Berita Viral
Jadikan Sunhaji Penjual Es Teh Anggota Banser, Gus Miftah Jawab Petisi Copot Jabatan Utusan Presiden
Masyarakat masih terus menyoroti kasus pendakwah Gus Miftah dan Sunhaji penjual es teh yang diolok-oloknya.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Masyarakat masih terus menyoroti kasus pendakwah Gus Miftah dan Sunhaji penjual es teh yang diolok-oloknya.
Terbaru, Sunhaji kini menjadi anggota kehormanatan Banser usai mendapat banyak simpati karena diolok Gus Miftah.
Di sisi lain, Gus Miftah ramai didesak untuk dicopot dari jabatan Utusan Khusus Presiden.
Petisi soal itu pun ramai dukungan.
Sebelumnya, Sunhaji resmi menjadi anggota kehormatan Banser setelah Sunhaji berkunjung ke Pondok Pesantren Ora Aji milik Gus Miftah di Purwomartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, pada Rabu (4/12/2024).
Awalnya, Sunhaji datang ke pondok pesantren Gus Miftah itu untuk bersilaturahmi karena mengaku sudah saling memaafkan.
Namun, dalam kesempatan itu, Sunhaji menerima seragam Banser saat sedang berbincang santai di ruang tamu bersama Gus Miftah.
Sunhaji yang sebelumnya mengenakan batik lengan panjang dan celana panjang pun langsung berganti memakai seragam banser tersebut.
Setelah diberi seragam banser tersebut, Gus Miftah menyebutkan bahwa Sunhaji tampak senang.
"Beliau (Sunhaji) kan sering ikut ngaji di event-event yang dijaga sama Banser Ansor. Nah kayaknya beliau kok senang nduwe (punya) baju Banser. Alhamdulillah beliau senang," ujar Miftah usai pertemuan di Pondok Pesantren Ora Aji, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Tangis Anak Sunhaji Penjual Es Teh Ayahnya Dikatai Gus Miftah, Tak Menyangka: Bapak Juga Nangis
Ketua PW GP Ansor DI Yogyakarta (DIY), Abdul Muiz, juga hadir dalam acara tersebut.
Di berharap, setelah ini, Sunhaji bisa terus semangat untuk ikut pengajian dan bergaul dengan teman-teman Banser.
"Biar semangat pengajiannya, guyub dengan teman-teman Banser," tuturnya.
Meski demikian, Gus Miftah masih menjadi bulan-bulanan publik imbas aksinya menghina Sunhaji.
Meski sudah minta maaf, komentar negatif terhadap Gus Miftah masih saja bermunculan. Salah satu yang cukup ramai adalah hadirnya petisi pencopotan Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden.
Terkait hal itu, Gus Miftah sempat memberikan reaksinya, ia menilai hal tersebut bukan wewenangnya.
Baca juga: Fakta Gus Miftah Hina Penjual Es Teh, Jabatan Utusan Khusus Presiden Terancam, Pak Sun Justru Untung
Sekadar mengingatkan, insiden pengolokan ini terjadi dalam acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu, di mana Miftah, yang juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, melontarkan kata-kata tak pantas kepada pedagang tersebut.
Dalam video tersebut, Miftah terlihat mengejek penjual es dengan ungkapan yang dinilai merendahkan.
Partai Gerindra, melalui akun Instagram resminya, menyatakan bahwa tindakan Miftah tidak sejalan dengan ajaran Presiden RI sekaligus Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto.
"Dengan segala kerendahan hati, kami minta Gus Miftah untuk meminta maaf kepada Bapak penjual es," tulis Gerindra pada Selasa malam, 3 Desember 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Budi Djiwandono, menilai Gus Miftah perlu dievaluasi, menyusul pernyataan kontroversialnya.
"Kita menyayangkan jika ada pernyataan yang tidak baik. Tentu itu patut menjadi evaluasi, apalagi namanya pemimpin," ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Rabu, 4 Desember 2024.
Keponakan Presiden Prabowo Subianto ini menegaskan, pihaknya akan menerima masukan hingga kritik masyarakat dengan tangan terbuka.
Seiring dengan viralnya video tersebut, muncul petisi di laman Change.org yang meminta pencopotan Gus Miftah dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden.
Petisi ini mendapat perhatian luas setelah aktivis perempuan Kalis Mardiasih juga meminta Miftah dicopot.
"Nggak ada pantasnya manusia yang merendahkan martabat kemanusiaan," tulis Kalis di akun media sosialnya.
Menanggapi desakan tersebut, Gus Miftah mengaku bahwa pencopotan dirinya bukanlah kewenangannya.
"Tidak usah tanya soal desakan pencopotan itu, itu bukan kewenangan saya," kata Miftah saat ditemui di kediamannya, melansir dari Tribunnews.
Baca juga: Tolak Tawaran 10 Travel, Pak Sun Pilih Diberangkatkan Umrah oleh Gus Miftah Meski Sempat Dihina
Sementara itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Jazilul Fawaid, menyatakan bahwa desakan publik adalah bagian dari kebebasan berekspresi.
"Kita dengar saja sebagai desakan. Setiap orang boleh menyampaikan pendapatnya, apalagi orang sedang geram," ujarnya di kompleks parlemen.
Setelah video tersebut viral, Gus Miftah telah meminta maaf melalui video berdurasi satu menit.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kehilafan saya," ungkap Miftah.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat yang merasa terganggu oleh pernyataannya.
Miftah mengaku telah menerima teguran dari Sekretaris Kabinet, Mayor Teddy Indra Wijaya, untuk lebih berhati-hati dalam berbicara di depan publik.
"Ini juga merupakan introspeksi bagi saya untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapat," tutup Miftah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
| Pejabat Riau Gadai Sertifikat Demi Jatah Preman Abdul Wahid, Uang Dipakai Gubernur ke Inggris |
|
|---|
| Akui Panjat Pagar, Siswa Ungkap Ditampar Guru di Depan Ratusan Murid: Masalah Udah Selesai Padahal |
|
|---|
| Nasib Keluarga usai Arjuna Tewas Dikeroyok di Masjid, Tak Ada yang Nafkahi, Adik: Saya Terpukul |
|
|---|
| Ulah Kholil Pindahkan Bensin Malah Berniat Ingin Merokok, Bikin Rumahnya Kebakaran Rugi Rp 30 Juta |
|
|---|
| OTT Gubernur Riau Sampai ke Barbershop hingga Gunakan Drone, Ternyata Korupsi Demi Plesiran 3 Negara |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Jadikan-Sunhaji-Penjual-Es-Teh-Anggota-Banser-Gus-Miftah-Jawab-Petisi-Copot-Jabatan-Utusan-Presiden.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.