Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Diterpa Hujan Deras, Jembatan Penghubung 2 Dusun di Blitar Ambrol, Tergerus Banjir

Jembatan penghubung dua dusun di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, ambrol setelah tergerus air hujan beberapa hari ini

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Samsul Hadi
Kondisi jembatan penghubung dua dusun di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, yang ambrol, Kamis (21/11/2024).  

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Jembatan penghubung dua dusun di Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, ambrol setelah tergerus air hujan beberapa hari ini. 

Jembatan itu dibangun menggunakan dana desa (DD) Pagerwojo sebesar Rp 350 juta pada 2023 dan 2024 serta baru digunakan untuk warga sekitar tiga bulan ini. 

Kepala Desa Pagerwojo, Mujiadi mengatakan jembatan penghubung dua dusun, yaitu, Dusun Dawung dan Dusun Krajan di Desa Pagerwojo, itu ambrol pada Rabu (20/11/2024).

Bangunan jembatan ambrol diduga akibat tergerus air hujan. Dua hari belakangan ini, hujan deras mengguyur wilayah Desa Pagerwojo. 

"Selama dua hari hujan deras mengguyur Desa Pagerwojo. Malah, kemarin hujannya tambah deras sampai banjir. Akibatnya bangunan jembatan ambrol," kata Mujiadi, Kamis (21/11/2024). 

Baca juga: Masuk Musim Hujan, BPBD Kota Blitar Terima 2 Laporan Peristiwa Tanah Longsor, ini Dampaknya

Dikatakannya, hujan deras di Desa Pagerwojo tidak hanya membuat ambrol jembatan, tapi juga menyebabkan longsor di tiga titik. 

"Kemarin, yang terjadi bencana tidak hanya satu titik, tapi ada empat titik. Yaitu, jembatan ambrol dan jalan longsor di tiga titik," ujarnya. 

Menurutnya, khusus untuk bangunan jembatan yang ambrol dibangun menggunakan dana desa Rp 350 juta pada 2024.

Baca juga: Petugas Gabungan Razia Kos di Kota Blitar, Puluhan Penghuni Jalani Tes Urine

Pelaksana pembangunan jembatan, yaitu, tim pelaksana kegiatan (TPK) Desa Pagerwojo. 

Jembatan itu sudah dioperasionalkan untuk aktivitas warga sekitar tiga bulan. 

"Jembatan ini sudah satu tahunan. Dibangun pada 2023 dan 2024. Jembatan sudah digunakan sekitar tiga bulan," katanya. 

Baca juga: Padahal Baru Diperbaiki, Jalan di Gunung Tugel Tulungagung Kembali Longsor Usai Diguyur Hujan Deras

Dikatakannya, pemerintah desa akan membuat laporan kejadian bencana itu ke Inspektorat dan BPBD untuk penanganan lebih lanjut.

"Kami akan koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk minta saran tindak lanjutnya," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved