Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Klaim Gus Miftah Keturunan Kiai Hasan Besari Kini Diragukan Keturunan ke-8, Raden Kunto: Gak ada

Pria bernama Miftah Maulana Habiburrohman itu disebut pantas menyandang gelar Gus karena silsilah keluarga. Kini diragukan

Editor: Torik Aqua
tribunjatim.com/Febrianto Ramadani
Gus Miftah klaim dirinya keturunan Kiai Ageng Besari, kini diragukan oleh keturunan ke-8 Raden Kunto Pramono 

Ia juga mengatakan kalau Miftah adalah pengelola Pesantren Ora Aji di Yogyakarta.

Fahrur juga mengaku sudah pernah datang ke pesantren tersebut.

Sementara itu, keturunan atu Dzuriyyah ke-8 Kiai Hasan Besari, Raden Kunto Pramono mengungkap fakta lain.

Menurut Raden Kunto Pramono, tidak ada nama Miftah di silsilah keluarga besar Kiai Ageng Besari.

"Kalau dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, Ki Ageng Besari dari istri ke berapa, itu nanti akan ketemu, setelah saya cek yang namanya ini ini kok gak ada," katanya dikutip dari Metro TV, Sabtu (7/12/2024).

Untuk itu, sebagai keturunan ke-8 Kiai Besari, dirinya masih meragukan kalau Miftah adalah keluarganya.

"Saya masih merasa ada keraguan. Sebetulnya kalaupun memang iya betul ada, Alhamdulillah saya juga akan bangga," kata dia lagi.

Sementara itu, Miftah enggan menjawab pertanyaan netizen soal sebutan Gus itu.

"Itu sudah selesai, gak usah dibahas," kata Miftah saat konferensi pers, Jumat (6/12/2024) kemarin.

Dalam sebuah video Gus Miftah juga pernah menyebutkan garis keturunannya hingga Kiai Ageng Besari.

Sementara itu, dikutip dari Wikipedia, Miftah merupakan anak dari M. Murodhi bin M. Boniran.

Ia merupakan keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsaridi Ponorogo.

Kiai Ageng Muhammad Besari, adalah seorang kiai, bangsawan, dan pendiri salah satu pesantren tertua di Nusantara, Pesantren Tegalsari atau disebutkan bernama Pesantren Gebang Tinatar.

Keberadaan pesantren ini berawal dari Kiai Ageng Muhammad Besari yang membangun pertapaan di hutan lebat yang membentang dari kaki Pegunungan Wilis sampai ke wilayah dataran Ponorogo.

Di sana ia hidup menyendiri dan mengabdikan diri pada Tuhan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved