Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sakit Hati Dipecat, Eks Satpam Bakar Kantor Pajak hingga Rp 500 Juta Hangus, Kamera CCTV Diputar

Seorang mantan pegawai yang berstatus seorang satpam merasa sakit hati hingga akhirnya membakar kantornya dan membuat rugi Rp 500 juta.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Seorang mantan satpam membakar kantor pajak di Lampung Utara 

"Sementara korban sudah dalam keadaan tergeletak lemas di lantai kamar tidurnya," lanjut warga yang sempat ikut menolong korban tersebut.

Ilustrasi
Ilustrasi handphone (Chris Kresser)

Dia tidak bisa memastikan, apakah saat warga masuk ke rumah, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia atau belum.

Namun ada warga yang sempat melihat, saat itu perut korban masih sempat bergerak.

"Tapi beberapa saat kemudian, ketika dicek, korban sudah meninggal dunia."

"Kemudian warga melapor ke perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian," lanjutnya.

Tak lama berselang, puluhan atau bahkan ratusan warga pun berkerumun di lokasi kejadian.

Beberapa warga menyebut, pelaku diduga dalam keadaan mabuk akibat minuman keras saat melakukan perbuatan sadis terhadap ibu kandungnya sendiri.

Pihak keluarga juga menduga, peristiwa ini akibat pelaku minta hape ke ibunya dan tidak kunjung dibelikan sehingga dia sakit hati.

Namun semua belum bisa dipastikan, karena saat kejadian, hanya ada korban dan pelaku di dalam rumah tersebut.

Baca juga: Siswa Surabaya Disuruh Sujud dan Menggonggong Sepakat Damai, Polisi Pikir-pikir Tetapkan Tersangka

Polisi yang tiba di lokasi kejadian pun langsung memasang police line. 

Petugas melakukan olah TKP dan memeriksa jenazah korban. 

Di sisi lain, petugas langsung membawa pria dengan tato di punggung yang telah menghabisi nyawa ibunya tersebut ke kantor polisi menggunakan mobil patroli.

"Petugas masih melakukan penyelidikan. Sementara, diketahui bahwa korban mengalami sejumlah luka di wajah dan beberapa bagian tubuhnya," ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo, AKP Fahmi Amrulah, yang memimpin langsung penyelidikan.

Terkait darah yang berceceran di lantai dari tubuh korban, disebutnya bahwa hal itu akibat benda tajam yang dipakai pelaku menganiaya korban.

Untuk memastikan terkait motif atau penyebab penganiayaan tersebut, polisi masih perlu melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved