Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Rohidin Mersyah di-OTT KPK usai Cairkan Honor Guru Demi Pilkada, Pernah Dijuluki Gubernur Termiskin

 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Rohidin Mersyah di Bengkulu, Sabtu (23/11/2024).

Editor: Torik Aqua
Kolase Tribun
Calon Gubernur petahana di Pilkada Bengkulu 2024, Rohidin Mersyah kini jadi tersangka setelah terjaring OTT KPK. Dulu pernah dijuluki gubernur termiskin 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib Rohidin Mersyah yang pernah dijuluki gubernur termiskin kini malah jadi tersangka korupsi.

Diketahui, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap Rohidin Mersyah di Bengkulu, Sabtu (23/11/2024).

Sosok Rohidin Mersyah merupakan calon gubernur petahana di Pilkada Bengkulu 2024.

Penangkapan Rohidin Mersyah menjadi sorotan.

Baca juga: Sosok Hasbiallah Ilyas Viral Usul KPK Telpon Pejabat Terindikasi Korupsi Ketimbang OTT, Harta Rp17 M

 

Sebab tahun lalu, saat masih menjabat Gubernur Bengkulu,  Rohidin Mersyah pernah dijuluki sebagai gubernur termiskin di Indonesia.

Gubernur termiskin dimaksud adalah yang memiliki harta kekayaan paling kecil dibandingkan dengan 38 gubernur di seluruh Indonesia.

Rohidin Mersyah dilantik sebagai Gubernur Bengkulu pada  25 Februari 2021.

Kemudian di Pilkada 2024 ini dia maju lagi sebagai calon Gubernur Bengkulu.

Namun jelang hari H pencoblosan 27 November ini, Rohidin Mersyah yang mencalonkan lagi sebagai calon gubernur di Pilkada Bengkulu 2024 malah berurusan dengan KPK.

Usai terjaring OTT KPK, Rohidin Mersyah langsung dibawa ke Jakarta. Ia tiba di gedung KPK Jakarta,  Minggu (24/11/2024) siang.

Rohidin Mersyah merupakan putera asli Bengkulu Selatan.

Ia lahir di Manna, Bengkulu Selatan pada 9 Januari 1970 sebagai anak kelima dari 11 bersaudara.

 Sebelum menjabat Gubernur Bengkulu,  ia pernah menjabat sebagai Wakil bupati Bengkulu Selatan.

Di dunia politik, Rohidin Mersyah juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Bengkulu.

Rohidin Mersyah benar-benar memulai karirnya dari bawah.

 Dikutip dari Kompaspedia, Rohidin Mersyah berasal dari keluarga sederhana dari Dusun Gelumbang, Manna, Bengkulu Selatan.

Ayah dan Ibunya adalah petani dan masih buta huruf.

Namun, keterbatasan kondisi keluarganya tidak menjadikan Rohidin putus asa untuk sekolah tinggi hingga menjadi gubernur Bengkulu.

Di tahun 1994 dengan predikat lulusan terbaik dari UGM, Rohidin sempat dipinang sebuah bank BUMN dan bekerja di Jawa Tengah.

Tahun 1998 Rohidin pulang kampung ke Bengkulu dan bekerja sebagai PNS di Dinas Peternakan Bengkulu Selatan sebagai Kepala Pos Kesehatan Hewan.

Hingga akhirnya karir politiknya terus menanjak hingga menjabat Gubernur Bengkulu.

Pernah Dijuluki Gubernur Termiskin

Saat masih menjabat Gubernur Bengkulu tahun 2023 lalu,  Rohidin Mersyah pernah dijuluki sebagai gubernur termiskin di Indonesia.

Gubernur termiskin dimaksud adalah yang memiliki harta kekayaan paling kecil dibandingkan dengan 38 gubernur di seluruh Indonesia.

Hal itu berdasarkan data LHKPN dimana  Rohidin Mersyah melaporkan LHKPN 31 Desember 2021 dengan total kekayaan Rp 3.819.629.668.

Gubernur termiskin kedua kala itu adalah Ansar Ahmad yakni Gubernur Kepulauan Riau dengan total kekayaan Rp4.592.340.371, kemudian Gubernur Jambi Al Haris Rp 4.924.559.562, dan sejumlah gubernur lainnya.

Berapa Harta Kekayaan Rohidin Mersyah Saat Ini?
 
Rohidin Mersyah terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 21 Maret 2024 untuk periode 2023 sebesar Rp 4.100.059.062 atau Rp4,1 miliar.

Selain tanah, ia juga melaporkan isi garasi rumah yakni sebuah mobil dan 2 sepeda motor senilai Rp279 juta

Sepeda motor tahun tahun 2018 diperoleh dari hasil sendiri senilai Rp 70 juta dan motor tahun 2013, hasil sendiri senilai Rp 9 juta.

Mobil Toyota Harrier hasil sendiri Rp200 juta.

Berikut rincian harta kekayaan Rohidin Mersyah, dikutip Surya.co,id dari laman e-LHKPN.

 A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 2.600.000.000

1. Tanah Seluas 1200 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL SENDIRI Rp 100.000.000

2. Tanah Seluas 60000 m2 di KAB / KOTA BENGKULU SELATAN, HASIL SENDIRI Rp 150.000.000
 
3. Tanah dan Bangunan Seluas 553 m2/216 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL SENDIRI Rp 1.400.000.000
 
4. Tanah Seluas 600 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL SENDIRI Rp 500.000.000
 
5. Tanah Seluas 910 m2 di KAB / KOTA KOTA BENGKULU , HASIL SENDIRI Rp 450.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp 279.000.000
 
1. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2018, HASIL SENDIRI Rp 70.000.000
 
2. MOBIL, TOYOTA HARRIER Tahun 2010, HASIL SENDIRI Rp 200.000.000
 
3. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2013, HASIL SENDIRI Rp 9.000.000
 
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp  265.000.000
 
D. SURAT BERHARGA Rp 0
 
E. KAS DAN SETARA KAS Rp 956.059.062
 
F. HARTA LAINNYA Rp 0
  
Sub Total Rp 4.100.059.062
 
II. HUTANG Rp 0

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp 4.100.059.062

Cairkan honor guru demi dana Pilkada 2024

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah (RM) meminta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Bengkulu Selatan, Saidirman (SD) untuk mencairkan honor pegawai tidak tetap dan guru honorer di seluruh Provinsi Bengkulu demi kepentingan Pilkada 2024.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata.

Adapun, KPK telah menahan serta menetapkan Rohidin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pemerasan dan gratifikasi di lingkungan Pemerintahan Provinsi Bengkulu.

Diketahui, berdasarkan anggaran, jumlah honor yang diterima per pegawai tidak tetap dan guru honorer adalah Rp1 juta.

"Saudara SD mengumpulkan uang sejumlah Rp2,9 miliar. Saudara SD juga diminta saudara RM untuk mencairkan honor pegawai tidak tetap dan guru tidak tetap se-provinsi Bengkulu sebelum tanggal 27 November 2024."

"Jumlahnya honor per-orang adalah Rp1 Juta," kata Alexander di Gedung Merah Putih, Jakarta, Senin (25/11/2024).

Dilansir Kompas.com, permintaan tersebut bermula pada Juli 2024, ketika Rohidin menyatakan perlu dukungan dana dan penanggung jawab wilayah untuk pemilihan Gubernur Bengkulu pada Pilkada Serentak November 2024. 

Lalu, pada September-Oktober 2024, Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu Isnan Fajri (IF) mengumpulkan seluruh ketua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kepala Biro di lingkungan Pemda Provinsi Bengkulu untuk mendukung program Rohidin yang mencalonkan diri kembali.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu Syafriandi dilaporkan menyerahkan uang sebesar Rp200 juta kepada Rohidin.

Uang tersebut diserahkan Syafriandi kepada Rohidin melalui ajudannya, Evriansyah (E), dengan maksud agar tidak dicopot dari jabatannya. 

Selain itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu Tejo Suroso (TS) juga mengumpulkan uang sejumlah Rp500 juta.

Uang itu berasal dari potongan anggaran ATK, potongan SPPD, dan potongan tunjangan pegawai.

"Terkait hal tersebut, Rohidin Mersyah pernah mengingatkan TS, apabila ia tidak terpilih lagi menjadi Gubernur, maka TS akan diganti," jelas Alexander.

Kemudian, pada Oktober 2024, Kepala Biro Pemerintahan dan Kesra Provinsi Bengkulu, Ferry Ernest Parera (FEP), menyerahkan setoran donasi kepada Rohidin melalui ajudannya sejumlah Rp1.405.750.000. 

Setoran tersebut berasal dari masing-masing satuan kerja (satker) di dalam tim pemenangan Kota Bengkulu.

"Selanjutnya, para pihak tersebut dibawa ke Jakarta untuk dimintai keterangan secara intensif," ujar Alexander. 

Rohidin Yakin Menangkan Pilgub Bengkulu Meski Ditahan KPK

Sebelum diantar ke Rutan KPK, Rohidin meminta kepada masyarakat Bengkulu untuk tetap tenang.

Dia berharap masyarakat Bengkulu tetap kondusif dan tidak melakukan tindakan-tindakan mengarah anarkisme.

"Yakinkan pilkada akan tetap berjalan dengan baik, gunakan hak suara juga dengan baik," ucap Rohidin kepada awak media, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin dini hari.

Rohidin juga menyatakan, dirinya akan bertanggung jawab atas perbuatannya dan bakal mengikuti proses hukum dengan bersikap kooperatif.

Dia kemudian menyinggung pasangannya di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu, Meriani.

Diketahui Rohidin dan Meriani (Romer) menjadi salah satu calon gubernur dan wakil gubernur Bengkulu periode 2024–2029.

Rohidin meyakini bahwa Meriani bisa memenangi Pilgub Bengkulu tanpa dirinya.

"Saya percaya betul Ibu Meriani adalah wanita tangguh, wanita kuat, wanita hebat, yang akan mampu mengkonsolidasi bahwa Romer insyaallah pasti menang."

"Karena kekuatan kita semakin kuat semakin solid, sebagai penutup saya pesan kepada Tim Romer untuk turun bergerilya, menyatukan kekuatan, merapatkan barisan, jaga soliditas," katanya.

"Saya yakin betul kita pasti menang. Saya sangat kuat menghadapi persoalan ini. Bagi saya ini hal biasa dalam sebuah proses politik," lanjut Rohidin.

Dalam kasus yang menjerat Rohidin itu, KPK menetapkan tiga orang sebagai tersangka.

Mereka adalah Rohidin Mersyah; Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu, Isnan Fajri; dan ajudan Rohidin, Evriansyah alias Anca.

Dalam konstruksi perkara, KPK menduga Rohidin memeras para kepala dinas dan pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu untuk modal kampanye Pilkada 2024. 

Dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) pada Sabtu (23/11/2024), tim KPK turut menyita uang tunai dengan total sebesar Rp7 miliar dalam pecahan rupiah, dolar Amerika Serikat (AS), dan dolar Singapura. 

Atas perbuatannya, Rohidin bersama Evriansyah dan Isnan Fajri dijerat dengan Pasal 12 huruf e dan Pasal 12B UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 KUHP.

KPK langsung menjebloskan Rohidin bersama dua tersangka lainnya ke rutan dan bakal mendekam di sel tahanan setidaknya selama 20 hari pertama atau hingga 13 Desember 2024.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved