Talkshow Harian Surya
Talkshow Harian Surya, Petani Sukses Ponorogo Beber 5 Strategi Bertahan Menuju Ketahanan Pangan
Tantangan petani di era modernisasi tidaklah mudah. Namun, tidak sedikit pula para petani di daerah yang sukses berdaya menuju ketahanan pangan. Pengg
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tantangan petani di era modernisasi tidaklah mudah. Namun, tidak sedikit pula para petani di daerah yang sukses berdaya menuju ketahanan pangan.
Penggerak pertanian dari Ponorogo, Edy Susilo mengungkapkan bahwa tidak lah mudah bagi mereka untuk bertahan menuju ketahanan pangan.
"Kami sampaikan terimakasih kepada Harian Surya yang telah memungut saya untuk berbicara di forum ini. Mengapa saya katakan memungut? Karena petani ini adalah masuk ekonomi kelas terendah," kata Edy pada acara Talkshow yang digelar Harian Surya, Selasa (12/11/2024).
Bertajuk "Quo Vadis Ketahanan Pangan Demi Kemandirian Ekonomi Jawa Timur", Harian Surya menghadirkan Edy sebagai pemantik diskusi. Hadir sebagai narasumber, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (sambungan virtual), Plh Sekdaprov Jatim Bobby Soemiarsono, hingga perwakilan pemerintah kabupaten/kota.
Edy melanjutkan, petani selama ini masuk dalam jebakan pendapatan menengah (Middle income trap). "Jadi, kami masuk kelas bawah, ekonomi bawah, juga masuk kelas pendapatan menengah tanpa bisa naik," kata Edy.
"Itu kayanya suram. Namun, di sini saya akan banyak cerita enaknya. Jadi petani itu enak sekali," kata penggerak yang mendorong ratusan petani di Ponorogo ini.
Menurutnya, petani akan berhasil apabila memiliki beberapa dukungan. Di antaranya, memiliki lahan sendiri, menciptakan sistem pengawetan benih mandiri, membuat pupuk sendiri, alat kerja sendiri, hingga pola ketahanan pangan sendiri.
"Itu kalau bisa dilakukan, petani akan enak sekali," katanya pada acara yang turut dihadiri Calon Gubernur Jawa Timur nomor 1 Luluk Nur Hamidah, Calon Wakil Gubernur nomor urut 2 Emil Elestianto Dardak, hingga Calon Wakil Gubernur nomor urut 3 Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
"Kalau petani itu dipertahankan dan dilindungi pola kreatifnya, semakin baik lagi. Sebab, kreatif ini menjadi tingkat tertinggi dari pikiran manusia. Inilah yang seharusnya menjadi perhatian," katanya.
Edy lantas menjelaskan tantangan yang dihadapi petani. Di antaranya, kesulitan benih, pupuk, hingga pakan ternak.
"Sebenarnya, plasma petani kami, kami bisa membuat satu siklus produksi pertanian yang bisa lepas pupuk kimia selama 12 tahun. Hasil panen kami bahkan lebih baik dari pupuk yang mendapat subsidi dari pemerintah," katanya.
Sehingga, Edy kepada para kandidat tersebut meminta kepastian keberpihakan pemerintah kepada petani. Apabila petani bisa membuat benih hingga pupuk secara mandiri, selaiknya mendapatkan dukungan dari pemerintah.
"Saya produksi pupuk dengan kelompok yang dikelola BUMDes di banyak desa yang kita dampingi. Kalau bapak/ibu terpilih, apakah kalau truk saya, truk BUMDes, atau truk masyarakat produsen pupuknya keluar, apakah masih ada orang pemerintah yang menghentikan truk masyarakat itu?," katanya.
"Saya punya tim pembenihan. Kita berani tempur dalam keadaan apapun dengan kualitas pabrikan, namun memang sampai saat ini kita hanya izin produksi yang sudah keluar, sedangkan izin edarnya nggak pernah ketemu," katanya.
Prinsipnya, pihaknya meminta perlindungan dari pemerintah. Terutama, dengan tidak bersaing dengan pebisnis.
"Petani itu sudah kere. Dihancurkan oleh orang ketiga. Misalnya, obatnya dibuat orang ketiga, pupuknya (dibuat) orang ketiga, benihnya orang ketiga, dan sebagainya. Negara bisa langsung berpihak kepada petani, termasuk melalui produk kita. Berani nggak kalau calon-calon ini mendukung petani?," katanya.
Alasan Rakyat Gerah Dengar Strobo Bunyi Tot Tot Wuk Wuk di Jalan, Pengamat Singgung Kesehatan Mental |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Tragedi Berdarah di Pacitan, Wawan Habisi Keluarga Mantan Istri, 1 Orang Tewas |
![]() |
---|
Mbah Upit Bikin Ribut Imbas Cekcok Tagih Utang, Tetangga Ngamuk Lalu Lempar Gelas Isi Es Batu |
![]() |
---|
Sejarah Baru Pencak Silat di Kediri, Atlet Disabilitas Tampil di Lereng Kelud Champion 6 |
![]() |
---|
Bakar Sampah Malah Ketiduran, Api Malah Merembet ke Rumah Bagian Belakang Tumihah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.