mah," kata Ainun.
Dalam video tersebut Ainun sudah berdagang sedari pagi.
Ketika itu sudah malam hari.
Baca juga: Rela Jualan Risol Demi Bayar SPP Sekolah, Anan Sujud Syukur saat Dagangannya Diborong Rp2 Juta
Ainun mengaku tetap sekolah meski harus dagang permen jahe.
Dalam satu hari biasanya Ainun mendapat uang Rp 20 ribu.
Uang itu dikumpulkan untuk membantu ayah dan ibu bayar kontrakan.
"Seharinya dapat Rp 20 ribu. Buat bayar kontrakan," katanya.
Sebenarnya Ainun masih memiliki ibu dan ayah.
Kata Ainun, sang ayah juga bekerja sebagai driver ojek online.
"(Tinggal sama) Mama sama ayah, ayah grab," katanya.
Baca juga: Jualan Terasi Cuma Dapat Untung Rp3 Ribu, Mbah Gani Tetap Semangat Cari Nafkah Meski Usia Sudah 83
Bukan hanya sulit menjajakan permen jahe, tapi Ainun juga harus berhadapan dengan Satpol PP.
Suatu hari Ainun tak mampu lolos dari kejaran Satpol PP.
"Gara-gara mau pulang ditangkap di belokan yang ada hotel, di situ," kata Ainun.
Ainun yang masih sangat kecil pun syok ketika ditangkap Satpol PP.
"Di sana teh ada dua sama bapak-bapak. Kaget, nangis," kata Ainun.
Ia tak langsung dipulangkan, Ainun diamankan Satpol PP.
"Dikasih makan. Ada rumah ada kasur. Dikasih makanan," katanya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
VIRAL TERPOPULER: Ketua RT Nikahi Dua Istri Sekaligus - Sosok Sudewo Bupati Pati Dilempar Sandal |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Dendi Santoso Tampil Bersinar - Neville Mbanwei Tengeg Berseragam Deltras FC |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Tagihan PBB Warga Melonjak 12 Kali Lipat hingga Curhat Pedagang Beras Omzet Turun |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Sukmawati Malu Batal Nikah dengan Bripda Farhan - Nusron Wahid Minta Maaf |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Debut Manis Adi Satryo Bersama Arema FC - Leo Navacchio Jadi Player of The Match |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.