Berita Viral
Tak Cuma Pegawai, Anak Bos Roti Pernah Aniaya Ibu dan Adik, Kini Toko Lindayes Sepi: Karyawan Resign
Ternyata anak bos toko roti yang bermasalah karena aniaya pegawai itu telah kerap kali menganiaya ibu dan adiknya, tokopun kini sudah sepi karyawan.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Nasib toko roti 'Lindayes' setelah anak bos toko roti bernama George Sugana Halim ditangkap kepolisian makin terpuruk.
Toko roti tersebut sepi pembeli dan para karyawannya resign.
Imbas kasus tersebut, orang tua George Sugana Halim juga menceritakan kelakuan anaknya itu sebelum kejadian mencuat.
Kasus penganiayaan yang dilakukan George Sugana Halim, anak bos toko roti kepada karyawati masih menjadi perbincangan hangat.
George menganiaya karyawati di toko roti milik orangtuanya hingga korban mengalami luka di kepala.
Pelaku juga mengaku kebal terhadap hukum.
Namun, kini pelaku ditangkap pada Minggu (16/12/2024) di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat.
Fakta terbaru mengatakan jika Goerge mengalami keterbalakangan ecerdasan Intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ).
Hal itu tertulis dalam pernyataan Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee, seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com, Selasa (17/12/2024).
Melalui unggahan di akun Instagram @lindayespatisserieandcoffee, pihak Lindayes meminta maaf atas kejadian yang dilakukan oleh George.
Baca juga: Kondisi Toko Roti Usai Anak Bos Aniaya Karyawan, Banyak Pegawai Resign, Cenderung Sepi Pembeli
"Perihal mengenai kasus yang telah terjadi yang melibatkan George Sugama Halim, kami dengan sesungguhnya, Lindayes di sini meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian yang telah menimpa saudari dan menyatakan bahwa kami akan mendukung penuh masalah hukum yang telah terjadi di tempat kami untuk dapat diproses secepat-cepatnya.
Kami sangat menyesali kejadian yang sangat tidak pantas tersebut dan mendukung pihak kepolisian untuk mengusut kasus ini secepat-cepatnya. Kami juga meminta maaf kepada pihak-pihak yang merasa telah dirugikan atas kasus ini.
Namun perlu digarisbawahi bahwa George Sugama Halim tidak memiliki jabatan atau posisi apapun dalam usaha Lindayes yang berada di Cakung. Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes."

Selain menganiaya karyawan, George juga pernah menganiaya ibunya sendiri.
Hal itu juga diungkap oleh akun Instagram @lindayespatisserieandcoffee.
"Dan memang bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari melainkan terjadi juga kepada pemilik dan saudaranya. Pemilik wanita pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku. Dan adik laki-laki pelaku pernah mengalami luka di kepala yang juga anda alami. Namun adalah sulitnya bagi seorang ibu, sejelek-jeleknya anaknya untuk diproses hukum karena kasih sayang seorang ibu walaupun ia yang menjadi korban sekali pun.,"
Di balik penangkapan George Sugama Halim itu ternyata ada peran ibunya yang memberitahukan posisi sang anak kepada polisi.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly menuturkan peran ibu George adalah memberitahukan posisi sang anak kepada polisi yaitu di sebuah hotel di Sukabumi, Jawa Barat.

Nicolas menuturkan ibu pelaku memberitahukan bahwa George tengah bersamanya dan keluarga di hotel tersebut.
"Penyidik berkomunikasi dengan ibunya dan diberitahukan bahwa keberadaan mereka di Hotel Anugerah di Sukabumi," ujarnya dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Senin (16/12/2024).
Lewat komunikasi tersebut, polisi langsung menuju hotel yang dimaksud ibu George dan langsung menangkap pelaku.
Kini Toko Roti Lindayes tampak sepi pengunjung setelah viral di media sosial dan dihujat.
Toko Roti Lindayes juga langsung tak memiliki pegawai lagi.
Pasalnya, para pegawai yang bekerja di toko tersebut memilih resign.
Kejadian nahas tersebut kini bak berimbas pada usaha toko roti milik orangtunya.
Pihak kepolisian pun kini sudah menangkap anak bos toko roti itu yang bernama George Sugama Halim (GHS) (35) di Sukabumi, Jawa Barat.
Seperti diketahui, pria bertubuh tambun itu menganiaya karyawati bernama Dwi Ayu Darmawati (19) pada 17 Oktober 2024 di toko roti dan kue Lindayes, milik orangtua George, yang berada di Jalan Raya Penggilingan, Kelurahan Penggilingan, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Baca juga: Gajinya Belum Dibayar, Karyawan yang Dianiaya Anak Bos Toko Roti Dipaksa ke Ruko: Transfer Nggak Mau
Kini Toko Roti Lindayes di Cakung maupun gerai cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, sepi pembeli dan sejumlah pegawai memilih resign atau mengundurkan diri.
Pantauan Tribunnews di lokasi, Senin (16/12/2024), Toko Roti Lindayes yang menjadi lokasi kejadian penganiayaan tersebut berada di sisi Jalan Raya Penggilingan, tepatnya di seberang klinik.
Toko roti milik keluarga GHS ini didominasi warna oranye dan hitam.
Sebuah papan nama ukuran besar bertuliskan "Lindayes Pattiserie & Coffe" terpasang di muka toko tersebut.
Halaman di depan toko digunakan untuk tempat parkir kendaraan.
Terpantau ada lebih dari lima unit motor, di antaranya milik para pegawai toko tersebut dan pengunjung.
Kemudian, ada satu unit mobil untuk keperluan mengantar pesanan roti.
Suasana di toko kue Lindayes cabang Cakung ini tergolong sepi. Sejak pukul 12.00 hingga 14.30 WIB, hanya terlihat dua orang pembeli.
Bagian dalam toko didominasi cat hijau tua. Dari pintu masuk dapat terlihat, di ruangan sebelah kiri terdapat lima meja yang masing-masing memiliki empat kursi, dan diperuntukkan bagi pelanggan yang ingin menyantap langsung di tempat.

Kemudian, di ruangan sebelah kanan merupakan tempat etalase-etalase berisi berbagai varian roti dan kue diletakkan.
Mulai dari roti kecil hingga kue yang kerap digunakan untuk perayaan hari ulang tahun seseorang tersedia di toko ini.
Adapun di seberang pintu masuk adalah meja kasir. Di balik meja kasir terdapat pintu yang mengarah ke bagian dapur dan kantor toko Lindayes.
Saat itu, ada sebanyak tujuh pegawai yang sedang mengemas roti-roti pesanan untuk diantar ke pelanggan. Empat dari tujuh pekerja merupakan pegawai baru.
Para pegawai baru tersebut mengenakan seragam kemeja putih dan celana hitam. Keempatnya merupakan pegawai perempuan.
Seorang pegawai Toko roti Lindayes mengungkapkan, ada beberapa karyawan yang mengundurkan diri atau resign setelah kejadian penganiayaan yang diduga dilakukan anak pemilik toko, GSH, terhadap seorang karyawati berinisial DA, yang berlangsung dua bulan sebelum kasus tersebut viral di medsos.
"Ini beberapa karyawan baru masuk menggantikan yang keluar kemarin. Jadi, setelah kejadian itu memang banyak yang resign," kata seorang pegawai pria yang mengenakan kemeja warna biru muda, kepada Tribunnews.
Baca juga: Harta Kekayaan Dedy Mandarsyah Janggal, Punya Rp9,4 M di Tahun 2023, Ayah Lady Bakal Dipanggil KPK
Ia membenarkan kasus dugaan penganiayaan terjadi di toko Lindayes cabang Cakung ini.
Namun, pria tersebut enggan menceritakan lebih lanjut soal kronologi kejadian yang melibatkan anak pemilik toko tersebut, lantaran saat kejadian dia tidak berada di lokasi.
Toko kue Lindayes tidak hanya menerima pembelian secara langsung, tapi juga melalui layanan telepon dan pesan antar, serta beberapa pedagang keliling menggunakan motor inventaris toko yang dipasang boks berlogo toko Lindayes.
Pegawai pria tersebut mengatakan, penjualan di toko roti Lindayes tergolong stabil, setelah ditimpa kabar buruk yang viral di medsos.
Sekitar pukul 14.45 WIB, rombongan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) terlihat menggeruduk toko Lindayes.
Warga sekitar toko kue dan roti Lindayes cabang Cakung berhamburan keluar dari rumah atau pun toko yang tak jauh dari toko Lindayes.
Ada belasan orang dalam rombongan aksi dari FSPMI tersebut. Beberapa di antara mereka ada yang menggunakan mobil komandi aksi dan motor. Mereka mengenakan seragam bertuliskan FSPMI.
Aksi tersebut hanya berlangsung sekira 10 menit, sebelum rombongan FSPMI bergegas meninggalkan bagian depan toko roti dan kue Lindayes.
Seorang orator dari dalam mobil komando aksi menyampaikan, FSPMI mengecam keras tindakan yang dilakukan anak pemilik toko Lindayes terhadap seorang karyawati itu.
Dia mengingatkan juga kepada warga sekitar untuk membela hak-hak para pekerja.
"Kami mengecam keras tindak kekerasaan yang dilakukan oleh anak pemilik toko roti Lindayes, yang semena-mena dengan melemparkan bangku kepada karyawati. seorang pekerja, seorang buruh yang mana telah kita ketahui buruh tersebut adalah seorang buruh perempuan," kata orator menggunakan pengeras suara.
Baca juga: Anggota TNI Bakar Istrinya Dipicu Charger Ponsel, Api Masih Membara Hingga Ditolong Tetangga
Sementara itu, suasana sepi pembeli juga terasa di toko roti Lindayes cabang Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Senin (16/12/2024).
Interior outlet toko Lindayes di Kelapa Gading lebih mewah daripada cabang Cakung. Toko roti itu buka di ruko berlantai tiga.
Lantai satu toko berisi berbagai varian roti, kue-kue, dan es krim gelato bermacam rasa.
Kasir dan beberapa meja dan bangku juga ada di ruangan yang berbentuk persegi panjang tersebut.
Dinding ruangan lantai satu menggunakan wallpaper bermotif batu alam, yang dipadukan dengan cat warna putih.
Ornamen-ornamen khas Hari Raya Natal terlihat terpasang di sejumlah bagian ruangan.
Kemudian, lantai dua toko digunakan sebagai ruangan no-smoking.
Meja dan kursi di ruangan ini lebih banyak daripada di lantai satu toko.
Selanjutnya, lantai tiga toko berupa rooftop dan smoking area, yang memungkinkan pelanggan untuk makan di tempat dengan suasana semi outdoor.
Hanya terdapat seorang pegawai pria di toko roti Lindayes outlet Kelapa Gading. Ia bertugas menjadi pramusaji sekaligus kasir di toko itu.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
anak bos toko roti
George Sugama Halim
resign
Cakung
pegawai toko roti
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Modus Cari Kerja, Pria ini Gasak Motor Nmax Bosnya Padahal Baru Seminggu, sudah 4 Kali |
![]() |
---|
Tergiur Untung Rp 600 Juta dari Proyek Pemerintah, Pria ini Malah Merugi Rp 1,9 Miliar |
![]() |
---|
1.205 Wanita di Kediri Ingin Jadi Janda, Alasan Orang Tua Ikut Campur Hingga Nafkah Suami |
![]() |
---|
Sosok Lain yang Juga Dapat Amnesti Prabowo Selain Hasto, Alasan Pembebasan Terungkap |
![]() |
---|
Siasat Licik Tante Culik Keponakan yang Pulang Sekolah, Ibu Korban Dimintai Tebusan Rp 50 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.