Berita Blitar
Dulu Merantau Jual Minyak Wangi, Budi Kini Dapat Omzet Rp50 Juta Sebulan dari Bisnis Keripik Slondok
Inilah kisah sukses Budi Pramono, mantan penjual minyak wangi yang kini juragan keripik slondok.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Namun, usaha bawang merahnya kurang jalan karena modalnya minim. Pada 2020, Budi akhirnya mencoba memproduksi kerupuk slondok untuk dipasarkan di Kota Blitar.
Kebetulan, di daerah asal Budi di Magelang, Jawa Tengah, banyak produsen kerupuk slondok.
Apalagi, Budi melihat kerupuk slondok belum banyak dipasarkan di wilayah Kota Blitar.
Selain itu, bahan baku produksi kerupuk slondok, yaitu, ketela juga melimpah dan mudah didapat.
Baca juga: Kisah Sukses Pemuda Gresik Bisnis Sepatu Second Branded, Terjual Ratusan Pasang per Bulan: Anak Muda
"Kalaupun ada yang jual kerupuk slondok di Blitar, kualitasnya biasa-biasa saja. Akhirnya, saya memutuskan menjual kerupuk slondok kualitas premium," ujarnya.
Kualitas kerupuk slondok milik Budi memang premium. Ketika dimakan, kerupuk slondok milik Budi renyah tapi lembut dan tidak asam. Rasanya perpaduan gurih, manis, dan pedas.
"Biasanya, kerupuk slondok rasa asamnya kuat. Kalau milik saya seperti tidak ada rasa asamnya. Kalau digoreng juga bisa mekar bagus," katanya.
Usaha kerupuk Slondok milik Budi tidak serta merta langsung besar. Awal-awal produksi, ia hanya mampu menjual 3 kuintal kerupuk slondok.
Berjalannya waktu, usahanya terus berkembang. Permintaan kerupuk slondok semakin banyak.
Ia memasarkan kerupuk slondok di pasar tradisional, toko modern, dan rumah makan di Kota Blitar.
Ia juga memasarkan kerupuk slondok secara online. Lewat pemasaran online, ia akhirnya memiliki pelanggan tetap di luar kota seperti Malang, Surabaya, bahkan sampai Kalimantan.
"Awal-awal produksi, kapasitasnya sekitar 3 kuintal per bulan. Omzetnya masih di bawah Rp 10 juta. Sekarang, produksinya bisa 1 ton sebulan dengan omzet antara Rp 40 juta sampai Rp 50 juta," katanya.
Budi menjual kerupuk slondok mentah dan matang. Untuk kerupuk slondok mentah harga ecerannya Rp 12.000 per kilogram.
Sedang krupuk slondok matang kemasan 75 gram dijual dengan harga Rp 7.000 dan kemasan 100 gram dijual dengan harga Rp 10.000.
Budi mempunyai angan-angan ingin mengekspor kerupuk slondok ke luar negeri. Sekarang, ia sedang belajar standar kualitas ekspor kuliner.
keripik slondok
Kota Blitar
mantan penjual minyak wangi yang kini juragan
berita viral
kisah sukses
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Pemkab Lumajang Siapkan Dana BTT untuk Jika Diminta Dukung Program Makan Siang Gratis |
![]() |
---|
Tebing Sungai di Perum Grand Family Kota Blitar Longsor Satu Rumah dan Musala Terancam |
![]() |
---|
Perumahan Pakunden Permai Kota Blitar Terendam Banjir, Diguyur Hujan Seharian |
![]() |
---|
Kapolda Jatim Luncurkan Benih Jagung Bhayangkara di Blitar, Bisa Hasilkan 10 Ton per Hektar |
![]() |
---|
Kapolda dan Pj Gubernur Jatim Kompak Tanam Jagung Serentak di Lahan 1 Juta Hektare di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.