Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bisnis

Masuk Sewindu Kilang Pertamina Internasional, Beri Warisan untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Memasuki usia sewindu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
HUT KE-8 - Personil KPI saat berada di salah satu lokasi proyek. Tahun 2025 ini, KPI merayakan ulang tahun yang ke 8, dan siap memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia bahkan di level internasional.  

Ringkasan Berita:

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestari

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Memasuki usia sewindu, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) memantapkan posisinya sebagai perusahaan energi terdepan di Indonesia bahkan di level internasional.

Hal tersebut dibuktikan dengan sejumlah pencapaian strategis dalam memperkuat ketahanan energi nasional, serta mendorong transformasi industri migas di Indonesia.

Sejak didirikan pada 2017, KPI menjalankan peran penting dalam pengolahan minyak bumi menjadi produk-produk olahan kilang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional Raih Gold Award ISRA 2025, Terus Berkomitmen Berdayakan Masyarakat

Keandalan Operasional Tinggi dan Proyek Strategis

Perjalanan KPI dimulai pada 13 November 2017. Saat diberi tugas sebagai Subholding, Refining and Petrochemical di Pertamina pada September 2020, KPI menjalankan amanah untuk untuk mengelola dan mengembangkan kilang-kilang strategis milik Pertamina, yakni Kilang Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kilang Kasim.

Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, mengatakan, salah satu upaya pengelolaan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur penting untuk mendukung ketahanan energi nasional.

"Beberapa proyek yang telah dijalankan KPI antara lain proyek Blue Sky dan Green Refinery Kilang Cilacap, Revitalisasi RCC (unit pengolah residu) di Kilang Balongan," kata Taufik, Minggu (16/11/2025).

Kemudian Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek pengembangan kilang di Kilang Balongan, Ultra Low Sulfur Diesel (ULSD) di Kilang Balongan, Platformer I Kilang Dumai, Pipa Senipah Balikpapan, Revamp CDU (peningkatan kapasitas pengolah crude) unit IV Balikpapan, dan tangki minyak mentah di Terminal Lawe-Lawe Balikpapan.

Serta peningkatan kapasitas unit produksi dan utilitas (ISBL & OSBL) di TPPI, pembangunan 4 unit tangki di Kilang Balongan dan relokasi Single Point Mooring (SPM) Balongan.

"Di bidang operasional, KPI juga menorehkan sejumlah pencapaian," ujar Taufik.

Total bahan baku yang diolah pada rentang periode 2019-2024 mencapai 320 Juta barel per tahun.

Angka tersebut dirinci dengan produksi BBM sebesar 250 Juta barel per tahun, produksi produk non BBM sebanyak 30 juta barel per tahun dan produksi produk lainnya mencapai angka 21 juta barel per tahun.

Pada periode 2019-2024, keandalan fasilitas kilang KPI ditandai dengan Plant Availability Factor (PAF) 99 persen. Dalam periode yang sama, Yield Valuable Product KPI terus ditingkatkan hingga mencapai 81 persen.

Menunjukkan efisiensi dan produktivitas yang tinggi. Sementara Energy Intensity Index (EII) periode 2021-2024 berada di angka 107 persen.

Dalam delapan tahun terakhir, KPI juga melahirkan sejumlah produk inovatif yang ramah lingkungan. Beberapa produk ramah lingkungan unggulan KPI diantaranya PertaminaSAF, PertaminaRD, Biosolar, MFO Low Sulphur, Diesel X, dan Breezon.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved