Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sakit Hati Ayah Gamma Anak Difitnah Meninggal karena Tawuran Bukan Ditembak Polisi: Jangan Ditutupi

Ayah Gamma, Andi Prabowo mengaku sakit hati anak difitnah meninggal karena tawuran bukan ditembak polisi.

Penulis: Arie Noer Rachmawati | Editor: Mujib Anwar
YouTube Tribun Jateng
Andi, ayah Gamma siswa SMK Semarang sakit hati anak difitnah meninggal karena tawuran bukan ditembak polisi. 

"Saya sangat sakit hati dan terpukul. Anak sudah meninggal dunia malah difitnah," ungkapnya.

Gamma yang disebut sebagai pelaku tawuran dan anggota gangster dibantah oleh Andi.

Dia menyebut, sangat memahami kepribadian Gamma

"Saya tidak percaya disebut pelaku gangster. Saya tahu kepribadian  anak saya," ujarnya.

Buruh sopir forklift di Pelabuhan Tanjung Emas ini berharap, kasus pembunuhan anaknya dibuka secara terang benderang.

"Kasus ini jangan ditutupi jangan direkayasa," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, anggota Satresnakorba Polda Jateng Aipda Robig menembak sampai tewas pelajar SMKN 4 Semarang GRO (17).

Dua korban lainnya yakni AD  (17) dan SA (16) alami luka tembak di tangan dan dada.

Mereka berdua selamat.

Baca juga: Pengakuan Ayah Gamma, Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi: Cari Sendirian Sambil Was Was Takut

Peristiwa ini terjadi di depan Alfamart Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu (24/11/2024) pukul 00.19 WIB.

Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jawa Tengah (Jateng) Kombes Aris Supriyono mengungkapkan, anggota Polres Semarang Aipda Robig melepaskan tembakan bukan untuk membubarkan taawuran.

Hal itu diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan internal Propam Polda Jateng terhadap Aipda Robig atas tindakannya yang menewaskan siswa SMK Negeri 4 Semarang GR alias Gamma (17).

“Penembakan yang dilakukan terduga pelanggar tidak terkait dengan pembubaran tawuran yang sebelumnya terjadi,” ujar Aris dalam rapat dengar pendapat umum bersama Komisi III DPR RI, Selasa (3/12/2024).

Menurut Aris, pada saat kejadian, Aipda Robig memang melihat tiga pengendara motor mengejar seorang pengendara lain.

Namun, Aris tak memberikan penjelasan soal klaim Aipda Robig yang menyebut para pengendara motor diduga membawa senjata tajam.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved