Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Suminah Ibu Kantin Brebes yang Buang Jualan Siswa Ternyata Adik Pemilik Yayasan, Suka Maksa Membeli

Terungkap fakta lain tentang Suminah, ibu kantin yang buang jualan siswa MTS Nurul Huda Losari, Brebes, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram - Kompas.com
Suminah Ibu Kantin Brebes yang Buang Jualan Siswa Ternyata Adik Pemilik Yayasan, Suka Maksa Membeli 

Rupanya, Fadil sudah berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Berbekal dari video di YouTube ia pun bisa membuat risol sendiri.

Meski dagangannya selalu habis, namun Fadil mengaku sempat merasa malu.

"Jujur awal awal aku malu, takut banget ga laku, tapi sekarang udah biasa kok mungkin karena sudah terbiasa. Untuk bagi waktu itu, aku gak setiap hari jualan. Biasanya aku jualan 2-3 hari seminggu," kata Fadil, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.

Baca juga: Sosok Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Takut Dagangan Sepi, Ini Kata Kepala Sekolah

Fadil mengaku terinsipirasi dari kakaknya yang juga berjualan saat kuliah.

Uang dagangan kakaknya itu, ia gunakan untuk membeli makan dan bensin. 

"Dari situ aku terinspirasi dan kemudian berlanjut sampai SMP aku juga masih jualan pempek. Bedanya aku waktu SMP ini jualin punya orang. Jadi aku cuma ambil untung Rp10 ribu sampai Rp20 ribu perhari. Waktu SMP itu uang yang cukup besar bagi aku," katanya.

Dikatakan Fadil, ia mulai berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).

Saat pertama kali jualan, Fadil mulanya menjajakan pempek dan juga pisang cokelat di sekolah.

Tak heran, dilihat dari berbagai kontennya di TikTok, tangan Fadil nampak lihai dalam membuat risol.

Baca juga: Nasib Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Kepsek Sebut Sering Berulah, Anak Ancam Guru

Namun beberapa waktu terakhir ini ia mengaku sudah jarang membawa risol jualannya itu lantaran banyaknya tugas sekolah yang harus dikerjakan.

Sehingga ia harus pandai membagi waktu dan sekolah tetap menjadi fokus utamanya.

Fadil mengatakan lebih sering membuat risol mayo di akhir pekan karena sekali membuat bisa jadi 100 potong.

"Modalnya Rp100 ribu bisa jadi 100 risol yang dijual untuk dua hari. Hari pertama aku bawa 50 pcs untuk balikin modal, hari kedua aku bawa 50 pcs untuk untungnya,"

"Waktu goreng risol aku mulai dari jam 5. Jadi bangun tidur jam setengah 5 lanjut salat, gosok seragam sekolah, siapin pelajaran terus baru goreng risol," ujarnya, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved