Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Makam Pasutri di Bulukumba Dibongkar Gegara Beda Dukungan di Pilkada, Wabup: Jadi Pelajaran

Dua makam tersebut merupakan pusara pasangan suami istri, Mattayang Daeng Lengu dan sang istri, Nurlia. Kini berujung dibongkar.

Instagram.com/@bulukumba_iinfo
Video pembongkaran dua makam di Kabupaten Bulukumba imbas perbedaan pilihan di Pilkada 2024 viral di media sosial, Jumat (29/11/2024). 

TRIBUNJATIM.COM - Nasib makam pasutri di Bulukumba dibongkar gegara beda dukungan di Pilkada.

Jika biasanya perbedaan dukungan jadi hal wajar di setiap pemilihan, namun lain halnya dengan yang terjadi di Bulukumba.

Dua makam di Kelurahan Dannuang, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dibongkar dan dipindahkan warga, Jumat (29/11/2024).

Pemindahan makam ditengarai karena perbedaan dukungan politik pada Pilkada 2024.

Dua makam tersebut merupakan pusara pasangan suami istri, Mattayang Daeng Lengu dan sang istri, Nurlia.

Nurlia dimakamkan pada 13 Maret 2022, sedangkan Mattayang 27 Juli 2023.

Perbedaan politik diduga terjadi antara pemilik lahan makam dengan anak mendiang, Nurmi.

Baca juga: Pilkada Usai, Dua Petinggi PCNU Ajak Masyarakat Kembali Rajut Kebersamaan untuk Kabupaten Pasuruan

Penggalian makam dan proses pemindahan dilakukan warga setempat.

Dua makam itu dipindah ke tempat pemakaman umum di Desa Manjalling.

Pemerintah Desa Manjalling menyetujui pemindahan makam agar masalah tidak berlarut-larut.

Wakil Bupati Bulukumba, Andi Edy Manaf, menemui Nurmi dan mendengarkan masalah yang dihadapi. 

"Tentu masalah ini menjadi pelajaran bagi kita semua dan kita berharap tidak ada lagi yang terjadi ke depannya," kata Edy Manaf.

Ia juga berharap agar masalah ini tidak berlarut-larut dan tidak dipersoalkan lebih jauh. 

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini mengimbau warga Bulukumba saling menghargai dan tidak membiarkan perbedaan politik merusak hubungan persaudaraan.

Baca juga: Sosok Syahnaz Istri Jeje Govinda, Adik Raffi Ahmad Bakal Jadi Ibu Pejabat Jika Suami Menang Pilkada

Viral di Media Sosial

Video pembongkaran dua makam imbas perbedaan pilihan di Pilkada 2024 viral di media sosial.

Seperti diunggah akun @bulukumba_iinfo, Jumat (29/11/2024).

"Viral video Diduga beda Pilihan di Pilkada, Makam keluarga pendukung Andi Utta dipindahkan. lokasi kejadian di salah satu area pemakaman manjalling Ujung Loe, Bulukumba dibongkar paksa oleh Pemilik Tanah," tulis unggahan tersebut.

Tampak dalam video sejumlah warga bergotong royong membongkar dua makam yang letaknya tidak bersebelahan.

"Inilah bukti nyata perbedaan pilihan berdampak pada orang yang sudah meninggal," ucap perekam.

Pembacokan Ketua KPPS di Bima

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 berinisial AD di Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, dibacok saat pemungutan suara, Rabu (27/11/2024).
Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 berinisial AD di Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, dibacok saat pemungutan suara, Rabu (27/11/2024). (Tribun Lombok)

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 02 Desa Waduwani Kecamatan Woha Kabupaten Bima AD dibacok saat bertugas pada pencoblosan, Rabu (27/11/2024). 

Pelaku berinisial AR (32) yang juga merupakan Warga Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Bima sudah ditangkap.

Kasatreskrim Polres Bima Iptu Abdul Malik mengatakan tidak ada unsur politik terkait pembacokan ini.

"Kejadian penganiayaan tersebut murni masalah pribadi atau cemburu dan tidak ada kaitannya dengan pemilukada saat ini hanya kebetulan korban adalah ketua KPPS II Desa waduwani kecamatan woha Kabupaten Bima yang saat ini sedang melaksanakan tugas," sambungnya.

Baca juga: 5 Artis Kalah Pilkada 2024 Menurut Hasil Quick Count, Vicky Prasetyo: Ketulusan Dikalahkan oleh Uang

Korban sudah mendapatkan perawatan medis sedangkan pelaku diamankan dan digiring menuju Mapolres Bima.

"Kami mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat dan pihak keluarga agar menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke pihak Kepolisian dan tidak dibenarkan untuk main hakim sendiri," pesannya.

Malik menceritakan, penganiayaan itu berawal korban sedang melaksanakan tugas sebagai ketua KPPS 2.

Pada saat berlangsung pencoblosan, pelaku datang dengan membawa kartu C pemberitahuan sehingga pelaku dapat masuk ke TPS.  

"Saat jarak pelaku dengan korban berdekatan, korban langsung mengeluarkan sebilah parang yang disimpan di pinggang sebelah kiri," terang Malik.

Terduga pelaku melakukan pembacokan sebanyak tiga kali ke arah bagian punggung, leher dan kepala.

Ketua KPU Kabupaten Bima Ady Supriadi mengatakan, saat ini proses pemungutan suara tetap dilaksanakan oleh 6 anggota KPPS.

"Proses pemungutan tetap berlanjut," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved