Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah Buang Dagangan Siswi, Ibu Kantin Galak Tak Ada Ganti Rugi, Cuma Minta Maaf Ngaku Salah

Usai viral, ibu kantin galak tersebut hanya minta maaf dan tak ada ganti rugi atas jajanan siswi yang dibuangnya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
via TribunnewsBogor.com
Sudah buang dagangan siswi MTs, ibu kantin Sominah tak ada beri ganti rugi 

"Sekarang memang kami sebagai pengelola sekolah dituntut untuk bisa melindungi anak dari bullying."

"Mari ciptakan lingkungan madrasah ini yang nyaman, damai, penuh dengan keakraban dan kegembiraan," tegas dia.

Kasus ibu kantin yang menghancurkan dagangan siswi MTs akhirnya terungkap.
Kasus ibu kantin yang menghancurkan dagangan siswi MTs akhirnya terungkap (Instagram)

Basuni juga mengungkap kalau pengelola kantin ternyata masih ada hubungan saudara dengan pemilik sekolah.

Kata Basuni, Sominah ibu kantin galak ini memiliki hubungan spesial dengan pendiri yayasan.

"Masih keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah," kata Basuni.

Jadi ternyata, ibu kantin galak tersebut merupakan adik dari pemiliki yayasan MTs Nurul Huda.

"Ibu kantin ini sebagai adik pemilik yayasan, masih saudara ada hubungan familly."

"Keluarga, kakak adik dari orang pendiri yayasan, pendiri yayasan kakaknya, pemilik kantin sebagai adiknya," jelas Basuni.

Meski memiliki hubungan keluarga, Basuni telah berulangkali memberi peringatan pada Sominah.

"Sering kita peringati kita kasih nasihat ingatkan supaya tidak seperti itu agar kondisi belajar di lingkungan madrasah berjalan kondusif, aman nyaman," katanya.

Baca juga: Warga Diminta Bayar Rp40 M ke Pengembang Perumahan Gegara Tak Beri Akses Jembatan: Kompleks Kita

Sementara itu, Bagian Kurikulum MTs Nurul Huda, Sahroni mengatakan bahwa dagangan yang dibuang Sominah bukan jualan siswa atau orang tua siswa.

"Itu merupakan bentuk hasil karya untuk materi kewirausahaan," katanya.

Menurutnya dagangan yang dibuang ibu kantin galak Brebes adalah produk P5RA.

"Dalam kurikulum itu ada penguatan profil Pancasila, salah satunya kewirausahaan."

"Bentuk pengembangan pelajar Pancasila, dikoordinasi koordinator ibu Kholifah," jelasnya.

"Jadi itu bukan jualan siswa, atau orang tua siswa. Yang viral di medsos narasinya memang berbeda, sehingga terjadi semacam tumpang tindih kesalahpahaman," tambah Sahroni.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved