Berita Terpopuler
VIRAL TERPOPULER: Icang Tak Mau Disamakan Agus Salim - Murid TK Dikeluarkan Akibat Beda Pilihan
Viral terpopuler: nasib Icang yang tak ingin disamakan dengan Agus Salim. Hingga sosok pemilik sekolah yang keluarkan muridnya akibat beda pilihan.
TRIBUNJATIM.COM - Berita viral terpopuler yang mendapatkan sorotan di TribunJatim.com pada Senin 25 November 2024.
Mulai dari nasib Icang yang tak ingin disamakan dengan Agus Salim.
Hingga sosok pemilik sekolah yang keluarkan muridnya akibat beda pilihan.
Simak berita viral selengkapnya:
Baca juga: Donatur Nangis Dipanggil Polisi, Agus Salim Malah Tertawa Asyik Live TikTok Bak Artis: Bersyukur Aja
- Icang tak mau disamakan dengan Agus Salim
Sama-sama bernasib miris usai mengalami kebutaan setelah dicelakai orang, nasib Faisal Hadad Nasution alias Icang dan Agus Salim jadi sorotan.
Terlebih keduanya sama-sama diviralkan dan dibantu oleh aktivis sekaligus pemilik yayasan sosial, Pratiwi Noviyanthi alias Teh Novi.
Namun Icang mengambil langkah yang berbeda jauh dengan Agus Salim.
Baca juga: Solok Selatan Surga Tambang Emas Ilegal Dibekingi? Jadi Pemicu Polisi Dadang Tembak AKP Ryanto
Pasalnya Icang menuruti arahan dari Teh Novi soal donasi.
Selain itu, Icang juga terbuka mengurai peruntukan uang donasi yang diserahkan oleh Teh Novi.
Terbaru, Icang pun menceritakan sederet usahanya berobat demi kesembuhan matanya.
Setelah dapat uang donasi dari Teh Novi, Icang rupanya berupaya keras untuk berobat.
Diungkap pria asal Bogor tersebut, ia sampai pergi ke Karawang, Jawa Barat, untuk menjalani pengobatan alternatif.
Ya, baru-baru ini Icang melakukan totok syaraf di mata dan sempat mengalami keajaiban.
"Bang Icang udah usaha (berobat) totok syaraf di daerah Karawang," kata Teh Novi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube-nya, Minggu (24/11/2024).
"Jadi ada yang DM, aku ikutin," imbuh adik Icang, Mora.
"Gimana mbak pas (pengobatan)?" tanya Teh Novi.
"Kalau abis ditotok sempat gerak bola mata yang kanan, sempat gerak sedikit," jawab Mora.
"Bola matanya bisa ke atas ke bawah," pungkas Icang.

Sempat mengalami keajaiban, Icang nyatanya belum sembuh total.
Namun Icang tampak lega karena akhirnya bisa menggerakkan lagi bola matanya.
"Tapi (penglihatannya masih gelap)?" tanya Teh Novi.
"Masih, kemarin kan enggak bisa gerak (bola matanya), setelah (ditotok) bisa ngelirik sama bergerak ke atas ke bawah dalam kondisi mata tertutup," akui Icang.
"Tapi kalau dipaksa (bola matanya bergerak) jadi pusing. Tapi pengin ngetes terus jadinya," sambungnya.
"Oh, jadi penasaran ya," timpal Teh Novi, melansir TribunnewsBogor.com.
Baca juga: Cuma Kantongi Donasi Rp 2 Juta, Agus Salim Kini Ingin Berobat ke Singapura, Farhat Abbas Mau Damai
Mengetahui perkembangan terbaru kondisi mata Icang, Teh Novi mengurai doa dan harapan.
Diakui Teh Novi, ia akan selalu mendukung dan membantu Icang semampunya.
"Buat Bang Icang, kalau menurutku tetap semangat. Percaya insyaallah ada hal yang indah setelah ini," kata Teh Novi.
"Iya, pasti, pasti," respons Icang.
"Aku enggak tahu hasilnya apa, insyaallah kita akan dukung Mas Icang terus, kita akan selalu ada buat Mas Icang."
"Saya janji enggak akan ninggalin Bang Icang apapun keadaannya, sampai kapanpun," ungkap Teh Novi.
"Makasih mbak," ucap Mora.

Ada alasan kenapa Teh Novi begitu memperhatikan Icang dan sangat peduli.
Ternyata Teh Novi merasa dihargai atas jerih payahnya menggalang donasi untuk Icang.
Teh Novi pun merasa disambut baik oleh keluarga Icang yang mau berusaha untuk kesembuhan Icang.
"Saya ngerasa Bang Icang ini luar biasa baiknya sama saya. Ketika kita disambut dengan baik, diterima dengan sangat baik."
"Itu menurut saya suatu ketulusan dan saya bisa merasakan Bang Icang dan keluarganya orang baik," akui Teh Novi.
Oleh karena itu, Teh Novi telah menganggap Icang dan keluarganya adalah saudaranya sendiri.
"Anggap aja saudara, jadi dalam hal apapun, mbak boleh hubungi saya. Apa yang kita bisa bantu, insyaallah kita mau bantu," kata Teh Novi.
"Mudah-mudahan masalahnya cepat selesai dan bisa bermanfaat lagi buat orang banyak," doa Icang untuk Teh Novi.
Baca juga: Keceplosan, Ucapan Agus Salim Bikin Farhat Abbas Langsung Buang Muka, Melengos Pergi Cari Toilet
Tak cuma mengurai soal perkembangan terbarunya usai berobat, Icang juga bersuara soal dirinya yang belakangan dibanding-bandingkan dengan Agus.
Sama-sama mengalami kebutaan gara-gara dicelakai orang, Icang mengaku tak ingin disamakan dengan Agus.
Hal itu lantaran Icang takut jadi ikut terbawa permasalahan yang tengah melanda Agus.
Lagipula Icang mengambil langkah yang berbeda jauh dari Agus.
Tak memusuhi Teh Novi, Icang malah jadi bersahabat dengan sang mantan pramugari.
Hal itu yang membuat Teh Novi tak ragu memberikan donasi Rp30 juta lagi untuk Icang baru-baru ini.
"Kita lagi dalam posisi yang harus benar-benar hati-hati, makanya harus ngomong ke Teh Novi," kata Icang.
Mendengar keluhan dari Icang, Teh Novi pun mengurai pesan untuk netizen.
Yakni Teh Novi tidak ingin jika Icang dibanding-bandingkan dengan pihak lain yang tengah berseteru dengannya.
"Jangan compare (membandingkan) ya gais, keluarga ini takut di-compare sama sebelah (Agus)."
"Karena sudah ramai dan Bang Icang juga lagi banyak diperbincangkan. Jadi aku mohon banget, Bang Icang ya Bang Icang," ungkap Teh Novi.
Diungkap Teh Novi, jika publik ingin menilai sosok Icang, maka harus dengan persepsi baik.
"Iya khawatir, kita juga kalau ada yang kayak gitu (membandingkan Icang dengan Agus) kita lewatkan."
"Kita enggak mau itu, takut salah, gerak gitu takut salah," pungkas Icang.
"Karena yang satu ngomong ini, ngomong itu, kalau mau bahas Bang Icang yang baik-baik aja," imbuh Teh Novi.

Dalam kondisi mata yang belum bisa melihat, Icang juga masih semangat untuk mencari nafkah meski sudah dapat bantuan.
Dengan keterbatasannya, Icang nyatanya sama sekali tidak bergantung pada uang donasi.
Sebelum matanya rusak, Icang memiliki usaha sablon baju di sebuah rumah kontrakan wilayah Jonggol, Kabupaten Bogor.
Icang memiliki usaha sablon dengan brand FHN Clothing.
Kini meski matanya belum bisa melihat, namun Icang tetap semangat kembali melanjutkan usahanya.
"Makanya nyari rumah yang ini lega, karena memang pengin usaha sablonnya dijadiin lagi," kata sang adik, Mora.
Icang bercerita, ia sudah memulai proses membuka kembali usaha sablonnya.
"Sedang berjalan," katanya.
Saat kejadian cungkil mata, usaha sablon Icang terhenti.
Namun sisa barang jualannya justru habis terjual.
"Setelah kejadian stop. Ada sisa barang dibantu teman untuk dijual, Alhamdulillah abis sampai enggak ada sisa sama sekali," kata Icang.
Icang menerangkan bahwa ia melakukan semua proses produksi sampai penjualan sendiri.
"Sablon, jual sendiri juga banyak titipan dari store-store," katanya.
Dengan keterbatasannya tak bisa melihat, Icang masih mau usaha mencari nafkah sendiri.
Dia sama sekali tidak memakai uang donasi untuk modal usaha.
"Saya udah pesan sneaker untuk dijual juga. Jadi uang terakhir, uang pribadi saya, saya berpikir udah menipis kan kalau enggak buru-buru diusahain ya, jadi saya pesan sneaker buat dijualin," kata Icang.
Mora mengatakan, akan membantu Icang jualan baju lewat live TikTok.
"Nanti mau jualannya live TikTok, kan lagi banyak follow," katanya.
Mendengar niatan Icang yang luar biasa, Pratiwi Noviyanthi sampai berjanji akan terus membantu.
Sikap yang diambil Icang untuk berjuang mencari nafkah itu belakangan menuai pujian dari banyak pihak, termasuk Teh Novi.
2. Perjuangan anak petani dari Papua berhasil lulus UGM
Perjuangan seorang anak petani dari Papua yang lulus kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta begitu menginspirasi.
Dulu gadis asal Papua tersebut rela berjalan kaki 12 km demi ke sekolah di tempat tinggalnya.
Ia mengisahkan perjuangannya semasa tinggal di tanah kelahirannya, Papua.
Baca juga: Viralkan Menu Makan Siang Gratis Cuma Dapat Semangka & Kangkung, Siswa SMK Kini Dipanggil Guru
Alumnus UGM Yogyakarta tersebut bernama Papuana Rosalia Petegau.
Papuana lahir dan besar di Mappi, Papua Selatan.
Ia berasal dari keluarga sederhana.
Ayahnya bekerja sebagai petani, yang terkadang juga serabutan sebagai buruh bagasi kapal di pelabuhan.
Sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Papuana memang bertekad ingin lulus lalu melanjutkan pendidikan ke perkuliahan.
Untuk itulah, ia selalu semangat mencari ilmu.
Saking semangatnya, Papuana rela jalan kaki menuju sekolahnya yang berjarak 12 km dari rumah.
"Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30," kenang Papuana.
Selepas SMA, gadis kelahiran 31 Maret 2001 ini memutuskan merantau ke Yogyakarta untuk kuliah.
Ia mengambil program studi Fakultas Peternakan (Fapet) UGM.
Papuana menyadari bahwa tidak semua orang bisa menempuh pendidikan di UGM.

Apalagi bagi mereka yang berasal dari daerah luar Jawa, seperti Papua.
Maka saat diterima masuk melalui jalur Ujian Mandiri pada tahun 2020 silam, Papuana sangat bersyukur.
"Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya dua orang yang berasal dari satu SMA," tutur Papuana.
Tidak mudah memang untuk bisa masuk UGM saat itu.
Pada tahun 2019 silam, ia harus rela mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama satu tahun, sebelum akhirnya diterima di Fapet UGM setahun kemudian.
Salah satu tantangan selama mengenyam pendidikan di UGM adalah terkait bahasa.
Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa, terutama bahasa Jawa.
Baca juga: Tips Gracella Mahasiswa Baru Undip Raih Nilai Tertinggi SKD CPNS 2024, Cuma Belajar Seadanya
Kini perjuangan Papuana pun berbuah manis.
Ia dinyatakan lulus sebagai Sarjana Peternakan UGM, Rabu (20/11/2024).
"Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM."
"Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini," terang anak kedua dari tiga bersaudara ini, dikutip dari laman UGM.
Selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya.
Juga mengembangkan peternakan sapi di daerahnya.
Hal ini cukup beralasan karena di daerahnya ternak sapi tidak terurus dengan baik.
"Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati."
"Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar," terangnya.

3. Sosok pemilik sekolah yang keluarkan muridnya karena wali murid beda pilihan
Tiga siswa diduga dikeluarkan dari sekolah karena orangtuanya beda pilihan calon bupati.
Kasus ini menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Adapun sekolah yang diduga mengeluarkan tiga muridnya ialah TK Darul Fiqri di Desa Pamotan, Rembang, Jawa Tengah.
Kini sosok pemilik sekolah tersebut ikut disoroti imbas kasus ini.
Belakangan diketahui sosok pemilik sekolah merupakan anggota DPR RI Dapil Jateng III dari Partai Demokrat yakni Harmusa Oktaviani.
Harmusa adalah anak dari calon bupati yang kini sedang berlaga di Pilkada Rembang 2024.
Fakta ini diungkapkan oleh Kepala Desa Pamotan, A Masykur Ruhani.
Aang, panggilan akrab kades mengatakan, pada Sabtu (23/11/2024) ia telah memanggil pihak yayasan untuk mengetahui gambaran kronologi kasus ini.
Dikatakan Aang, pihak yayasan TK memang meminta tolong kepada orang tua murid untuk mencoblos paslon nomor 2.
"Biar tidak simpang siur, sebetulnya dari yayasan waktu silaturahmi ke wali murid itu dari pihak guru dan yayasan minta tolong, karena punya gawe. Pak H kan nyalon," tuturnya, dikutip dari Tribun Jateng.
Namun karena ketiga ortu tersebut menyatakan tidak bisa membantu, mereka memilih untuk mengundurkan diri dari sekolah, dengan alasan beda pilihan politik.
Aang mengaku juga melakukan klarifikasi ke pihak yayasan untuk mengkonfirmasi terkait keluarnya tiga murid tersebut.
"Apa benar itu dikeluarkan, terus dia (yayasan) kan kita minta tolong karena bapak nyalon minta tolong dibantu, bahasanya gitu minta tolong," kata Aang sembari menirukan pihak yayasan.
Dia mengatakan, dua orang yang keluar tergabung dalam partai pengusung dari kubu lawan politik.

"Awalnya satu orang, dan paginya tiga wali murid itu keluar. Yang keluar itu, dari partai pengusung sebelah, ini dikapitalisasi terus di masukin ke medsos akhirnya digoreng semacam ini," tuturnya.
Aang mengakui, belum melakukan mediasi dengan tiga wali murid yang bersangkutan.
Rencananya mediasi akan dilakukan pada Senin depan.
"Mereka bertiga warga Desa Sidorejo, mereka tetangga desa. Kami sudah identifikasi itu dari partai pengusung rival, mediasi antar desa saja. Saya sudah komunikasi dengan kepala desanya, itu ternyata keluar sendiri," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan tiga murid dikeluarkan dari sekolah lantaran wali muridnya beda pilihan politik dengan pemilik sekolah.
A, salah satu wali murid mengatakan, dirinya tidak bisa mengikuti perintah pihak sekolah karena sudah mempunyai pilihan sendiri yang sesuai dengan hati nuraninya.
Baca juga: Orangtua Kaget Anaknya Dikeluarkan dari Sekolah karena Beda Pilihan Calon Bupati, Kepsek Minta Maaf
Karena tetap pada pendiriannya dan tidak bisa lagi ditawar, dirinya memilih anaknya dikeluarkan dari sekolah.
"Pada hari Kamis kami didatangi Pak J sama Bu U dan Bu I selaku guru anak saya TK. Lah, di situ Pak J bilang kalau anaknya yang sekolah harus mencoblos nomor urut 02. Kalau tidak harus keluar," ucapnya pada Sabtu (23/11/2024).
A merasa bahwa pilihan politiknya benar dan menolak calon yang bertindak semena-mena.
Menurutnya beda pilihan itu wajar, namun karena pemilik sekolah tetap pada pendiriannya, terpaksa anaknya menjadi korban.
"Lha saya bilang, kalau dibagi gimana, boleh apa tidak? Kata Bu U, tidak boleh harus semua," jelas dia.
Senada, JA wali murid lainnya mengaku kaget usai mengetahui anaknya dicoret dari peserta didik.
Saat mencoba mengkonfirmasi melalui sambungan telepon kepala sekolah, ia sempat diperintahkan untuk memilih paslon nomor urut 02 namun dirinya menolak.
"Ditanya, kalau mbaknya nyoblos nomor 02 gimana? Maaf Bu saya pilih nomor satu. Terus bilang, ya sudah kalau tidak bisa ya mohon maaf terpaksa harus dikeluarkan dari sekolah," imbuhnya.
Baca juga: Nasib 3 Siswa Dikeluarkan dari TK Karena Orangtuanya Beda Pilihan Pilkada dengan Pemilik Sekolah
Kasus beda pilihan politik kerap menjadi sorotan.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Seorang wanita nangis diusir pemilik kontrakan hanya karena beda pilihan calon wali kota di Pilkada 2024.
Mirisnya ia diusir dalam keadaan pakai kursi roda.
KPU dan Bawaslu pun menyikapi peristiwa hal ini.
Dalam video yang beredar, tampak wanita pakai kursi roda dinarasikan diusir pemilik kontrakan diduga akibat beda dukungan calon kepala daerah (Pilkada) di kota Lubuklinggau, Sumsel.
Atas beredarnya video ini, KPU Lubuklinggau sudah turun tangan mencari tahu kebenaran dari yang sebenarnya terjadi.
Video tersebut beredar luas di media sosial Facebook.
Wanita tersebut terpaksa angkat kaki dari kontrakan yang telah mereka tempati.
Barang-barang ibu yang mengontrak sudah dipindahkan ke atas mobil.
Baca juga: Nasib Tukang Bakso Diusir Gegara Beda Pilihan Cabup di Indramayu, Polisi Berikan Imbauan Soal Ini
Termasuk ibu itu juga terlihat didorong menggunakan kursi roda.
Dalam video itu terdengar suara seseorang perekam mengatakan
"Kasihan ibu ini gara-gara pindah pilihan diusir dari kontrakannya. Inilah perjuangan kita. Semoga ibu ini sehat selalu," sebutnya sembari memperlihatkan barang-barang si ibu yang sudah dipindahkan ke atas mobil, dikutip dari Tribun Sumsel pada Senin (18/11/2024).
Kemudian si perekam juga bertanya dengan si pendorong, namun laki-laki yang mendorong juga tak berkomentar banyak, lalu kamera ia arahkan ke si ibu-ibu yang mengontrak.
Namun, ibu-ibu tersebut terlihat meratap meneteskan air mata dan beberapa kali mengelap air matanya tak bisa menahan tangis.
Sementara si perekam mengatakan "yang sabar buk ya," ujarnya sembari mengarahkan kamera ke tempat lain.
Ketua Bawaslu Lubuklinggau Dedi Kariema Jaya mengaku sudah mengetahui informasi tersebut saat ini timnya menelusuri kebenaran informasi tersebut.
"Sudah dapat informasi sekarang masih kita telusuri," ujarnya singkat.
Dedi pun kembali mengingatkan agar masing-masing harus bisa menahan diri dan jangan mudah terpancing emosi dan jangan memprovokasi.
"Jangan mudah emosi dan provokasi sesuai dengan deklarasi Pemilukada damai," ujarnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
BOLA TERPOPULER: Persik Kediri Target 3 Poin dari PSBS Biak - Pelatih Persebaya Bela Dime Dimov |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: MBG Nasi Tutug Oncom - Sosok Salsa Erwina Hutagalung Tantang Debat Ahmad Sahroni |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Pencurian Pikap di Lumajang Terlacak GPS - Kebakaran Warung Makan di Tuban |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Arema FC Kehilangan 2 Bek Kanannya - Persiapan Persebaya VS PSM Makassar |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Alasan Guru Tak Mau Cicipi MBG - Sudewo Menolak Mundur dari Jabatan Bupati Pati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.