Komitmen Khofifah-Emil Jadikan Jatim Gerbang Baru Nusantara Dinilai Pacu Pertumbuhan Ekonomi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Komitmen kuat terus ditunjukkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dalam menjadikan gerbang baru Nusantara.

Kehadiran visi tersebut dipandang bisa memacu pertumbuhan ekonomi Jatim lebih meningkat pesat.

Pengamat Politik Citra Institute, Yusak Farhan menyampaikan, Khofifah-Emil hadirkan visi brilian dengan ingin menjadikan Jatim gerbang baru pembangunan dan perekonomian Nusantara.

Tentu itu sejalan dengan keseriusan pembangunan infrastruktur keduanya pada periode pertama.

"Bagaimana komitmennya dalam membangun infrastruktur antar kota atau kabupaten, sehingga menjadi gerbang baru Nusantara. Sehingga itu memacu pertumbuhan ekonomi juga," kata Yusak saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).

Dia menyebutkan, rekam jejak kinerja Khofifah-Emil pada periode pertama dinilai berhasil menghadirkan dampak positif elektoral besar.

Tercermin bagaimana keberhasilan Khofifah-Emil dalam menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi penggerak ekonomi secara nasional.

Lebih dari itu, membuat Jawa Timur menjadi penyumbang 22 persen lebih untuk industri manufaktur.

"Saya kira kalau (khofifah-Emil) bicara infrastruktur dan interkonektivitas di Jawa Timur bukan hanya berbasis teori, tapi sudah pengalaman," ungkapnya.

Lebih lanjut dia menyebut, pada kepemimpinan periode pertama capaian keberhasil Khofifah-Emil sangat bisa dilihat dari penurunan angka kemiskinan secara signifikan.

Kondisi tersebut menjadi wujud kerja nyata yang konkret dirasakan banyak kalangan.

Baca juga: Komitmen Selesaikan Masalah Persampahan di Jatim, Khofifah Ajak Masyarakat Kelola Sampah Jadi Rupiah

Tercatat Jatim dipimpin Khofifah-Emil membuktikan diri menjadi provinsi dengan banyak desa mandiri.

Berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2023, Jatim dinobatkan sebagai provinsi dengan desa mandiri terbanyak se-Indonesia.

Khofifah-Emil dinilai berhasil membangun desa mandiri di berbagai pelosok wilayah Jawa Timur dengan rincian, 2.800 desa dengan status mandiri, 3.674 desa maju, dan 1.247 desa dengan status berkembang.