Viral Suporter Jepang Bereskan Sampah di SUGBK, Budaya Positif yang Perlu Ditiru Indonesia

TRIBUNJATIM.COM - Aksi menarik ditunjukkan oleh suporter Jepang bereskan sampah di SUGBK.

Hal tersebut dilakukan mereka ketika Timnasnya kalahkan Indonesia.

Warganet langsung memuji aksi suporter Jepang itu.

Setelah menyaksikan laga antara Timnas Indonesia dan Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta pada Jumat (15/11/2024) malam, mereka secara sukarela membereskan sampah di area tribun. 

Ada pun momen para supporter Jepang ini memunguti sampah viral melalui video yang beredar di media sosial. Di antaranya yang diunggah akun Intagram @localfest.id.

Tampak dalam video tersebut supporter Jepang memunguti sampah kemasan minuman dan wadah makanan lainnya, kemudian dimasukkan ke dalam plastik berwarna biru yang seragam.

Baca juga: Maarten Paes Tak Suka Hasil Timnas Indoneia Lawan Jepang, Tapi Akui Tak Patah Semangat

Supporter tua atau muda, semuanya menyisir area tribun penonton dan memunguti sampah. Kemudian, kantong-kantong sampah yang sudah terisi tersebut dikumpulkan di satu titik.

Tampak sebagian supporter Timnas Indonesia pun membantu mereka memunguti sampah dan memasukkannya ke dalam plastik. 

Aksi beres-beres dengan mengumpulkan sampah yang berserakan di sekitar tempat duduk penonton ini pun menuai pujuan warganet,

Banyak yang menyebut budaya positif suporter Jepang ini sebagai contoh yang perlu ditiru oleh pendukung tim lain, termasuk di Indonesia.  

"Suporter Jepang selalu konsisten dengan budaya mereka. Ini bukan pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini di stadion mana pun," tulis salah satu warganet.  

"Ditampar 2x... Satu oleh timnas Jepang dan yang kedua oleh supporter mereka" tulis @syah******.

"Kalo mindset di kita mah 'udah lah ntar juga ada petugas yang bersihin," tulis @gillan******.

"Udah menang, bersih, sopan. Akui saja." kata @gandii*****.

Baca juga: Arema FC Punya 2 Pemain Lokal dengan Statistik Mentereng, Bakal Dipanggil Timnas Indonesia?

Aksi suporter Jepang di SUGBK mengingatkan pada kejadian serupa di berbagai ajang olahraga internasional, termasuk Piala Dunia 2018 dan Piala Dunia 2022.