Berita Viral
Nasib Anak Petani Kini Jadi Konglomerat Berharta Rp 42,9 Triliun, Bisa Bangun 4200 Toko di 8 Negara
Inilah kisah sukses anak petani kini jadi konglomerat beharta Rp 42,9 triliun. Sosok anak petani yang dimaksud adalah Ye Goufu, pendiri Miniso.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Hal tersebut mendorongnya membuka toko bernama Aiyaya yang menjual semua barang dengan harga di bawah 10 yuan. Ye menginvestasikan kembali keuntungannya dan mengembangkan bisnisnya.
Sayang, upayanya terganjal perubahan perilaku konsumen yang mulai meninggalkan barang murah sekali pakai dan beralih ke produk yang lebih berkualitas serta berkelanjutan.
Tren "peningkatan konsumsi" ini menciptakan tantangan baru, yang awalnya dikenal sebagai penyedia barang murah dengan desain menarik, lalu Ye ganti haluan bisnisnya agar tetap relevan di pasar yang terus berubah.
Baca juga: Kisah Sukses Mie Ayam Cak Hank Gresik, Berawal dari Satpam Merawat Adik, Kini Omzetnya Ratusan Juta
Perjalanan kariernya sebagai pebisnis semakin moncer ketika Ye Guofu bertemu Miyake Junya, seorang desainer Jepang.
Keduanya kemudian berkolaborasi untuk meluncurkan jaringan toko perlengkapan rumah tangga murah yang kini dikenal dengan merek Miniso.
Miniso berdiri pada 2013 saat ekonomi Eropa, Amerika, dan Jepang sedang lesu. Saat itu, konsumen enggan membeli produk mahal dan mencari produk berkualitas baik dengan harga murah.
Di sisi lain, tren hidup minimalisme juga sedang digandurngi masyarakat. Pada saat itu Miniso hadir dengan prinsip dari Ye, yakni produk “harga rendah dengan kualitas baik”.
Dikutip dari situs Miniso, Ye menganggap pernyataan “semakin tinggi harga, semakin baik kualitasnya” hanyalah alasan bagi perusahaan mencari cara untuk menjual produk dengan harga tinggi.
Toko ritel itu kemudian didirikan dengan mengusung konsep bernuansa Jepang. Hal itu terinspirasi dari perjalanan Ye saat berkunjung ke Jepang.
Di sana, ia mengamati popularitas Muji dan Uniqlo di kalangan pembeli. Menurut Ye, kedua merek itu memiliki desain yang menarik dan harga yang terjangkau.
"Jadi saya berpikir, Mengapa tidak membawa format itu kembali (ke China)?" ucapnya.
Untuk memberikan sentuhan khas Jepang di tokonya, Ye meminta bantuan Miyake Junya yang kini menjadi kepala desainer Miniso.
Berbekal bantuannya, Ye membuka toko Miniso pertama di Guangzhou pada akhir 2013. Sedangkan toko-toko Aiyaya ditutup secara bertahap dan Ye berfokus sepenuhnya pada merek barunya.
Baca juga: Kisah Sukses Joko Pengusaha Furniture, Berawal Modifikasi Rak Bunga Kini Punya Omzet Sebulan 13 Juta
Pada tahun-tahun berikutnya, Miniso mengontrak pewaralaba untuk memperluas jangkauan perusahaan.
Hingga pada 2014, toko ritel tersebut hadir di Jepang, Singapura, dan Malaysia, Indonesia, serta beberapa negara lainnya.
anak petani kini jadi konglomerat
Ye Goufu
pendiri Miniso
kisah sukses
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Miniso
China
7 Kesalahan Fatal Herly Puji, Sosok Sekdis UMKM Sumut yang Dipecat Gubernur Bobby Nasution |
![]() |
---|
Sosok Aqil Wijaya Siswa SDN yang Rajin Bersihkan Musala, Guru Olahraga: Kenapa Kamu Nggak Pulang |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Wahyudin Moridu yang Viral 'Rampok Uang Negara', Kini Jualan Es Batu: Nol Lagi |
![]() |
---|
Sempat Bikin Roni Ardiansyah Copot Jabatan Kepsek, Anak Wali Kota Prabumulih Kini Pindah Sekolah |
![]() |
---|
Rekam Jejak Erick Thohir sebagai Ketum PSSI, Rangkap Jabatan Menpora hingga 2027: Aturan FIFA Boleh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.