Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Sudarsono Dicopot Jadi Camat usai Bantu Guru Supriyani, Mobil Sempat Dirusak, Bupati: Tak Aman

Sosok Sudarsono, Camat Baito dicopot dari jabatan setelah ikut membantu kasus guru Supriyani. Bupati ungkap alasannya

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS - TRIBUNNEWSSULTRA/SAMSUL
Nasib Sudarsono Dicopot Jadi Camat usai Bantu Guru Supriyani, Mobil Sempat Dirusak, Bupati: Tak Aman 

Sudarsono hanya memastikan kebutuhan terdakwa kasus guru aniaya murid itu bisa terpenuhi selama sidang.

Salah satunya adalah kendaraan mobil dinas yang turut ditumpangi Supriyani.

"Jadi ibu Supriyani ini kalau masalah hukumannya kami tidak campuri. Yang kita pastikan di sini kebutuhannya selama dalam proses menjalani sidang," jelasnya.

Baca juga: Ayah Siswi SD yang Diusir Guru Gegara Tak Bayar Baju Rp 100 Ribu Murka, Kondisi Anak Kini Ketakutan

Sementara itu, FN, istri Aipda Wibowo Hasyim, merupakan sosok yang melaporkan guru honorer Supriyani ke Polsek Baito, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.

Kasus ini mencuat setelah FN mengungkapkan bahwa anaknya mengalami tekanan mental yang signifikan akibat situasi tersebut.

FN menyatakan bahwa anaknya, yang secara fisik sehat, mengalami gangguan mental setelah insiden tersebut.

"Kalau secara fisik sehat tapi mental cukup terganggu semenjak ada ramai-ramai, kenapa banyak orang, kenapa saya dibawa ke sana dibawa ke sini. Kenapa tidak sekolah," kata FN, dikutip dari kanal tvOneNews.

FN juga mengungkapkan bahwa PGRI Kecamatan Baito telah mengeluarkan surat yang melarang anaknya bersekolah.

Menurut FN, surat tersebut berisi keputusan untuk mogok belajar bagi siswa TK, SD, dan SMP di Kecamatan Baito mulai 21 Oktober 2024.

"Kami merasa ada penolakan luar biasa dari PGRI Kecamatan Baito," tegas FN.

Surat tersebut juga menyatakan bahwa siswa yang terlibat dalam kasus ini harus dikembalikan ke orang tua masing-masing dan tidak boleh diterima di sekolah manapun di Kecamatan Baito.

FN menambahkan bahwa surat itu disampaikan kepada guru di sekolah dan ditembuskan ke Polsek Baito.

Baca juga: Guru SD Usir 2 Siswi karena Tak Bayar Seragam Rp100 Ribu, Murka 2 Tahun Tak Dilunasi: Bayar ke Dinas


FN menjelaskan bahwa ia mulai curiga ketika menemukan luka di paha anaknya.

Saat dimandikan, sang anak mengaku kesakitan. Ternyata ada luka di kedua pahanya.

Awalnya, FN tidak mempermasalahkan luka tersebut, mengira anaknya terjatuh di sawah bersama ayahnya, Aipda WH.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved