Terendam Banjir, Jalan Niken Gandini Ponorogo Ditutup Total, Tinggi Air Sampai Sepinggang

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Jalan Niken Gandini, Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, dilanda banjir, Minggu (24/11/2024).

Pantauan di lokasi, air banjir dengan ketinggian 60 centimeter atau sepaha orang dewasa sampai 75 centimeter atau sepinggang orang dewasa.

Karena banjir, pihak terkait, dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo dan Polsek Jenangan melakukan penutupan jalan.

Lantaran, jika jalur tetap dibuka, ditakutkan ada pengendara yang nekat menerobos. Sehingga menyebabkan macet di jalan.

“Kami tutup di tiga titik. Tiga titik itu di pertigaan STMJ (SMKN 1 Jenangan), perempatan Pasar Pon, dan pertigaan arah Makam Batoro Katong,” ungkap Kapolsek Jenangan, Iptu Amrih Widodo, Minggu malam.

Dia menjelaskan, Ponorogo diguyur hujan deras mulai pukul 15.00-17.00 WIB.

Sungai di lokasi tidak bisa menampung air kiriman dari Ponorogo timur.

“Hingga air meluap sekitar pukul 17.30 WIB hingga saat ini (19.38 WIB) air belum juga surut. Terpaksa kami menutup jalan,” kata Iptu Amrih.

Baca juga: Jembatan Penghubung 2 Desa di Ngawi Ambrol Diterjang Banjir dan Longsor, Warga Harus Memutar

Dia menduga, karena hujan yang deras juga kiriman dari wilayah Ponorogo timur membuat lokasi banjir  . 

Lokasi yang ditutup sekitar 500 meter sampai 1 kilometer.

“Air masih tinggi, jangan sampai ada macet. Hingga kami tutup 3 titik. Pasar Pon pertigaan borang dan pintu masuk Makam Batoro Katong,” tegas mantan Kapolsek Arjosari Pacitan ini.

Terjunkan Perahu Karet

Sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo melaporkan ada 6 titik lokasi di Ponorogo yang terendam banjir, Minggu (24/11/2024) malam.

Air yang merendam 6 titik lokasi tersebut tingginya bervariasi.

Mulai dari selutut orang dewasa atau 60 centimeter sampai 150 centimeter atau 1,5 meter.

Parahnya banjir, membuat BPBD menerjunkan perahu karet.

“Perlu evakuasi beberapa warga yang memang perlu dievakuasi. Jadi kami terjunkan,” ungkap Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Ponorogo, Masun, Minggu malam.

Total ada tiga perahu karet yang diterjunkan oleh BPBD.

Dua di antaranya merupakan milik BPBD Ponorogo.

Satu lainnya adalah milik Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

“Kami datangi rumah-rumah dengan perahu karet. Jika memang perlu mengungsi kami ungsikan,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan) Ponorogo ini.

Dia menjelaskan, warga yang dievakuasi, kemudian dibawa ke posko di Kantor BPBD Ponorogo, Jalan Sekar Putih, Kelurahan Tonatan.

“Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial. Kepala Dinas Kesehatan juga kami hubungi untuk melakukan observasi juga,” pungkasnya.

Sebelumnya, hujan dengan intensitas sedang sampai tinggi menyebabkan Ponorogo dikepung banjir, Minggu (24/11/2024) malam.

Setidaknya terdapat 6 titik lokasi yang terendam banjir.

Lokasi pertama adalah di Kelurahan Purbosuman. Di mana ketinggian air setinggi lutut orang dewasa atau 60 centimeter.

Kemudian lokasi kedua di Desa Carangrejo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.

Lalu di Kelurahan Patihan Kidul, air setinggi lutut.

Kemudian di Jalan Niken Gandini, Kelurahan Singosaren, Kecamatan Jenangan.

Titik kelima yang terendam banjir adalah Perumahan Bukit Asri Ronowijayan.

Lalu Kelurahan Ronowijayan, Kecamatan Siman, atau Jalan Letjend Suprapto.

Untuk di Kelurahan Ronowijayan sudah dua kali ini.

Ketinggian banjir bervariasi, yakni setinggi lutut orang dewasa sampai dada orang dewasa atau sekitar 60 centimeter sampai 1,5 meter.