Pilkada Surabaya 2024
Pakar Sebut Calon Tunggal Picu Partisipasi Turun, Tim ErJi: First Voter Ingin Pilih Eri-Armuji
Pakar sebut calon tunggal di Pilkada Surabaya 2024 memicu partisipasi pemilih menurun, Tim ErJi klaim first voter ingin pilih Eri-Armuji.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Fenomena pasangan calon (paslon) tunggal di Pilkada Surabaya 2024 berpotensi akan menurunkan angka partisipasi pemilih.
Menanggapi hal ini, Tim Pemenangan Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji masih optimistis mayoritas masyarakat dalam daftar pemilih tetap (DPT), tetap akan memberikan suara.
Praktisi Hukum dan Politik Edward Dewaruci mengutip hasil Pilkada Surabaya di tahun sebelumnya. Yang mana, persentase partisipasi ada di kisaran angka 50 persen, sekalipun diikuti oleh dua pasangan calon.
Dengan adanya satu pasangan calon, yakni Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji, bukan tidak mungkin partisipasi tersebut semakin menurun.
"Mungkin akan turun. Karena apa? Akan semakin mudah bagi pasangan calon tunggal itu untuk menang," kata Edward dalam Talkshow Politik Tribun Series, Rabu (30/10/2024).
Paslon tunggal hanya membutuhkan 50 persen plus 1 dari suara sah untuk bisa memenangkan pilkada. Kemenangan tersebut tak mengatur angka partisipasi pemilih.
"Dia cuma butuh 50 persen plus 1 dari suara sah untuk jadi menang. Jadi, nggak perlu harus partisipasi 70 atau 80 persen. Mau yang hadir cuma 10 atau 100 orang aja, 50 orang plus 1 itu sudah milih, sudah pasti menang," katanya.
Menurutnya, terbuka peluang masyarakat yang datang ke TPS akan banyak berpikir pragmatis. Mereka akan memberikan pilihan apabila mendapat sentuhan politik uang.
Baca juga: Menangkan Kotak Kosong di Pilkada Surabaya 2024, MAKI Jatim Pakai Wira Wiri dan Sasar Pemilih Muda
Karenanya, hal ini menjadi tantangan bagi penyelenggara dan masyarakat untuk sama-sama mengawasi pelaksanaan pilkada.
Dia mengatakan, pilkada harus berintegritas, sehingga melahirkan pemimpin terbaik.
"Sudah diketahui bersama bahwa yang menggerakkan orang datang ke TPS itu karena ada money politic. Sehingga, supaya menang mudah dan murah itu ya enggak usah datang banyak-banyak, nggak apa-apa gitu loh sudah cukup 50 persen plus 1 sudah menang gitu loh," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim Pemenangan Eri Cahyadi-Armuji, Mirza Akmal, mengingatkan, lebih dari 50 persen pemilih di Surabaya merupakan pemilih muda.
Pemilih muda jauh dari pragmatis dan cenderung memiliki idealisme dalam menentukan pilihan.
"Sebanyak 50 persen lebih DPT Kota Surabaya saat ini adalah teman-teman muda. Hal ini juga didominasi oleh first voter yang notabene belum mengetahui secara utuh bagaimana pilkada itu berjalan," kata Mirza di forum yang sama.
calon tunggal
Pilkada Surabaya 2024
Eri Cahyadi-Armuji
Edward Dewaruci
kotak kosong
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
berita Jatim terkini
Tribun Jatim
Eri Cahyadi Jadi Wali Kota dengan Suara Tertinggi Nasional di Pilkada : Bentuk Apresiasi Warga |
![]() |
---|
Besok Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih, Eri Cahyadi Catat Rekor Cawali Suara Tertinggi Nasional |
![]() |
---|
Meski Tak Ada Sengketa Pilkada, Penetapan Wali Kota Surabaya Terpilih Tetap Tunggu MK |
![]() |
---|
KPU Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pilkada Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji Menang 81,4 Persen |
![]() |
---|
Eri-Armuji Nyaris Raih 1 Juta Suara di Pilkada Surabaya 2024, Tim Pemenangan: Ini Sejarah! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.