Berita Viral
Suminah Ibu Kantin Brebes yang Buang Jualan Siswa Ternyata Adik Pemilik Yayasan, Suka Maksa Membeli
Terungkap fakta lain tentang Suminah, ibu kantin yang buang jualan siswa MTS Nurul Huda Losari, Brebes, Jawa Tengah.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap fakta lain tentang Suminah, ibu kantin yang buang jualan siswa MTS Nurul Huda Losari, Brebes, Jawa Tengah.
Rupanya, wanita berusia 70 tahun itu adalah adik pemilik yayasan.
Tabiat buruk Suminah lainnya pun diungkap Kepala Sekolah atau Kepsek MTs Nurul Huda Losari, Basuni.
Basuni mengatakan Suminah kerap memaksa para siswa untuk membeli dagangannya.
Basuni mengetahui ini dari laporan siswa kepadanya.
"Sebetulnya hal yang sudah biasa terjadi di lingkungan madrasah kami bahwa ibu kantin ada sedikit paksaan untuk membeli jajanan di kantin internal madrasah," ujarnya dikutip dari YouTube tvOne, Sabtu (21/12/2024) via Tribunnews.
Terkait aduan tersebut, dia mengungkapkan pihak madrasah kerap menasehati Suminah. Namun, nyatanya, nasehat dari pihak madrasah seakan tidak digubris oleh Suminah.
Basuni menjelaskan sebenarnya kantin yang menjadi tempat berjualan Suminah bukan milik pihak madrasah.
Dia mengatakan kantin tersebut merupakan milik Suminah yang dikelola secara mandiri. Adapun Suminah merupakan adik dari pemilik yayasan MTs Nurul Huda.
Baca juga: Sudah Buang Dagangan Siswi, Ibu Kantin Galak Tak Ada Ganti Rugi, Cuma Minta Maaf Ngaku Salah
"Sebenarnya, adik dari (pemilik -red) yayasan, masih saudara, ada hubungan famili dengan yayasan," kata Basuni.
"Perlu diketahui bahwa kantin tersebut bukan milik madrasah, tapi milik mandiri di luar manajemen madrasah. Jadi, kantin (milik) keluarga yayasan, tapi di luar manajemen madrasah," sambungnya.
Lebih lanjut, Basuni mengatakan setelah viralnya video Suminah membuang dagangan siswa, pihaknya berupaya melakukan mediasi dengan melibatkan beberapa pihak seperti dari kepolisian hingga Kemenag Brebes.
Sebelumnya, Basuni juga menjelaskan kegiatan siswa dan siswi di MTs Nurul Huda berupa berjualan di sekolah adalah proyek pengajaran bernama Penguatan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan Lil Alamin.
Hasil dari jualan siswi tersebut akan dikumpulkan untuk modal wirausaha siswi yang lebih besar.
"Pembina OSIS mengkoordinir siswa untuk berwirausaha dengan membuat program. Mereka berjualan jajanan kekinian hasilnya dikumpulkan," kata Basuni dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Fakta Jualan Siswa MTs Dibuang Ibu Kantin, Ternyata Buat Tugas Sekolah, Kini Damai Tanpa Ganti Rugi
Terkait dengan perangai buruk ibu kantin, Basuni menyebut peristiwa pelabrakan tersebut bukan baru sekali terjadi.
Ternyata ibu kantin Sominah sering mengomeli siswi yang berdagang. Penyebabnya karena Sominah tidak terima daganganya sepi pembeli.
"Siswa yang jajan di luar juga mendapat ancaman. Selama ini setiap ada kejadian seperti itu kami sampaikan (ke ibu kantin) agar tidak bertindak seperti itu apalagi kasar dengan siswa," ujar Basuni.
Imbas dari peristiwa tersebut, MTs Nurul Huda sampai didatangi petugas dari Polsek Losari, Camat dan kepala desa setempat.
Sementata itu, berdasarkan video yang diunggah akun Instagram @updatebrebes, anak Suminah sampai mendatangi seorang guru di ruang guru.
Dengan nada bicara meninggi, akan ibu kantin rupanya tak terima orang tuanya viral.
Anak ibu kantin itu pun meminta kepada guru untuk melarang muridnya berjualan.
"Enggak usah seperti ini, ada laporan lagi. (anak-anak) jangan dagang, ya dimarahi pak. Gimana pak," imbuh anak ibu kantin dalam bahasa Jawa.
Tak cuma itu, guru di MTs Nurul Huda itu juga kabarnya mendapat intimidasi dari anak ibu kantin gara-gara video tersebut viral.
"Bapak Agus Wahid selaku guru di sekolah MTs Nurul huda kalibuntu losari brebes mengalami intimidasi dari keluarga pihak ibu kantin.
Dikarenakan ada murid yang diperbolehkan berjualan di sekolah , pihak keluarga kantin tidak terima sampai-sampai mendatangi kantor sekolah dan memarahi seorang guru," tulis postingan akun @updatebrebes.
Kisah Lainnya
Di tahun 2023 lalu, seorang siswa SMA viral lantaran membagikan kesehariannya saat berjualan risol di sekolah.
Melalui akun Tiktok @afdlht, pemilik akun tersebut mengunggah momen saat berjualan di kelasnya.
Dalam keterangan video yang diunggah, ia mengaku senang saat jualannya itu laris manis diborong oleh teman-temannya.
Rupanya, ia adalah Ahmad Fadilah Thorik siswa SMAN 1 Natar, Lampung.
Rupanya, Fadil sudah berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Berbekal dari video di YouTube ia pun bisa membuat risol sendiri.
Meski dagangannya selalu habis, namun Fadil mengaku sempat merasa malu.
"Jujur awal awal aku malu, takut banget ga laku, tapi sekarang udah biasa kok mungkin karena sudah terbiasa. Untuk bagi waktu itu, aku gak setiap hari jualan. Biasanya aku jualan 2-3 hari seminggu," kata Fadil, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Baca juga: Sosok Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Takut Dagangan Sepi, Ini Kata Kepala Sekolah
Fadil mengaku terinsipirasi dari kakaknya yang juga berjualan saat kuliah.
Uang dagangan kakaknya itu, ia gunakan untuk membeli makan dan bensin.
"Dari situ aku terinspirasi dan kemudian berlanjut sampai SMP aku juga masih jualan pempek. Bedanya aku waktu SMP ini jualin punya orang. Jadi aku cuma ambil untung Rp10 ribu sampai Rp20 ribu perhari. Waktu SMP itu uang yang cukup besar bagi aku," katanya.
Dikatakan Fadil, ia mulai berjualan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Saat pertama kali jualan, Fadil mulanya menjajakan pempek dan juga pisang cokelat di sekolah.
Tak heran, dilihat dari berbagai kontennya di TikTok, tangan Fadil nampak lihai dalam membuat risol.
Baca juga: Nasib Sominah Ibu Kantin yang Buang Jualan Siswi MTs, Kepsek Sebut Sering Berulah, Anak Ancam Guru
Namun beberapa waktu terakhir ini ia mengaku sudah jarang membawa risol jualannya itu lantaran banyaknya tugas sekolah yang harus dikerjakan.
Sehingga ia harus pandai membagi waktu dan sekolah tetap menjadi fokus utamanya.
Fadil mengatakan lebih sering membuat risol mayo di akhir pekan karena sekali membuat bisa jadi 100 potong.
"Modalnya Rp100 ribu bisa jadi 100 risol yang dijual untuk dua hari. Hari pertama aku bawa 50 pcs untuk balikin modal, hari kedua aku bawa 50 pcs untuk untungnya,"
"Waktu goreng risol aku mulai dari jam 5. Jadi bangun tidur jam setengah 5 lanjut salat, gosok seragam sekolah, siapin pelajaran terus baru goreng risol," ujarnya, Minggu (10/9/2023), dikutip dari TribunJakarta.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ibu kantin yang buang jualan siswa
MTs Nurul Huda Losari
ibu kantin Brebes
Suminah
viral di media sosial
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Buntut Panjang Keluarga Pasien Maki Dokter Syahpri Perkara Dahak, Dinkes Lapor Polisi |
![]() |
---|
Ancaman Sanksi yang Diterima Bripda Farhan Polisi yang Kabur saat Akad Menikahi Sukma |
![]() |
---|
Kelakuan Simpatri si Pria Bercadar Terima Rp 28 Juta Selama Pacari Lelaki, Terbongkar Jelang Nikah |
![]() |
---|
Sosok Lucky Hakim, Bupati Indramayu Lepas Ribuan Ular di Sawah, Gubernur Dedi Mulyadi: Kreatif |
![]() |
---|
Urutan Peristiwa Tiwi Pegawai BPS Dibunuh Hanafi Suami Temannya Sendiri, Sempat Berbuat Tak Senonoh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.