PKS Jatim Prediksi 70 Persen Calon yang Diusung di Pilkada Serentak 2024 Menang

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur optimistis sebanyak 70 persen calon yang diusung di Pilkada Serentak 2024 bisa menang pada coblosan 27 November 2024 mendatang.

Dari prediksi PKS Jatim, mereka yakin bisa menang di 27 daerah serta kontestasi Pilgub Jatim 2024. 

Hal ini disampaikan Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan seusai menggelar Rakerwil, Sabtu (2/11/2024).

Konsolidasi internal PKS Jatim ini digelar maraton saban pekan.

Pada Rakerwil kali ini, PKS Jatim melaksanakan konsolidasi Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) dan Ketua Dewan Etik Daerah (DED) dari 38 kabupaten/kota.

PKS mulai memprediksi beberapa daerah yang berpotensi menang dalam kontestasi pilkada.

"Alhamdulillah menurut laporan dari DPD, paslon yang mendapatkan hasil survei tinggi dan akan meraih kemenangan ada sekitar 27 daerah plus Pilgub Jatim 2024," kata Irwan dalam penjelasan kepada wartawan, Minggu (3/11/2024). 

Irwan belum merinci lebih detail mengenai berbagai daerah yang berpotensi menang itu.

Baca juga: Gelar Konsolidasi di Jember, PKS Targetkan Kemenangan Besar Khofifah-Emil di Wilayah Tapal Kuda

Namun, beberapa daerah yang diyakini menang tersebut antara lain paslon Eri-Armuji di Pilkada Surabaya 2024, Ipuk-Mujiono di Banyuwangi, Dhito-Dewi di Kabupaten Kediri dan Ipin-Syah di Pilkada Trenggalek 2024. 

Sedangkan dalam konteks Pilgub Jatim 2204, PKS mengusung pasangan calon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak.

"Insyaallah 70 persen calon yang diusung PKS akan meraih kemenangan," tandas Irwan. 

Di luar 27 kabupaten/kota yang sudah diyakini menang, Irwan mengungkapkan, PKS bakal terus menggenjot berbagai daerah lain sebagai upaya pemenangan.

"11 daerah lainnya masih harus bekerja keras karena hasil surveinya masih di nomor dua," ungkap Irwan. 

Sementara itu, Irwan mengungkapkan, konsolidasi ini merupakan hal penting.

Sebab, MPD memiliki peran strategis untuk memastikan bahwa seluruh strategi dan program yang dicanangkan sudah benar-benar sesuai dengan visi dan misi jangka panjang partai.

"Sedangkan DED memiliki peran untuk menjaga agar semua langkah yang kita ambil tetap dalam koridor etika yang menjunjung tinggi integritas, amanah, dan kepentingan masyarakat di atas segalanya," ucap Irwan.