Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Gadis 11 Tahun Dapat Ganti Rugi Rp4,7 M usai Kambing Disita, 2 Tahun Penyita Tetap Tak Ngaku Salah

Seorang gadis terpukul kambing peliharaannya mendadak disita dan disembelih. Keluarga pun mengajukan gugatan terhadap dua orang dari peternakan.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
Dok. Humas Kementan via KOMPAS.com
Seorang gadis terpukul kambing peliharaannya mendadak disita dan disembelih. Keluarga pun mengajukan gugatan terhadap dua orang dari peternakan. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang gadis terpukul kambing peliharaannya mendadak disita dan disembelih.

Keluarga pun mengajukan gugatan terhadap dua orang dari peternakan yang menyita kambing anaknya.

Pasalnya, kambing itu tak hanya disita juga disembelih.

Kini gadis itu mendapat ganti rugi atas perbuatan orang dari peternakan.

Namun proses hukum berjalan selama dua tahun.

Adapun kasus ini menimpa gadis berusia 11 tahun asal California, Amerika Serikat.

Ia diketahui menerima kompensasi sebesar 300.000 dollar AS atau Rp 4,7 miliar dari Kantor Sheriff Shasta County.

Kompensasi diberikan setelah kambing peliharaannya yang bernama Cedar disita dan disembelih. 

Peristiwa ini terjadi pada 2022.

Ini ketika sang gadis yang telah memelihara Cedar untuk acara lelang ternak di Shasta District Fair, merasa tidak sanggup untuk berpisah dengan kambingnya di hari acara.

"Litigasi ini tidak bisa mengembalikan Cedar, tapi penyelesaian 300.000 dollar AS dengan Shasta County adalah langkah awal untuk bergerak maju," ujar Vanessa Shakib, pengacara keluarga tersebut, dilansir NDTV, via Kompas.com.

Menurut laporan New York Times, Jessica Long, ibu sang gadis, mengajukan gugatan setelah dua deputi sheriff menyita Cedar dari sebuah peternakan di Sonoma County, sekitar 320 km dari tempat lelang. 

Ilustrasi kambing.
Ilustrasi kambing. (Wikimedia Commons)

Keluarga telah membawa Cedar ke sana demi keselamatannya. 

Tanpa surat perintah, para deputi tetap menyita Cedar dan menyerahkannya ke lelang, di mana hewan itu kemudian terjual seharga 902 dollar AS dan akhirnya disembelih, membuat anak tersebut sangat terpukul.

Sebelumnya, pihak pengelola Shasta District Fair mengancam Long dengan tuduhan pencurian jika Cedar tidak dikembalikan.  
 
Setelah Cedar dijual, keluarga tersebut hanya menerima bagian kecil dari hasil penjualan, sedangkan anak itu harus menghadapi kenyataan yang membuatnya trauma.

Kasus ini menjadi sorotan setelah ditemukan selama dua tahun proses hukum, pihak penyelenggara pameran dan pejabat county terlibat dalam taktik untuk memperlambat proses dan menghindari pertanyaan utama. 

Pihak Shasta County setuju untuk memberikan kompensasi besar ini, namun tidak mengakui kesalahan apa pun dalam kasus tersebut. 

Dana tersebut akan ditempatkan dalam sebuah perwalian sampai gadis itu mencapai usia dewasa.

Baca juga: 6 Tahun Menanti, Ombeh Akhirnya Berhasil Cegat Jokowi Minta Ganti Rugi Tol, Puasa 5 Hari 5 Malam

Sementara kisah lainnya terkait hewan peliharaan, seorang camat nyambi jadi peternak domba viral di media sosial.

Dalam sebulan, ia dapat omzet Rp20 juta.

Bermodal video YouTube, Pak Camat ini mahir membuat pakan domba ternaknya.

Dulunya hanya punya 8 domba, kini  peternakan Pak Camat sudah ada 100 domba.

Adapun kisah inspiratif ni datang dari Camat Pucakwangi, Kabupaten Pati bernama Udhi Harsilo Nugroho.

Udhi ternak domba kala pandemi Covid-19 melanda.

Bersama sang istri yang juga Aparatur Sipil Negara (ASN), Unun Alfiyana, dia mendirikan kandang ternak yang dia beri nama “Berkah Ngarit Farm”.

Lokasi usaha ternak domba ini berada di atas lahan seluas 625 meter persegi di Desa Tawangharjo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.

Baca juga: Wanita Malu Calon Suami Batalkan Nikah H-1 Bulan Padahal Sudah Siap 100 Persen, Tuntut Ganti Rugi

Berawal dari delapan domba, kini peternakan milik Udhi sudah menampung sekira 100 domba dan kambing.

“Kami merintis usaha peternakan ini pada 2021."

"Waktu itu ada PPKM sehingga kami tidak bisa ke mana-mana."

"Karena kami tinggal di desa, istri punya ide buat peternakan di lahan kosong kami yang saat itu tidak dimanfaatkan."

"Sekaligus setiap pagi kami berjemur di sini."

"Waktu pandemi Covid-19 kan ada anjuran berjemur untuk meningkatkan imunitas tubuh,” ucap dia kepada Tribun Jateng, Minggu (3/11/2024).

Udhi mengatakan, dia merintis peternakan ini dengan delapan domba jenis texel dan merino.

Dia memilih jenis tersebut karena menyukainya.

Dia menambahkan, dahulu dia belajar tentang ilmu dan trik-trik beternak domba lewat YouTube.

Dia bahkan belajar membuat racikan pakan untuk domba-dombanya dari video tutorial yang dia tonton di YouTube.

Baca juga: Mbah Sudiharjo Lega Dapat Ganti Rugi Tol Rp1,1 Juta Meski Tanahnya Cuma 1 Meter Persegi: Orang kecil

Sempat melalui proses trial and error, Udhi kini sudah mahir mengolah pakan dengan resep yang paling cocok baginya.

“Kami kasih pakan cukup dua kali sehari, pagi dan sore hari."

"Kalau pagi hari dikasih pakan konsentrat, sore hari campuran hijauan (rumput-rumputan) dan konsentrat,” terang dia.

Berkah Ngarit Farm menjual anakan domba yang sudah lepas menyusui. 

Per ekor dibanderol mulai Rp1,5 juta hingga Rp3,5 juta.

Udhi juga menyediakan hewan untuk kebutuhan kurban dan akikah.

Selain itu juga pejantan untuk breeding.

Per bulan, Udhi bisa menjual rata-rata lima sampai 10 ekor, sehingga dalam satu bulan dia bisa meraih omzet sekira Rp10 juta hingga Rp20 juta.

Udhi memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan peternakannya.

Dia kerap membuat konten media sosial seputar dunia peternakan kambing dan domba. 

Konten-konten tersebut antara lain bisa ditonton di akun Instagram dan Tiktok Berkah Ngarit Farm. 

Dalam menekuni usaha peternakan ini, Udhi bukan semata-mata mencari keuntungan untuk menambah pemasukan rumah tangga.

Dia juga menekuninya sebagai hobi.

“Selain itu juga supaya bisa sharing ilmu tentang peternakan kambing dan domba serta ikut meningkatkan ketahanan pangan,” tandas Udhi. 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved