Berita Viral
Paksa Masuk Kebun Raya Bogor Padahal Sudah Tutup, Rombongan Pendekar Keroyok Satpam: Kami Mau Berdoa
Video satpam dikeroyok rombongan pendekar yang maksa masuk viral di media sosial. Peristiwa ini terjadi di Kebun Raya Bogor.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Video satpam dikeroyok rombongan pendekar yang maksa masuk Kebun Raya Bogor viral di media sosial.
Identitas rombongan wisatawan itu pun terungkap.
Diketahui, video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @metrobogor.
Di awal video terlihat sekelompok orang dengan mayoritas mengenakan kaos hitam menyerang seorang satpam.
Para pelaku tampak mengejar satpam, kemudian mendorong dan memukul hingga satpam tersebut jatuh ke jalan.
Tak hanya itu, mereka juga terlihat menendang gerbang pintu masuk Kebun Raya Bogor.
Bahkan salah satu dari rombongan tersebut tampak melempar papan pemberitahuan ke arah gerbang.
Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung mengatakan, insiden itu terjadi pada Minggu (15/12/2024) sekitar pukul 16.00 WIB.
Keributan itu terjadi antara petugas pengamanan dengan rombongan wisatawan.
“Itu tuh ada dua bis dari Banten. Mereka jalan-jalan tamasya ke Bogor. Sampai di Kebun Raya sekitar jam 16.00 sore, tapi pada waktu itu Kebun Raya sudah tutup. Mereka memaksa ingin masuk, tapi tidak diizinkan oleh satpam,” ucap Agustinus saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024), melansir dari TribunJakarta.
Baca juga: Perkara Tisu, Petugas SPBU Keroyok Pembeli, Bermula dari Buang Sampah di Lantai Berujung Marah
Rombongan tersebut adalah anggota salah satu perguruan pencak silat dari Banten.
Karena tidak diizinkan masuk, rombongan menjadi marah dan menyerang petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk.
“Rombongan perguruan pencak silat dari Banten mereka memaksa masuk. Ketika diberi tahu bahwa jam 16.00 WIB sudah tidak bisa menerima pengunjung lagi, mereka tetap memaksa sambil beralasan ingin masuk sebentar untuk berdoa. Namun, satpam tetap tidak memberikan izin sehingga keributan terjadi,” tambah Agustinus.
Dalam keributan tersebut, tujuh satpam terdorong, dan satu orang dipukul.
Para korban kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Bogor Kota.
“Saat ngamuk, pokoknya langsung ngejar satpam. Tujuh satpam kedorong, satu lagi dipukul. Setelah keributan selesai, rombongan tersebut langsung meninggalkan lokasi dengan menggunakan bus,” pungkas Agustinus.
Baca juga: Tak Terima Ditegur, Tiga Anggota Geng Motor di Jombang Keroyok Remaja 18 Tahun
Dikonfirmasi terpisah Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi Nugroho mengatakan, saat ini laporan ini sedang ditindaklanjuti.
“Sudah ada laporan. Kita lakukan penyelidikan,” ujar Aji.
Netizen yang melihat tingkah arogan rombongan silat tersebut merasa kesal.
"Jelas ini mukanya, semakin lemah mahluk dia akan semakin berkelompok, ditunggu hasil penangkapannya min"
"Tangkap anggota ormas tsb...kapolresta bogor jgn beri toleransi...tangkap bukti sudah kuat"
"Ga ditahan berarti luar biasa hukum di konoha"
Rombongan Ngaku Mau Berdoa
Satu satpam menjadi korban pemukulan setelah rombongan wisatawan memaksa masuk meski jam operasional sudah berakhir.
“Saat satpam tidak ngasih masuk, rombongan langsung mengejar satpam. Tujuh orang satpam kedorong, satu satpam terpukul,” ujar Kapolsek Bogor Tengah, AKP Agustinus Manurung, saat dikonfirmasi, Rabu (18/12/2024).
Agustinus menjelaskan bahwa insiden bermula ketika rombongan dari salah satu perguruan pencak silat asal Banten tiba di pintu masuk dan meminta izin untuk masuk ke dalam lokasi.
“Pendekar dari perguruan pencak silat dari Banten tetap memaksa sambil bilang, ‘Sebentar kalau tidak, yang penting masuk ke dalam mau berdoa,’ dan satpam tetap menolak,” jelasnya.
Penolakan tersebut memicu kemarahan dari rombongan, sehingga terjadi adu mulut antara delapan petugas keamanan dan para wisatawan.
Ketegangan pun meningkat hingga berujung pada tindakan kekerasan, di mana salah satu satpam menjadi korban pemukulan.
Setelah keributan mereda, rombongan wisatawan langsung meninggalkan lokasi menggunakan bus.
Korban pemukulan kemudian melaporkan insiden tersebut ke Polresta Bogor Kota dengan didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Bogor Tengah.
“Setelah keributan selesai, rombongan langsung meninggalkan lokasi dengan menggunakan bus,” tambah Agustinus.
Berita Lainnya
Amir Sohoed (56) terbaring lemas di kasur medis IGD Rumah Sakit dr Soetomo pada Minggu (29/9). Kepalanya dijahit karena luka sobek, dan wajahnya dipenuhi luka lebam.
Celana jeansnya penuh bekas darah.
Insiden itu bermula dari saling tatap. Sabtu malam, Amir sedang cangkruk di tambal ban di Jalan Banyuurip.
Di dekatnya, ada lima orang asyik mengonsumsi minuman keras. Amir dan 5 orang ini saling tatap-tatapan.
Setelah itu mereka ribut, Amir dikeroyok.
Amir mengalami luka sobek di kepala setelah dipukul menggunakan bata putih.
Dia sempat tersungkur di jalan tepat di terowongan Tol Banyu Urip. Istri Amir sempat menangisi sebelum akhirnya ambulans datang.
Baca juga: Saling Menatap Mata Berujung Pengeroyokan, 5 Pemuda Pesta Miras Keroyok 1 Pria di Surabaya, Pingsan
Kapolsek Sawahan, Kompol Domingos DE. F. Ximenes, menjelaskan, saat ini korban atau pun pihak keluarga Korban belum melapor. Akan tetapi, polisi berusaha mencari tahu kronologi kejadian. Ada satu orang yang jadi saksi kejadian itu.
"Kronologis kejadian sekira pukul 24.00 Wib, korban datang ke tambal ban Jl. Banyuurip Surabaya untuk nongkrong, kemudian korban duduk-duduk di atas sepeda motor dan di sekitar lokasi ada remaja kurang lebih 5 orang nongkrong sambil minum alkohol," katanya.
Selanjutnya, antara korban dan para remaja tersebut saling melihat dan timbul kesalahpahaman.
Sehingga antara korban dan para remaja itu saling cekcok, dan hendak berkelahi. Mereka sempat tidak jadi ribut setelah dipisah sejumlah warga.
Amir kemudian pulang. Ternyata dia kembali ke lokasi dengan membawa pisau.
Baca juga: Identitas Komplotan Begal yang Keroyok Pria di Jalan Ngagel Surabaya Sudah Terlacak
Para remaja langsung mengeroyok melihat korban datang membawa pisau. Korban dipukuli menggunakan bata putih.
Para pelaku melarikan diri setelah memastikan korban tak berdaya.
Polisi masih menyelidiki kasus ini dan belum bisa menentukan siapa yang salah.
Meski demikian, secara hukum, peristiwa ini tergolong pengeroyokan.
"Para pelaku bukan warga Banyu Urip, dan saksi-saksi tidak ada yang mengenal mereka. Kami tengah berupaya mengungkap identitas para pelaku," tegasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
satpam dikeroyok rombongan pendekar
maksa masuk Kebun Raya Bogor
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Buka Praktik Terapi hingga Raup Rp 500 Juta, Dokter ini Ternyata Palsu, Vonis Pasien Sakit HIV |
![]() |
---|
Warga Gerebek Kades yang Nikah Siri dan Ada di Rumah Janda, Tuntut Mundur dari Jabatannya |
![]() |
---|
Kebohongan Wali Kota Arlan Terkuak, Terbukti Mutasi Kepsek Tanpa Prosedur Benar, Nasib Bak Terbalik |
![]() |
---|
Sosok Kakak Adik Pakai Seragam Sekolah Gantian karena Cuma Punya 1, Tinggal di Kontrakan, Ibu ODGJ |
![]() |
---|
Dokter Tifa Unggah Surat Kementerian Era Jokowi Setarakan UTS Insearch dengan SMK Demi Gibran: Parah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.