Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pilkada 2024

Hasil Quick Count Pilgub Sumut 2024 Masuk 50 Persen: Menantu Jokowi Raup Suara Tinggi dari Petahana

Hasil quick count Pilgub Sumut 2024, menantu Presiden ke-7 RI Jokowi, Bobby Nasution unggul jauh dari lawannya Edy Rahmayadi

Editor: Torik Aqua
Kolase istimewa
Hasil quick count Pilgub Sumut 2024 - Menantu Jokowi Bobby Nasution raih suara tinggi dibanding petahana Edy Rahmayadi 

Berikut ini hasilnya:

Bobby Nasution-Surya: 35,6 persen
Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala: 19,5 persen
Tidak tahu/tidak jawab sebesar 44,9 persen.

Sementara, pada pemilih yang berorientasi pada keluarga, Bobby Nasution-Suryaunggul dengan perolehan 44,7 persen.

5. LSI

Menurut Direktur eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan, dalam simulasi top of mind cagub Sumut, sebanyak 34,2 persen responden menyatakan akan memilih suami Kahiyang Ayu.

Sementara, responden yang menyatakan bakal memilih Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024 mencapai 15,1 persen.

Kemudian 4 persen responden menyatakan bakal memilih Musa Rajekshah (Ijeck), dilansir Kompas.com.

Lalu, dalam simulasi pilihan calon gubernur semi terbuka, sebanyak 41,2 responden menyatakan akan memilih Bobby.

Kemudian responden yang menyatakan akan memilih Edy dan Ahok dalam simulasi semi terbuka sebanyak 21,1 persen dan 7,3 persen.

Sementara, responden yang akan memilih Ijeck tercatat sebanyak 5,8 persen.

"Dari berbagai simulasi satu nama maupun pasangan terlihat dua kontestan yang selalu paling atas, yaitu M. Bobby Afif Nasution dan petahana Edy Rahmayadi," kata Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring melalui kanal YouTube LSI.

Diketahui survei LSI dipaparkan pada Minggu (28/7/2024). 

Survei LSI dilakukan secara tatap muka pada rentang waktu 7 sampai 17 Juli 2024.

Populasi survei itu adalah seluruh warga Indonesia di Provinsi Sumatera Utara yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum, yaitu mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Sampel survei sebanyak 800 responden diambil dengan menggunakan metode bertingkat (multistage), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling.

6. Vote Institute Hanim

Dalam survei Vote Institute Hanim, Bobby Nasution juga menjadi cagub yang paling populer.

"Maka nama populer adalah Muhammad Bobby Afif Nasution yang saat ini menjabat Wali Kota Medan," ucap pengamat Vote Institute Hanim dalam keterangan tertulis, di Medan, Selasa (28/5/2024).

"Figur Bobby Nasution merupakan bakal calon gubernur yang memiliki popularitas, dan elektabilitas paling tinggi di antara nama-nama yang sempat muncul ke publik," lanjutnya.

Angka popularitasnya mencapai 21,4 persen.

"Pertanyaan popularitas ini diajukan tanpa bantuan showcard, dalam arti berdasarkan top of mind dari responden," papar Hanim.

Elektabilitas Bobby Nasution bahkan berada pada angka yang lebih tinggi per Mei 2024 dengan nilainya mencapai 35,2 persen. 

Diketahui survei dari Vote Institute Hanim yang melibatkan 1.800 responden pada 33 kabupaten/kota di Sumut, ada 21 tokoh menjadi objek wawancara siapa paling diinginkan menjadi gubernur pada Pilkada Sumut 2024.

Jokowi Effect di Pilgub Sumut 2024

Dalam Pilgub Sumut 2024, disinyalir lekat dengan adanya 'Jokowi Effect'.

Sesuai hasil survei Litbang Kompas terbaru, Jokowi disebut masih memiliki pamor atau pengaruh besar dalam Pilkada 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, terkait pengaruh Jokowi pada Pilkada 2024.

"Kalau berdasarkan survei kompas Juni 2024, pamor Jokowi masih terjaga," kata Yohan, dilansir BangkaPos.com.

Berdasarkan survei yang dilakukan Litbang Kompas, sebanyak 54 persen publik akan memilih sosok yang dekat dengan Jokowi.

"Dari survei kita tanyakan apakah responden akan mempertimbangkan pilihan pilkada itu dengan sosok atau pasangan calon yang dekat dengan Pak Jokowi atau pasangan calon yang mungkin didukung Pak Jokowi, itu 54 persen lebih mengatakan akan mempertimbangkan," jelas Yohan.

Dari gambaran tersebut, Yohan mengatakan variabel Jokowi effect pada Pilkada 2024 tidak jauh berbeda dengan ketika Pilpres.

"Artinya ada sikap yang menjadikan variabel Pak Jokowi, itu menjadi pertimbangan seseorang untuk memilih di Pilkada," ungkapnya.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved