Pembunuhan Siswa MI di Banyuwangi
Ingin Temui Pelaku, Ayah Siswi MI Korban Pembunuhan di Banyuwangi: Hanya Mau Menatapnya
AD, ayah DCNA (7), korban pembunuhan dan pemerkosaan di Kabupaten Banyuwangi, meminta kepada kepolisian agar ia dipertemukan dengan pelaku apabila tel
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - AD, ayah DCNA (7), korban pembunuhan dan pemerkosaan di Kabupaten Banyuwangi, meminta kepada kepolisian agar ia dipertemukan dengan pelaku apabila telah tertangkap.
Permintaan itu AD sampaikan saat Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra berkunjung ke rumah duka di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Jumat (15/11/2024).
"Kalau (pelaku) sudah ketemu, saya hanya ingin bertemu. Hanya ingin menatapnya. Kok tega berbuat jahat seperti itu," kata AD.
AD mengatakan, apa yang dilakukan pelaku sangat menyakiti keluarga. Ia juga berharap, polisi bisa cepat mengungkap kasus tersebut.
Di hadapan Kapolresta, AD juga meminta agar kepolisian menerjunkan unit K-9 (anjing pelacak) untuk mengungkap pelaku kasus pembunuhan DCNA.
Baca juga: Update Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi, Polisi Telah Periksa 10 Saksi
Baca juga: Sosok Siswi MI di Banyuwangi Tewas Dibunuh, Kakek Kenang Percakapan Soal Surga dan Coretan Terakhir
"Supaya bisa cepat terbuka (kasusnya)," harapnya.
Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menyanggupi permintaan ayah korban untuk bertemu dengan pelaku apabila telah tertangkap.
Termasuk soal penerjunan unit K-9 untuk mengungkap perkara itu. Namun, Rama menyebut, proses penyelidikan saat ini yang menggunakan metode scientific investigation sudah mencukupi untuk proses penyidikan.
"Secara prinsip, dari inafis dan tim olah TKP sudah cukup sebenarnya. Tapi kalau ada permintaan dari orang tua korban, tidak apa-apa. Akan kami lihat apakah masih memungkinkan karena tiga hari dari perisiwa dan kemarin hujan di TKP," ujar Rama.
Baca juga: Pesan Terakhir Siswi 7 Tahun di Banyuwangi sebelum Tewas Dibunuh Sepulang Sekolah: Nanti Masuk Surga

Baca juga: Nelangsa Ibu di Banyuwangi Tahu Putrinya Tewas, Terus Panggil Nama sang Anak, Kondisi Hamil 8 Bulan
Pesan Terakhir Siswi 7 Tahun di Banyuwangi
Inilah pesan terakhir siswi 7 tahun di Banyuwangi yang dibunuh sepulang sekolah, dan diduga juga mengalami kekerasan seksual.
Tiga hari sebelum peristiwa tragis yang merenggut nyawanya, siswi berinisial CNA itu bertanya kepada kakeknya tentang surga.
Kini, kondisi ibu CNA juga memprihatinkan usai sang anak tiada.
CNA, yang merupakan siswi kelas I MI di Banyuwangi ditemukan tewas di lahan kebun 150 meter dari rumahnya di Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (14/11/2024).
Alat vital korban rusak dan kepalanya bocor.
Kematian bocah periang itu mengejutkan pihak keluarga.
Pasalnya, CNA tewas dalam perjalanan pulang sekolah.
Diduga, CNA mendapat kekerasan seksual dan fisik oleh seseorang yang hingga saat ini belum terungkap identitasnya.
Kakek CNA, Sutrisno, mengenang cucunya sebagai anak yang sopan dan mandiri.

Meski baru berusia 7 tahun, bocah itu sudah terbiasa mencuci baju sendiri.
Bahkan sering membantu sang ibu memasang jemuran di teras rumah.
Selain itu, CNA juga anak penyayang keluarga.
"Saya juga sering dibikinkan kopi. Anak itu tidak pernah nakal. Tidak pernah aneh-aneh. Tiap hari dia main di rumah bersama kakaknya. Kalau sudah waktunya pulang sekolah, ya pulang. Tidak pernah mampir mampir," terang Sutrisno, di rumah duka, Kamis (14/11/2024).
Tiga hari sebelum cucunya meninggal, Sutrisno masih ingat ditanyai soal surga.
CNA: "Mbah, apa benar kata Bu Guru, kalau rajin salat, kalau nanti mati masuk surga?"
Kakek: "Iya."
CNA: "Mbah, apa benar di surga banyak taman-taman yang indah?"
Kakek: "Waduh, Mbah tidak bisa menjelaskan. Kapan-kapan, ya."
Hingga kemudian pada Kamis kemarin, ibu dan ayah CNA gelisah saat anaknya tak kunjung ke rumah meski waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 WIB, Rabu lalu.
Jam pulang sekolah untuk kelas I, yakni pukul 10.00 WIB. Biasanya paling lambat, bocah itu akan tiba di rumah sekitar setengah jam kemudian. Ia menaiki sepeda menempuh jarak sekitar 1 kilometer (km) melewati jalan perkebunan.
Tak kunjung pulangnya CNA membuat sang ibu, Siti Aningsih, langsung mengontak wali kelas. Wali kelas yang menyebut bahwa CNA telah pulang pada jam seperti biasanya membuat sang ibu terkejut.
Ia langsung mengajak suaminya, Ahmad Doni Nur, untuk mencari keberadaan anak.
"Saya di kebun di dihubungi juga. Langung saya ke sekolahnya. Karena tidak ada, saya langsung mencari ke jalan utama," terang Sutrisno.
Sementara sang ibu dan beberapa guru menyusuri jalur pulang CNA.
Tanpa di sangka, mereka melihat sepedanya di sungai kecil yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah mereka.
Setelah menyusuri area sekitar, CNA ditemukan dalam kondisi terlentang dengan kepala belakang berlumur darah. Ia tergeletak di tepian tanah berkontur. Meski berpakaian lengkap, celana dalamnya melorot dan acak-acakan.
Tubuh korban langsung dilarikan ke klinik terdekat. Namun, kondisinya tak tertolong. Ia dinyatakan telah tewas. Jenazah bocah tersebut kemudian dibawa ke RSUD Genteng untuk otopsi pada Kamis ini.
Kematian CNA yang tragis membuat keluarga nelangsa. Sehari setelah kejadian, kedua orang tuanya masih amat nelangsa. Mereka belum bisa diajak komunikasi dan memilih untuk berdiam dari kamar.
"Saya merasa, kok bisa begitu sadisnya (pembunuhnya)," kata Sutrisno.
Pihak keluarga berharap, pelaku pembunuhan bisa segera terungkap dan tertangkap. Sutrisno menyadari, dalam hukum yang berlaku, nyawa tak selalu bisa dibalas dengan nyawa.
"Tapi setidaknya pelaku diproses hukum. Kami mengharap kebijaksanaan bapak aparat, supaya kami bisa mendapat sedikit keadilan," katanya.
Pembunuhan Siswa MI di Banyuwangi
siswi MI dibunuh
TribunJatim.com
Running News
berita Banyuwangi terkini
berita viral lokal
pembunuhan di Banyuwangi
jatim.tribunnews.com
Kepedulian Para Koki Bantu Siapkan Makanan untuk Tahlilan 7 Hari Siswi MI Dibunuh di Banyuwangi |
![]() |
---|
Jumlah Saksi Kasus Pembunuhan Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Bertambah, Kini Jadi 17 Orang |
![]() |
---|
Menteri PPPA Kunjungi Rumah Duka Siswi Korban Pembunuhan di Banyuwangi, Sebut Pelaku Sangat Keji |
![]() |
---|
Update Pembunuhan Siswi MI di Banyuwangi, Polisi Telah Periksa 10 Saksi |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Siswi 7 Tahun di Banyuwangi sebelum Tewas Dibunuh Sepulang Sekolah: Nanti Masuk Surga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.