Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Viral Nasional

Batas Usia Daftar Petani Milenial 2024, Program Kementan Bergaji Rp10 Juta, Lengkap Cara dan Syarat

Inilah syarat-syarat dan langkah-langkah daftar Petani Milenial 2024 yang dibuka oleh Kementerian Pertanian alias Kementan.

Editor: Olga Mardianita
Pexels
Petani Milenial 2024 menjadi sorotan dan banyak orang tertarik mendaftar ke program Kementerian Pertanian ini. Lantas, apakah ada batasan usia untuk daftar? 

TRIBUNJATIM.COM - Kementerian Pertanian (Kementan) membuka lowongan pekerjaan melalui program Petani Milenial 2024.

Yang menjadi sorotan, penghasilan dari program ini mencapai Rp10 juta per bulan.

Tak mengherankan Petani Milenial 2024 banyak digandrungi banyak orang.

Namun, seperti lowongan pekerjaan lainnya, program ini memiliki batasan umur.

Lantas, seperti apa batasan usia Petani Milenial 2024?

Selengkapnya, simak syarat dan cara daftarnya.

Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

Baca juga: Kementan Tegas Petani Seharusnya Tak Bayar Uang Rp3 Juta, Traktor Bantuan dari Pemerintah Gratis

Baru-baru ini pemerintah membuat program khusus bagi masyarakat yang berminat untuk menggarap pertanian melalui Petani Milenial 2024. 

Petani Milenial 2024 pertama kali diumumkan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Program ini bertujuan untuk melakukan regenerasi di sektor pertanian. 

Pasalnya sektor pertanian masih kurang diminati oleh para kaum muda, padahal menjadi poin penting dalam keberlangsungan hidup di negara Indonesia. 

Maka dari itu program Petani Milenial dibuat untuk bisa menjaring para kaum muda sehingga bisa terjun langsung pada sektor pertanian. 

Keuntungan yang didapatkan oleh petani milenial juga ditargetkan bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan. 

Baca juga: Dukung Program Ketahanan Pangan Presiden Prabowo, RTH dan Lahan Kosong SIER Ditanami Jagung Petani

Setelah pendaftaran dibuka, disebutkan ada lebih dari 20.000 pendaftar yang masuk dan hanya akan lolos sekitar 3.000 orang saja. 

Para peserta ini disiapkan untuk berperan aktif dalam program pencetakan sawah dan upaya peningkatan produksi pangan nasional.

Melansir Kompas.com, Mentan Andi Amran Sulaiman menyebutkan, sudah ada 20.000 pemuda yang mendaftar sebagai petani milenial.

Dari jumlah itu, Kementerian Pertanian telah menerima 3.000 petani milenial untuk membantu program cetak sawah.

“Sekarang sudah ada 3.000 (petani milenial), dan (yang) mendaftar 20.000 sekarang,” kata Amran di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (8/11/2024).

Amran mengatakan bahwa dirinya ingin memaksimalkan bonus demografi, di mana ia menyebut 52 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif.

Bonus demografi itu diperkirakan terjadi pada 2030-2040.

“Saya ulangi, ada bonus demografi 52 persen. Ada sumber daya alam melimpah, ada teknologi buatan anak bangsa,” kata Amran.

Amran memberikan iming-iming bahwa jika milenial terlibat di pertanian, mereka akan mendapatkan pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan.

“Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, (penghasilan) Rp 2 juta, 3 juta. Artinya, menarik kan?” kata Amran.

Baca juga: Setyo Wahono Betekad Tingkatkan Sektor Pertanian untuk Sejahterakan Petani Bojonegoro

Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman. ()

Sementara ada aturan yang sudah mengatur mengenai Petani Milenial ini.

Melansir laman pertanian.go.id, Peraturan Menteri Pertanian republik Indonesia Nomor 04 Tahun 2019 pasal 1 ayat 4 menerangkan bahwa petani milenial adalah petani berusia 19 (sembilan belas) tahun sampai 39 (tiga puluh sembilan) tahun, dan/atau petani yang adaptif terhadap teknologi digital.

Pemerintah menilai penurunan minat dan keengganan kaum muda terlebih milenial untuk memilih pertanian sebagai profesi yang menjanjikan di masa depan disebabkan karena mayoritas petani kita masih mengelola lahan pertaniannya secara konvensional.

Saat ini yang bisa dilakukan dalam mengenalkan sektor pertanian bagi kaum milenial adalah mengubah paradigma bahwa sektor pertanian itu adalah sektor yang menjanjikan dengan pengoperasian berbagai macam teknologi. 

Masih dikutip dari situs yang sama, bermacam teknologi yang saat ini dapat digunakan di sektor pertanian yaitu:

Baca juga: Sosok Sanem Eks Bupati Kini Jadi Petani Cabe, Omzet Panen Lebih Besar Ketimbang Gaji 1 Periode Jabat

  • Saat ini telah banyak alat dan mesin yang memudahkan pekerjaan di lahan pertanian. Bertani tidak harus berlumpur, bahkan menggembalakan sapi dan kerbau untuk mengolah sawah. Salah satunya yang direkomendasikan oleh Kementerian Pertanian yaitu transplanter, untuk menanam padi.
  • Saat ini tidak perlu lelah melakukan penyemprotan pupuk, pestisida, atau herbisida di lahan pertanian karena saat ini sudah ada drone yang mampu melakukan semua aktifitas tersebut, jadi aktivitas pertanian bisa serasa "bermain" gadget.
  • Saat akan panen pun tidak perlu repot, karena Kementerian Pertanian bahkan sudah mengenalkan mesin panen berteknologi canggih, salah satunya Indo Combine Harvester yaitu alat untuk panen padi yang memudahkan dalam proses pemotongan hingga pengantongan padi.
  • Tidak hanya itu, ternyata saat ini sudah ada juga Mesin Pemetik Kapas, Mesin Pemanen Kentang, Mesin Pemanen Jagung, Mesin Pemanen Tebu, dan lain-lain.
  • Bahkan saat ini, untuk mempermudah pemilihan benih yang akan dijadikan bibit setelah panen, petani tidak perlu memilih secara manual, melainkan cukup menggunakan mesin pemilih bibit yang digunakan untuk tahap seleksi bibit unggul,  misalnya digunakan pada pemilihan bibit unggul Jagung Hibrida.
  • Tidak ingin tangan kotor karena tanah, maka menanam dengan menggunakan media tanam selain tanah misalnya bertanam dalam hidrogel yaitu bahan poliester yang mempunyai daya serap terhadap air sangat tinggi, menggunakan air melalui cara tanam hidroponik atau Rockwool adalah sekumpulan serat berbentuk busa yang terbuat dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt.
  • Bahkan jika panen melimpah, jangan khawatir tentang pemasaran, karena saat ini sudah semakin banyak pasar pertanian “virtual”.

Cara daftar Petani Milenial 2024

Bagi yang berminat untuk mengikuti program bantuan pemerintah pada sektor pertanian ini bisa mendaftar secara online. Begini caranya: 

1. Akses situs resmi Kementerian Pertanian melalui tautan https://latihanonline.pertanian.go.id/.

2. Cari menu "Pelatihan Petani Milenial" di laman web resmi tersebut untuk mulai melakukan pendaftaran secara online. 

3. Pada halaman pendaftaran, masukkan NIK yang valid, lengkapi data diri secara akurat, dan unggah pas foto berukuran 4x6 dengan resolusi maksimal 700 KB.

Foto akan digunakan sebagai identitas dari peserta program. 

4. Setelah yakin semua data benar, klik tombol "Daftar" untuk menyelesaikan proses pendaftaran.

Proses pendaftaran ini tidak dipungut biaya apapun. Jika lolos tentunya akan ada bantuan untuk para peserta bisa belanjar lebih lanjut tentang sektor pertanian. 

Hanya saja saat ini program Petani Milenial masih baru tersedia di beberapa wilayah Indonesia saja. 


Syarat-syarat Petani Milenial 2024

Berikut adalah persyaratan umum untuk mendaftar sebagai Petani Milenial:

  • Warga Indonesia
  • Berusia 19 hingga 39 tahun
  • Mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi terutama dengan berbagai inovasi yang ada dalam sektor pertanian.
  • Berasal dan tinggal di daerah asalnya. Hal ini penting untuk memastikan setiap peserta bisa berkontribusi langsung pada sektor pertanian di daerahnya masing-masing.
  • Wajib memiliki pengetahuan dan pengalaman dasar di bidang pertanian.
  • Bisa berupa keterlibatan dalam pertanian, kelompok tani, atau memiliki latar belakang pendidikan di bidang ini.
  • Memiliki dan menunjukan minat yang serius dalam usaha pertanian.

----- 

Artikel ini telah tayang di Kompas.TV dan tribunnews.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved