Berita Viral
Warung Makan Padang Pasang Harga Murah Rp10 Ribu Bikin Resah Oknum, Dirazia Takut Persaingan
Dalam video sejumlah orang tampak melepas label 'masakan Padang' yang ada di etalase.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Video razia warung makan Padang yang belakangan beredar di media sosial menjadi sorotan publik.
Dalam video sejumlah orang tampak melepas label 'masakan Padang' yang ada di etalase.
Kejadian ini dialami warung makan Padang di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Baca juga: 50 Warga Diperiksa Polisi Imbas Ulah Pegawai Bank, KTP Dipinjam, Kerugian Capai Rp3,4 Miliar
Sontak usai video tersebut viral di media sosial, aksi sejumlah oknum tersebut menuai banyak kritik dari warga.
Diketahui, aksi ini dilakukan oleh Paguyuban Rumah Masakan Padang Cirebon (PRMPC) di Kecamatan Pabuaran.
Mereka dinarasikan sedang merazia penjual masakan Padang karena pemiliknya bukan orang dari suku Minang.
Namun hal ini dibantah PRMPC melalui Dewan Penasehat, Erlianus Tahar.
"Video itu bukan video resmi kami, hanya saja ada teman kami yang memvideokan dan diunggah di akun pribadinya," terangnya.
"Kami juga menyesalkan di video itu ada kalimat-kalimat abal-abal, tetapi itu bukan pernyataan kami secara resmi," imbuhnya.
Menurutnya, organisasi PRMPC merazia tulisan promo atau banderol Rp10.000 di warung masakan Padang tersebut.
Hal ini yang membuat adanya aksi pencopotan tulisan 'masakan Padang'.
Namun aksi tersebut tentu menuai penolakan dari pemilik warung.
Erlianus atau akrab disapa Yunus ini mengatakan, pihaknya merasa resah terhadap rumah makan Padang yang obral dan promo tulisan serba Rp10.000.
Menurutnya, banderol atau promo harga tersebut dapat merusak pasaran, serta merupakan persaingan yang tidak sehat.

Yunus mengatakan, PRMPC berusaha menjaga kualitas, rasa, dengan harga yang tidak tepat jika dijual Rp10.000.
Untuk itu, mereka berkeliling ke sejumlah warung makan Padang dan menyebut memberikan edukasi.
Setelah menuai kontroversi, pihaknya meminta maaf atas aksi razia yang awalnya diduga persekusi rumah makan padang.
"Apalagi dengan keterangan razia masakan Padang bukan orang Minang. Kami tidak pernah bicara soal etnis."
"Jika ini disalahartikan, kami memohon maaf," kata Erlianus saat ditanya diwawancarai Kompas.com di kantornya di Kota Cirebon, Selasa (29/10/2024).
Baca juga: Merantau dari Usia 10 Tahun, Bejo Kini Sukses Buka Warung Nasi, Bisa Bangun Rumah Buat Ibu & Umrah
Sementara itu, Polresta Cirebon akhirnya turun tangan menyelidiki dugaan razia rumah makan Padang tersebut.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan bahwa tim Reskrim Polresta Cirebon telah melakukan kunjungan ke lokasi dan bertemu dengan kedua belah pihak.
"Paguyuban Rumah Masakan Padang Cirebon (PRMPC) mengaku tidak bermaksud melakukan razia, apalagi persekusi terhadap pemilik rumah makan tersebut."
"Mereka hanya ingin meminta penjelasan terkait harga yang dibanderol terlalu murah," ungkap Sumarni saat ditemui di Gudang KPU, Rabu (30/10/2024) siang.
Sumarni juga menekankan pentingnya agar asosiasi atau paguyuban tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan, keresahan, atau berpotensi mengintimidasi pihak tertentu.
Ia menyarankan agar paguyuban memberikan kebebasan kepada pemilik rumah makan dalam menentukan harga jual.
"Harga tersebut sangat membantu perekonomian masyarakat kecil," tambahnya.
Ia mengonfirmasi bahwa pihaknya telah meminta klarifikasi dari PRMPC dan menekankan pentingnya menjaga kenyamanan pedagang dan pelanggan.
"Diberi kebebasan saja warga yang ingin berdagang sesuai dengan yang mereka tetapkan."
"Apalagi kalau harga tersebut sangat membantu masyarakat kecil," kata Sumarni.

Terpisah, (Pj) Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya meminta seluruh pihak menahan diri dan berusaha menciptakan suasana kondusif di Kabupaten Cirebon.
Dalam keterangannya, Wahyu mengungkapkan, pihaknya sudah melakukan komunikasi intensif dengan para pemangku kebijakan di Cirebon, termasuk camat dan aparat terkait.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang.
"Ya, yang pertama terkait dengan yang terjadi di Pabuaran (RM Padang), kami sudah komunikasikan dengan Camat dan berbagai aparat yang ada di sana," ujar Wahyu, Jumat (1/11/2024).
Baca juga: Dalih Buat Kuliah, Ibu & Anak Jual Kalung Bikin Mek Tertipu Rp21 Juta, Ketahuan saat Dilebur
Pj Bupati juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan antar warga agar peristiwa seperti yang terjadi di Pabuaran tidak menyebar ke daerah lain.
"Itu dikomunikasikan secara bersama dan jangan sampai hal-hal seperti yang kita lihat kemarin."
"Kami juga komunikasikan ke para camat di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon."
"Juga mengantisipasi jangan sampai yang terjadi kemarin di Pabuaran itu juga terjadi di tempat yang lain," ucapnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam menjaga situasi di wilayah Cirebon agar tetap kondusif.
"Saya juga mengimbau kepada siapapun, mari kita sama-sama berusaha, berupaya dalam kebaikan di wilayah Kabupaten Cirebon," jelas dia.
Dengan adanya klarifikasi dan imbauan dari pemerintah, masyarakat diharapkan dapat memahami bahwa langkah yang dilakukan PRMPC semata-mata bertujuan menjaga stabilitas usaha tanpa melihat asal-usul pemilik rumah makan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com
warung makan Padang
Kabupaten Cirebon
Paguyuban Rumah Masakan Padang Cirebon
Kecamatan Pabuaran
berita viral
Penjelasan Video Tahanan Lapas Ngaku Tak Bersalah Tapi Dipenjara, Ternyata Lakukan Pelecehan |
![]() |
---|
Adhi Jalan Kaki 210 Km ke Kantor Gubernur karena Tak Terima Kena PHK, Pertamina: Tak Terkait |
![]() |
---|
Sindiran Hakim MK soal Royalti Lagu, Sebut WR Supratman Orang Terkaya: Berapa Tahun Dinyanyikan |
![]() |
---|
Di Tengah Warga Protes Kenaikan PBB 250 Persen, Beredar Video Bupati Sudewo Asyik Sawer Biduan |
![]() |
---|
Menteri Era Gus Dur Sebut Jokowi Tak Pantas Sarjana: Dia Nggak Punya Ijazah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.