Berita Viral
Dulu Dicibir Miskin, Agus Anak Tukang Bakso Alumni ITB Kini Sukses Punya Top Brand, Omzet Miliaran
Dulunya diremehkan tak bakal mampu kuliah karena tak punya duit. Siapa sangka nasib anak tukang bakso kini mujur.
Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Dulunya dicibir tak bakal mampu kuliah karena tak punya duit.
Siapa sangka nasib anak tukang bakso kini mujur.
Ia sukses menjadi pengusaha top brand omzet miliaran.
Ia adalah Teguh Wibowo, alumnus Institut Teknologi Bandung.
Teguh dulu diremehkan tak bakal mampu menuntut ilmu di universitas lantaran ia adalah anak tukang bakso.
Dulunya, Teguh juga tinggal di rumah bilik bambu.
Kisah Teguh viral setelah dibagikan oleh dosen ITB sekaligus kreator konten, Imam Santoso melalui akun Instagramnya @santosoim, Sabtu (23/11/2024).
Imam Santoso mengunggah video yang berisikan foto-foto Teguh saat masa berjuang hingga kini sukses.
"Teguh, anak tukang bakso tinggal di bilik bambu, sempat jadi guru di pedalaman Papua, kini punya TOP BRAND omzet puluhan miliar," tulis Imam, dikutip dari Tribun Jabar.
Imam bercerita bapak Teguh adalah penjual bakso gerobak keliling.
Dalam sebulan, bapak Teguh mendapatkan uang Rp 450 ribu.
Dalam unggahan itu juga terlihat kondisi rumah Teguh dulu.

Rumahnya tampak masih terbuat dari dinding bilik yang sudah agak rapuh dan banyak lubang.
"Ini rumah Tegus sekaligus jd tempat alm ibuknya jualan bantu ayah," lanjut Imam.
Sejak duduk di bangku sekolah, Teguh memiliki impian untuk kuliah di ITB.
Akan tetapi dirinya dicibir tidak mungkin bisa kuliah karena miskin, tak punya duit.
Namun, ia tidak menyerah.
Teguh akhirnya bisa kuliah di ITB dengan menggunakan beasiswa.
Baca juga: Tiap Hari Usman Keliling Jadi Tukang Gali, Sudah Seminggu Tak Ada Kerjaan, Haru Diberi Makan Polisi
"Selama kuliah di Biologi, SITH ITB, sangat aktif berorganisasi, jadi ketua himpunan," kata Imam.
Setelah lulus ITB, Teguh sempat menjadi relawan guru SD di Pulau Bawean dan pedalaman Papua.
Teguh pun sempat tinggal di Inggris karena menemani sang istri kuliah yang mendapatkan beasiswa LPDP.
Kini, Teguh dan istrinya pun sukses berbisnis.
"Kini bersama punya top brand omset puluhan miliar," lanjut Imam.
Dulu, mendiang ibunya diketahui memiliki mesin jahit di rumah, kini Teguh mempekerjakan banyak penjahit untuk bisnisnya.
Teguh juga tengah membangun gedung baru untuk usahanya tersebut.
Kisah Teguh ini pun langsung menuai reaksi warganet.
@umm***.
Ini yg buat saya selalu menangis dan merinding terharu.bahagia campur aduk liat konten2 mas iman yg selalu menginspirasi. Ini jg yg membuat tekat saya pak dan melek pendidikan buat ke 3 anak2 saya untuk terus menggapai cita2 nya dan lewat konten mas iman menginspirasi saya untuk anak2 ku bisa kuliah kelak. Walaupyn aku ga tau uangnya dari mana. Tapi bismillah. Insyaa Allah selalu diberi kemudahan oleh Allah. Aamiin terimksh ya mas imam . Buat nak teguh trmksh inspirasi nya. Jujur saya lagi nangisvloh. Kamu keren nak. Barakallah buat usahanya. Sehat2 selalu
@irf***.
Lagi lagi ya guys. Pendidikan itu terbukti mengubah nasib. Maka sebisa mungkin kejarlah pendidikan setinggi mungkin, ditempat terbaiknya seperti di ITB
@chy***.
Selain anaknya yg hebat ada sosok ortunya yg hebat, menyanggupi mimpi⊃2; anaknya krn diluaran sana banyak anak⊃2; hebat harus mengubur mimpi⊃2;nya krn ortunya sendiri nggak mendukung kadang underestimated dan yg paling sedih dituntut menerima estafet menjadi "pencari nafkah utama"
Baca juga: Pergi Kuliah Naik Angkutan Umum, Bim Mahasiswa ITS Bantu Ibu Jual Ayam Geprek Rp10.000: Untung Dikit
Kisah inspiratif lainnya datang dari seorang anak petani dari Papua yang lulus kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Dulu gadis asal Papua tersebut rela berjalan kaki 12 km demi ke sekolah di tempat tinggalnya.
Ia mengisahkan perjuangannya semasa tinggal di tanah kelahirannya, Papua.
Alumnus UGM Yogyakarta tersebut bernama Papuana Rosalia Petegau.
Papuana lahir dan besar di Mappi, Papua Selatan.
Ia berasal dari keluarga sederhana.
Ayahnya bekerja sebagai petani, yang terkadang juga serabutan sebagai buruh bagasi kapal di pelabuhan.
Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Papuana memang bertekad ingin lulus lalu melanjutkan pendidikan ke perkuliahan.
Untuk itulah, ia selalu semangat mencari ilmu.
Saking semangatnya, Papuana rela jalan kaki menuju sekolahnya yang berjarak 12 km dari rumah.

"Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30," kenang Papuana.
Selepas SMA, gadis kelahiran 31 Maret 2001 ini memutuskan merantau ke Yogyakarta untuk kuliah.
Ia mengambil program studi Fakultas Peternakan (Fapet) UGM.
Papuana menyadari bahwa tidak semua orang bisa menempuh pendidikan di UGM.
Apalagi bagi mereka yang berasal dari daerah luar Jawa, seperti Papua.
Maka saat diterima masuk melalui jalur Ujian Mandiri pada tahun 2020 silam, Papuana sangat bersyukur.
"Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya dua orang yang berasal dari satu SMA," tutur Papuana.
Tidak mudah memang untuk bisa masuk UGM saat itu.
Pada 2019 silam, ia harus rela mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama satu tahun, sebelum akhirnya diterima di Fapet UGM setahun kemudian.
Salah satu tantangan selama mengenyam pendidikan di UGM adalah terkait bahasa.
Baca juga: Sosok Ibu Alvin, Viral Anak Pemulung yang Kuliah di UGM Dapat Penghargaan Kemenpora, Single Parent
Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa, terutama bahasa Jawa.
Kini perjuangan Papuana pun berbuah manis.
Ia dinyatakan lulus sebagai Sarjana Peternakan UGM, Rabu (20/11/2024).
"Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM."
"Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini," terang anak kedua dari tiga bersaudara ini, dikutip dari laman UGM.
Selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya.
Juga mengembangkan peternakan sapi di daerahnya.
Hal ini cukup beralasan karena di daerahnya ternak sapi tidak terurus dengan baik.
"Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati."
"Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar," terangnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
tukang bakso
pengusaha
Institut Teknologi Bandung
Teguh
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita viral
Pria Ngaku Polisi Paksa Pengemudi Tunjukkan Surat Kendaraan di Mal, Tidak Perlihatkan Identitas |
![]() |
---|
Nenek Asmadi Mengais Rejeki dari Sisa Biji Kopi Imbas Penutupan Gumitir, Warungnya Sangat Sepi |
![]() |
---|
Beda Pendapat Kata Pejabat Soal Bendera One Piece, Dedi Mulyadi Boleh Berekspresi, Khofifah Melarang |
![]() |
---|
Uang Rp25,5 Juta Melayang, Andree Kesal Vespanya Tak Kunjung Datang: Saya Merasa Bodoh |
![]() |
---|
Klarifikasi BI soal Viral Uang Pecahan Rp80.000 Disebut Bakal Diluncurkan saat HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.