Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kediri

Aksi Protes Ratusan Petani Desa Manggis Kediri Tuntut Hak Guna Lahan Perhutani, Begini Hasil Mediasi

Ratusan petani dari Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menggelar aksi unjuk rasa di depan balai desa setempat pada Senin (25/11/2024).

Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ISYA ANSHORI
Aksi warga Desa Manggis Kecamatan Puncu di depan balai desa setempat, Senin (25/11/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Ratusan petani dari Desa Manggis, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, menggelar aksi unjuk rasa di depan balai desa setempat pada Senin (25/11/2024).

Aksi kedua ini digelar untuk menuntut kejelasan hak guna lahan Perhutani di wilayah desa mereka yang dinilai tidak merata.  

Sebelumnya aksi serupa juga di gelar di hamparan lahan Perhutani desa setempat pada 19 November 2024 kemarin. 

Sebelum aksi berlangsung, warga berkumpul di lapangan Dusun Dorok Desa Manggis dengan membawa spanduk bertuliskan "Lahan Ini Hanya untuk Warga Desa Manggis" dan "Penataan Lahan Diserahkan ke Desa". 

Tak hanya itu, spanduk bergambar Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, juga turut dibawa sebagai bentuk dukungan kepada kepala negara dalam bentuk perhutanan sosial. Aksi ini berlangsung damai selama sekitar satu jam, diiringi orasi melalui sound system.  

Baca juga: Satgas Anti Politik Uang Polres Kediri Disiagakan Jelang Coblosan Pilkada 2024

Perwakilan warga kemudian diundang untuk bermediasi dengan Kepala Desa Manggis, Pinawati, dan pihak Forkopimcam Kecamatan Puncu.

Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pengelolaan lahan Perhutani akan dikoordinasikan dengan pihak desa, yang nantinya bertugas memfasilitasi penggarapan lahan secara adil bagi seluruh warga desa.  

"Kami akan menyerahkan aspirasi warga kepada Perhutani. Nantinya, desa akan memastikan lahan digarap secara merata, yaitu sekitar 0,3 hektare per kepala keluarga (KK), sebelumnya 0,1 hektare saja. Pembagian ini akan direalisasikan setelah Pilkada selesai," ujar Kepala Desa Manggis Pinawati.

Ia juga menegaskan bahwa komitmen warga untuk menjaga kawasan hutan menjadi syarat utama dalam pengelolaan lahan ini.

"Kami meminta komitmennya untuk menjaga kawasan hutan ini seperti kawasan hutan semestinya karena saat ini musim hujan dikhawatirkan akan terjadi bencana banjir yang itu nanti bisa meluap ke area rumah warga," pesannya. 

Sementara itu, salah satu warga, Sumarno, menyampaikan rasa syukurnya atas hasil dari mediasi tersebut.

"Kami sangat bersyukur tuntutan kami akhirnya dikabulkan. Selama ini, banyak lahan di Desa Manggis dikuasai pihak luar dan disewakan kepada pemodal, bukan warga desa asli," ujarnya. 

Baca juga: Istri di Kediri Saksikan Suami Tersambar Petir saat Mencari Rumput, Nyawa Tak Tertolong

Warga berharap pengelolaan yang lebih adil ini dapat mendukung program ketahanan pangan dan memulihkan kawasan hutan yang sempat rusak.  

Aksi unjuk rasa ini mencerminkan keresahan masyarakat Desa Manggis yang selama bertahun-tahun merasa tidak mendapatkan hak garapan lahan secara layak.

Dengan adanya kesepakatan bersama ini, Sumarno dan warga lain berharap keadilan dalam distribusi lahan bisa segera terealisasi. 

"Sudah dari tahun 2018 ini dikuasai oleh oknum tertentu," pungkasnya. 

Aksi kemudian diakhiri warga dengan konvoi bersama mengelilingi Desa Manggis dengan diiringi oleh sound system. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved