Kuatnya Dukungan Akar Rumput Buat Elektabilitas Khofifah-Emil Unggul di Pilgub Jatim 2024

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Elektabilitas pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak terus naik.

Pengamat Politik Universitas Brawijaya (UB) Malang, Anang Sujoko mengatakan, hal itu tidak terlepas dari kuatnya dukungan akar rumput kepada Khofifah-Emil.

Dia menambahkan, mayoritas masyarakat yakin pada duet Khofifah-Emil.

Latar belakang Khofifah sebagai Ketua PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) juga disebutnya menambah dukungan kuat dari Nahdliyin.

"Terkait dengan akar rumput Khofifah itu, dia sangat kuat di Muslimat," kata Anang Sujoko di Surabaya, Minggu (3/11/2024).

Menurut dia, dukungan kuat kalangan akar rumput Khofifah menjadi bekal berharga di Pilgub Jatim 2024.

Apalagi dukungan Nahdliyin jelas semakin menambah kekuatan besar Khofifah untuk memenangkan Pilgub Jatim 2024 mendatang.

Popularitas Khofifah, tambah dia, semakin terus menguat di kalangan NU lantaran dekat dengan para ulama dan santri. 

Selain Gubernur Jatim periode 2019-2024, Khofifah juga Ketua Umum PP Muslimat NU sejak tahun 2000 hingga saat ini.

Baca juga: Khofifah Kenakan Batik Gedog Khas Tuban di Debat Kedua Pilgub Jatim 2024, Pastikan Persiapan Baik

Hal itu menjadikan dirinya sebagai Ketua Umum terlama kedua setelah Mahmudah Mawardi yang memimpin Muslimat NU selama 29 tahun.

"Anggota Muslimat itu memiliki pertemuan rutin setiap pekan sekali seperti yasinan, tahlilan, itu sebuah komunikasi yang intensif untuk menjalin soliditas dan loyalitas kalangan Muslimat," ujarnya.

Terekam tren pertumbuhan elektabilitas Khofifah-Emil naik. Katadata Insight Center (KIC) mengemukakan hasil surveinya periode 18-19 Oktober 2024.

Hasilnya, Khofifah-Emil memperoleh kenaikan angka signifikan.

Disebutkan dalam survei disebut, elektabilitas Khofifah-Emil terus konsisten unggul dengan 55,5 persen, sementara Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans 33,4 persen, lalu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim hanya mendapat 6 persen.