Berita Viral
Sosok Fernando Bocah Bermata Biru dari Madiun, Viral Dijuluki Gojo Satoru, Awalnya Bikin Ortu Cemas
Nama Fernando Pratama viral di media sosial. Bocah berusia 10 tahun ini viral karena kedua bola matanya berwarna biru. Simak sosok Fernando.
Teori ini didasarkan pada kemiripan ciri fisik suku Lingon dengan orang-orang Eropa, serta adanya beberapa kata dalam bahasa Lingon yang mirip dengan bahasa Belanda atau Portugis.
Contohnya, kata "kuda" dalam bahasa Lingon berarti "kuda" dalam bahasa Belanda, dan kata "sabun" dalam bahasa Lingon berarti "sabun" dalam bahasa Portugis.
Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.
Pertama, tidak ada bukti sejarah yang menunjukkan adanya kontak antara orang-orang Eropa dengan suku Lingon pada masa penjajahan.
Kedua, ciri fisik suku Lingon juga bisa dijelaskan dengan faktor genetik atau lingkungan.
Misalnya, mata berwarna biru bisa disebabkan oleh mutasi genetik yang langka yang disebut sindrom Waardenburg, atau oleh adaptasi terhadap iklim dingin dan kurangnya sinar matahari.
Rambut pirang bisa disebabkan oleh pengaruh hormon tiroid, atau oleh penggunaan bahan alami seperti kunyit atau daun sirih untuk mewarnai rambut.
Kulit putih bisa disebabkan oleh kurangnya melanin, pigmen yang memberi warna kulit, rambut, dan mata, atau oleh penggunaan bedak tradisional yang terbuat dari tepung beras atau ubi kayu.
Tubuh tinggi bisa disebabkan oleh faktor gizi atau gaya hidup.
Baca juga: Warga Pedalaman Suku Tengger Sumringah Sambut Ramadan, Didatangi Petugas Bersih-bersih Masjid
Teori lain yang mencoba menjelaskan asal-usul suku Lingon adalah bahwa suku ini adalah keturunan dari orang-orang Asia Tenggara yang bermigrasi ke Halmahera sejak zaman prasejarah.
Teori ini didasarkan pada kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara, seperti Suku Tobelo, Suku Galela, dan Suku Ternate.
Contohnya, suku Lingon memiliki sistem kekerabatan matrilineal, yaitu garis keturunan yang diturunkan dari ibu, sama seperti suku-suku lain di Maluku Utara.
Bahasa Lingon juga termasuk dalam rumpun bahasa Papua-Austronesia, yaitu kelompok bahasa yang tersebar di Asia Tenggara dan Oseania, sama seperti bahasa-bahasa lain di Maluku Utara.
Namun, teori ini juga memiliki kelemahan.
Pertama, tidak ada bukti arkeologis atau genetik yang mendukung adanya migrasi besar-besaran dari Asia Tenggara ke Halmahera pada zaman prasejarah.
Kedua, kesamaan budaya dan bahasa antara suku Lingon dengan suku-suku lain di Maluku Utara juga bisa disebabkan oleh proses akulturasi atau asimilasi, yaitu penyesuaian diri terhadap budaya atau bahasa yang dominan di sekitar mereka.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
TribunJatim.com
viral di media sosial
Fernando
Tribun Jatim
bocah bermata biru
Gojo Satoru
TribunEvergreen
Madiun
berita viral
jatim.tribunnews.com
Warga Ditagih PLN Rp 11 Juta untuk Pindahkan Tiang Listrik, Pihak PLN Ungkap Alasannya |
![]() |
---|
Media Internasional Soroti 5000 Siswa Jadi Korban Kasus Keracunan MBG, Pengawasan Dipertanyakan |
![]() |
---|
Kata Pakar soal Buku yang Disita Polisi dari Para Pendemo: Sebaiknya Lebih Bijak |
![]() |
---|
Cerita Ayu Ting Ting Tak Berkomunikasi dengan Enji Baskoro, Sang Anak Ikut Menanggapi Santai |
![]() |
---|
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.