Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Pilu Bayi Terlahir Punya Kelamin Ganda, 95 Tubuhnya Idap Kelainan, Idap Sindrom Langka

Bayi dari keluarga Burhanudin (28) ini memiliki kelamin ganda dan didiagnosis menderita sindrom langka.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, saat menjenguk keluarga Burhanudin di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, yang baru saja melahirkan bayi dengan kebutuhan khusus, Kamis (19/12/2024). 

TRIBUNJATIM.COM - Bayi berusia tiga minggu di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, tengah jadi sorotan.

Pasalnya bayi dari keluarga Burhanudin (28) ini memiliki kelamin ganda dan didiagnosis menderita Sindrom Edward.

Akibatnya, 95 persen tubuhnya mengalami kelainan.

Baca juga: Sekelompok Orang Rusak Toko Miras Berizin, Permadi Arya Ungkap Pelakunya, Satpol PP Turun Tangan

Menurut pemeriksaan sementara dokter anak, keluarga bayi ini harus menunggu 40 hari untuk memantau perkembangan.

Sebelum mereka bisa mendapatkan pemeriksaan medis lanjutan di RSUP Kariadi Semarang.

Pemda Batang berkomitmen memfasilitasi pengobatan bayi ini melalui Puskesmas dan Dinas Kesehatan.

Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki pun datang menunjukkan kepeduliannya.

Pihaknya menjenguk keluarga Burhanudin yang baru saja melahirkan bayi dengan kebutuhan khusus.

"Kami ingin melihat langsung kondisi bayi ini," ujar Lani Dwi Rejeki saat kunjungan, Kamis (19/12/2024).

"Saya mengajak Kadinkes, Kepala Puskesmas, Kepala Diskominfo, dan Kesra, untuk memastikan kondisi bayi tersebut," imbuhnya.

Meskipun keluarga Burhanudin masih ber-KTP Pekalongan, mereka telah lama tinggal di Batang.

"Untuk masalah sosial, administrasi bukanlah halangan. Ini soal kemanusiaan, kita harus peduli," tegas Lani.

Pemda Batang memberikan bantuan berupa uang tunai, sembako, dan perlengkapan kesehatan.

Selain itu, pengobatan bayi ini juga akan difasilitasi oleh BPJS Kesehatan.

Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, saat menjenguk keluarga Burhanudin di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, yang baru saja melahirkan bayi dengan kebutuhan khusus, Kamis (19/12/2024).
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, saat menjenguk keluarga Burhanudin di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, yang baru saja melahirkan bayi dengan kebutuhan khusus, Kamis (19/12/2024). (Tribun Jateng/Dina Indriani)

Puskesmas Warungasem siap memberikan pelayanan meski keluarga tersebut terdaftar di Puskesmas Sokorejo, Kota Pekalongan.

Burhanudin selaku ayah sang bayi mengucapkan terima kasih atas perhatian Pj Bupati Batang. 

"Walaupun tidak ber-KTP Batang, kami tetap mendapatkan bantuan."

"Penyakit anak kami didiagnosis sebagai Sindrom Edward, yang sangat langka," pungkasnya.

Baca juga: Soal Pemerasan Penonton DWP Diminta Bayar Rp200 Ribu, Polisi sempat Saling Lempar Tanggung Jawab

Di tempat lain, seorang ibu di Bekasi menangis pilu tak bisa bawa pulang bayinya karena nunggak biaya persalinan Rp2,5 juta.

Kejadian yang menampilkan sesosok bayi disebut tertahan di bidan di Bekasi, Jawa Barat, itupun viral di media sosial.

Tak pelak unggahan tersebut menyita perhatian netizen.

Diketahui, peristiwa tersebut viral usai dibagikan akun Instagram @undercover.id, Rabu (20/11/2024).

Tampak dalam video tersebut, perekam memperlihatkan sosok bayi perempuan berparas gemas.

"Ya Allah, segini anak cantik begini ya, bu, ya," ucap perekam prihatin.

Diketahui bayi perempuan tersebut baru lahir di Bekasi pada Rabu (19/11/2024).

Bayi tersebut lahir dari pasangan ibu bernama Sumyati dan ayah bernama Carda.

Di balik kejadian tersebut, ada kisah pilu yang dialami Sumyati.

Rupanya ia terpaksa lahiran di bidan terdekat lantaran tak memungkinkan pergi ke RS.

Sumyati mendadak kontraksi hingga pergi ke bidan terdekat.

Alhasil, biaya lahirannya tak tercover BPJS.

Orang tua bayi kini harus menanggung biaya persalinan buah hatinya tersebut.

Mirisnya, ternyata kehidupan Sumyati dan suaminya, Carda, dalam keadaan pilu.

Sumyati menangis tak bisa bawa pulang bayinya gegara nunggak biaya persalinan Rp2,5 juta
Sumyati menangis tak bisa bawa pulang bayinya gegara nunggak biaya persalinan Rp2,5 juta (Instagram/undercover.id)

Sehari-hari, pekerjaan ayah bayi perempuan tersebut hanya sebagai pengamen jalanan.

Dari penghasilannya bekerja, Carda hanya mampu memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Karena hal itu, kini kedua orang tua bayi perempuan tersebut kebingungan.

Mereka sudah berupaya untuk meminta bantuan untuk meminjam uang kesana kemari, tetapi tidak ada yang bisa membantunya.

Sementara itu, pengunggah akun @undercover.id membuka donasi untuk membantu biaya lahiran tersebut.

"Semoga ada pendonatur yg berbaik hati untuk membayar tagihan persalinan di bidan," tulis akun @undercover.id.

Baca juga: 2 Hari Kakek Anwar Makan Nasi Pakai Sambal Mentah & Garam, Pilu Seminggu Tak Bisa Jualan Sayur

Kini unggahan soal bayi perempuan yang disebut tertahan di bidan di Bekasi tersebut viral hingga menyita perhatian netizen.

Sejumlah netizen memberikan beragam reaksi dan komentar beragam.

Tak sedikit netizen prihatin atas nasib pilu yang dialami bayi perempuan dan kedua orang tuanya tersebut.

Ada juga netizen yang memberikan kritikan kepada orang tua bayi tersebut.

Namun ada juga netizen yang memberikan komentar bijak.

Berikut beragam komentar netizen, melansir Tribun Jabar:

"Bayangin dengan kondisi ekonomi seperti yang digambarkan, meskipun misalnya dibolehin nyicil bayar persalinan, tapi apa ada jaminan bayi tersebut dirawat dengan sebaik-baiknya di masa-masa awal pasca lahiran? Semoga ibunya dilancarkan rejeki dan anaknya tumbuh sehat ceria"

"Maaf, 9 bulan ngapain aja ya ? klo sudah tau gaada dana, minimal kepikiran buat urus BPJS dan memastikan dicover full biaya persalinannya. tapi minimal kesiapan seadanya kalo memang nominalnya benar di 2 jt rupiah, harusnya juga bisa dipersiapkan ya.. again, 9 bulan."

"Gaes, ini coba dilihat dari sudut pandang lain ya, penahanan bayi oleh klinik atau bidan tuh sifatnya sementata dan bertujuan utk memastikan bayi sehat di hari-hari pertamanya setelah lahir ke dunia, bukan ga ngebolehin diambil orang tuanya."

"Dimana ini Bekasinya ? kebetulan rumah saya perbatasan jkt-bekasi Alamat klinik bidannya biar saya bantu perlengkapan bayi dan sedikit rezeki untuk bayar biaya persalinannya"

"Waktu Bikin Mampu, Pas Persalinan ngga mampu? Mana Suaminya. Jangan Enaknya aja." tulis beragam komentar netizen.

Sementara itu hingga artikel ini dimuat, belum diketahui lebih detail mengenai kejadian tersebut, termasuk keterangan dari pihak bidan terkait.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved