Berita Viral
Sosok Guru PNS Nekat Jalan Kaki Lintas Provinsi, Tak Jadi Resign usai Permintaan 6 Tahun Terbayar
Inilah sosok guru PNS yang nekat jalan kaki lintas provinsi demi menunaikan nazar setelah permintaan 6 tahun terbayar.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru SMP asal Wonogiri menjadi perbincangan lantaran permintaan 6 tahun akhirnya terwujud.
Aksi jalan kaki lintas provinsi yang dilakukan Andrianto (45) seorang guru SMP asal Wonogiri menyimpan kisah tersendiri.
Andri sempat berpikir untuk pensiun dini atau mengajukan resign dari PNS saat pengajuan mutasinya tak kunjung mendapatkan persetujuan dari pemerintah.
Sosok Andrianto (45) guru SMP Negeri 1 Tirtomoyo, Wonogiri menjadi viral usai aksinya berjalan kaki lintas provinsi dari Jawa Timur ke Jawa Tengah.
Hal itu ia lakukan usai pengajuan mutasinya ke sekolah di kampung halamannya disetujui pemerintah.
Andri sebelumnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan, Jawa Timur.
Ia mengaku mulai mengajukan mutasi untuk pindah sejak tahun 2018 lalu.
Namun, pengajuannya ditolak karena tidak ada guru yang menggantikan posisinya.
Tak menyerah, ia kemudian kembali mengajukan mutasi.
Tetapi lagi-lagi belum disetujui karena sesuai regulasi, sebelum ada guru yang menggantikan posisinya, tidak bisa pindah.
Baca juga: PNS Pindah atau Mutasi Sebelum 10 Tahun, Bolehkah? Ketahui Ketentuan soal Pengajuan Mutasinya
"Kalau total mengajukan mutasi dari Magetan 3 kali, dari Wonogiri 2 kali. Jadi total 5 kali," kata Andri.
Perjuangan dan kesabarannya berbuah manis. Bulan Juli 2024, pengajuan mutasinya mulai diterima karena saat itu ada guru yang akan menggantikan posisinya di SMP Negeri 2 Plaosan.
"Setelah diterima berkasnya harus naik ke Gubernur, Kemendagri dan BKN alurnya. Lalu akhir Oktober dapat SK, di SK dinyatakan saya pindah per 1 November, itu jadi acuan secara birokrasi," katanya.
Alasan utamanya mengajukan mutasi adalah agar dekat dengan keluarga dan dapat mendampingi kedua anaknya.

Saat ini, ia juga sedang menunggu kelahiran anak ketiganya.
"Orang bekerja kalau jauh dari keluarga itu kan setelah lama inginnya dekat dengan keluarga, anak saya juga butuh pendampingan," ujar Andri.
"Saya sudah 14 tahun di Magetan. Jarak dari rumah Tirtomoyo ke sekolah itu 70-80 km. Setiap hari naik motor, perjalanan 2 jam, berangkat setelah subuh jam 5 pagi, sampai sekolah jam 7," imbuhnya.
Sorenya, ia harus pulang ke rumah. Perjalanan pulang menurutnya lebih lama.
Baca juga: Sosok Pasutri yang Ditolong Polisi, Bawa Balita Jalan Kaki Semarang-Banyuwangi Gegara Tak Ada Ongkos
Sebab kondisi jalan saat sore lebih ramai.
Setiap harinya, ia sampai di rumah ketika Maghrib.
Andri mengatakan ketika proses mutasinya berjalan, ia pernah bernazar di hadapan teman-teman gurunya bahwa ketika bisa disetujui, ia akan berjalan kaki lintas provinsi.
Aksi jalan kaki lintas provinsi dilakukannya dari SMP Negeri 2 Plaosan sampai ke Wonogiri, tepatnya di Kecamatan Puhpelem.
Jaraknya kurang lebih 15 kilometer dan melintasi 8 desa.
"Perjalanan 5 jam. Dari Puhpelem ke rumah lanjut menggunakan motor. Jadi jalan kaki dari Jawa Timur ke Jawa Tengah," katanya.
Baca juga: Nasib Mbah Imang Tahan Lapar Sambil Pikul Jualan Pisang Jalan Kaki Jauh, Pilu Dagangan Tak Laku
Nazar itu dilakoninya pada 31 Oktober 2024 lalu, di hari terakhirnya mengajar di SMP Negeri 2 Plaosan.
Video aksinya itu ia unggah pada 1 November 2024.
"Niatnya hanya berbagi rasa syukur, tidak ada niatan ingin viral. Luapan kegembiraan saja. Sekarang sudah lega," kata Andri.
Sejak pertama kali menjadi guru di SMP Negeri 2 Plaosan, Magetan, Jawa Timur tahun 2011 lalu, ia harus menempuh perjalanan pulang pergi selama 4 jam, dari rumahnya di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.
Namun alasan utamanya mengajukan mutasi adalah agar dekat dengan keluarga dan dapat mendampingi kedua anaknya.

Saat ini, ia juga sedang menunggu kelahiran anak ketiganya.
Ia mengaku mulai mengajukan mutasi untuk pindah sejak tahun 2018 lalu. Namun pengajuannya ditolak karena tidak ada guru yang menggantikan posisinya.
Tak menyerah, ia kemudian kembali mengajukan mutasi. Namun lagi-lagi belum disetujui karena sesuai regulasi, sebelum ada guru yang menggantikan posisinya, tidak bisa pindah.
"Perasaan lega karena saya sudah sampai mikir kalau tidak bisa (pindah) mau pensiun dini, mau resign saja mendampingi anak," katanya.
Saat ini lokasi mengajarnya dekat dengan lokasi istrinya mengajar. Istrinya merupakan guru SD. Sementara itu, anak-anaknya juga bersekolah di tempat ia dan istrinya mengajar.
"Sekarang jadi 1 lokasi (dekat). Kalau berangkat bareng-bareng. Sekarang jaraknya 3 km, kurang dari 10 menit, sebelumnya perjalanan 2 jam paling cepat," pungkasnya.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Cekcok Lawan Debt Collector Tak Mau Kendaraan Diambil, Wanita Ternyata Naik Mobil Rental |
![]() |
---|
Kelas Nyaris Ambruk 30 Tahun Tak Pernah Renovasi, Kepsek Pindahkan Siswa SDN Belajar di Musala |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Pasang Bendera One Piece, Oknum: Bendera Cina ini |
![]() |
---|
Pria Ngaku TNI Tampar Pedagang Sayur yang Kibarkan Bendera One Piece, Kapendam: Tidak Ada Intruksi |
![]() |
---|
ASN Jadi Otak Penipuan Rp 750 Juta Casis Bintara Polisi, Ayah Korban Nyesal Terbuai Janji Manis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.