Beria Viral
Motor Bu Guru SD Digotong Warga Demi Lewati Genangan Banjir Menuju Sekolah, Perjuangan Demi Mengajar
Seorang ibu guru SD menjadi perbincangan lantaran digotong oleh warga dengan motornya demi melewati banjir saat berangkat mengajar ke sekolah.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Bu Guru satu ini mengorbankan apapun demi bisa mengajar di sekolah.
Bahkan, guru satu ini tak takut ketika harus melewati banjir dan tetap berangkat ke tempatnya mengajar.
Videonya ketika digotong oleh warga menyebrangi genangan banjir itupun viral di media sosial.
Sebuah video perjuangan guru SD di Banyuasin ini mendadak viral di media sosial.
Sang guru SD ini terpaksa diangkut bersama motornya karena jalan yang biasa dilewati digenangi air.
Beruntungnya, guru SD itu dibantu warga sekitar dan jasa gotong motor.
Video perjuangan guru SD itu viral dibagikan akun Instagram @undercover.id, dikutip Tribunjabar.id, Selasa (24/12/2024), seperti dilansir TribunJatim.com.
Dalam video tersebut memperlihatkan seorang wanita yang merupakan guru SD menaiki sepeda motor Honda Beat putih.
Ia terlihat berhenti hendak melintasi jalan yang ternyata digenangi air cukup dalam.
Di sana terlihat empat orang pria membantu guru SD itu menyebrangi jalan digenangi air tersebut.
Baca juga: Alasan Bu Guru Wiga Ikhlas Digaji Rp 200 Ribu Per Bulan, Kondisi Sekolah Memperihatinkan & Tak Layak
Keempat pria itu terlihat menggunakan kayu untuk menggotong motor sekaligus dengan gurunya.
Saat hendak diangkat, terlihat sang guru SD tampak panik dan ketakutan.
Namun, ia berusaha tenang sembari tersenyum.
Saat diangkut, ternyata jalan yang digenangi air itu cukup dalam.

Air yang menutupi jalan itu setinggi lutut orang dewasa.
Tak hanya itu, jalan yang digenangi air itu pun ternyata cukup panjang.
Jalan yang terendam air itu diperkirakan sepanjang 50 meter akibat luapan sungai yang tidak jauh dari jalan tersebut.
Dalam keterangan, peristiwa tersebut terjadi di Desa Lubuklancang, Kecamatan Suak Tapeh, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Diketahui guru yang berjuang melewati genangan air banjir luapan sungai itu merupakan SDN 14 Dusun V Pandan.
Saat kejadian, guru SD itu harus melewati jalan yang tergenang air cukup dalam ketika menuju sekolah tempat dia mengajar.
Beruntung warga sekitar ada jasa gotong motor yang membantunya melewati jalan terendam air tersebut.
Kini, video perjuangan guru SD melewati jalan digenangi air demi mengajar itu viral dan menarik perhatian.
Baca juga: 14 Tahun Guru SMP Tempuh Jarak 80 Km Demi Ngajar Tiap Hari, Jalan Kaki Lintas Provinsi usai Dimutasi
Tak sedikit warganet prihatin atas kondisi yang dialami guru SD tersebut.
Ada juga warganet yang memuji perjuangan sang guru.
Berikut beragam komentar warganet.
“Seorang guru memang seharusnya diperlakukan istimewa… tidak seperti para anggota de*an yang make strobo minta di istimewakan “
“Bapak/ibu yg duduk manis diruangan berAC dgn kursi putarnya malu ga ya?”
“Semangat buk guru!”
“Semoga menjadi amal Jariyah ibu guru sayang .. ya Allah lihatlah bapak @prabowo”
“Indonesia tidak kekurangan orang pintar dan cerdas,tapi Indonesia kekurangan orang jujur, buktinya,jika banyak pemangku kebijakan yang jujur maka infrastruktur di daerah yang penting untuk menunjang pendidikan akan di perhatikan oleh yang bertanggung jawab,” tulis beragam komentar warganet.
Baca juga: Kisah Guru SD Isi Waktu Luang Mengajar Ngaji Gratis, Terinspirasi Semangat Warga: Saya Inisiatif
Orang lain yang juga mendedikasikan diri untuk dunia pendidikan adalah yang satu ini.
Aksinya cukup terpuji.
Demi pendidikan, Wiga Kurnia Putri rela mengajar meski dengan gaji Rp 200 ribu per bulan.
Rasanya nilai itu tidak sepadan dengan perjuangannya sebagai guru sehari-hari.
Suami Bu Wiga ternyata juga seorang guru.
Sebuah video yang merekam seorang guru sedang membuka amplop gaji berisi uang Rp 200.000, viral di media sosial.
Dalam video tersebut disertakan kalimat "Alhamdulillah, semoga semua yang sudah kita kerjakan menjadi ladang barokah dan pahala untuk kita semua".
Guru perempuan dalam video tersebut adalah Wiga Kurnia Puspasari (27), seorang guru honorer di salah satu SMP swasta di Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Saat dihubungi Kompas.com, Wiga membenarkan bahwa guru dalam video tersebut adalah dirinya. Dia mengaku merekam momen tersebut sebagai bentuk doukmentasi pribadi dan tak ada niat untuk ditujukan pada pihak manapun.
"Saya sering merekam kebersamaan dengan murid-murid. Buat dokumentasi. Jadi soal video gaji itu tidak untuk menjatuhkan pihak lain. Dan pihak sekolah juga tahu dan tidak mempermasalahkannya karena kondisinya memang seperti itu," kata Wiga saat dihubungi Kompas.com melalui video call pada Selasa (8/10/2024).
Baca juga: Guru Taufan Terenyuh Lihat Murid-murinya Makan di Kolong Meja, Rupanya Ada yang Puasa: Kasihan Pak
Sejak tahun 2021, ia mengajar mata pelajaran IPS dan PKN di sekolah yang berada di dekat rumahnya. Kepada Kompas.com, Wiga menceritakan pilihannya menjadi seorang pendidik.
Menurut Wiga, sekolah tempat ia mengajar hanya memiliki 40 murid dengan 4 guru dan satu kepala sekolah. Ia tahu konsekuensi gaji yang ia terima saat memilih mengajar di sekolah tersebut.
"Sekolah tempat saya mengajar antara ada dan tiada. Padahal sekolahnya sudah lama, bahkan kakek saya dulu mengajar di sini. Papa saya dan keluarganya juga sekolah di sini."
"Saya tahu sejak awal gajinya Rp 200.000. Enggak kaget karena memang jumlah siswanya minim," kata Wiga.
Wiga menyelesaikan pendidikan SMA di Kabupaten Banyuwangi. Lalu ia kuliah di Kota Malang dan menikah. Pada tahun 2021, ia dan keluarga kecilnya kembali ke Banyuwangi.
Lalu sang suami mengajar sebagai guru honorer di salah satu SMA di Kabupaten Banyuwangi. Wiga awalnya memilih menjadi ibu rumah tangga dengan dua anak.
Melihat pendidikan Wiga, kerabatnya pun menawarinya untuk mengajar di SMP swasta di dekat rumahnya.
Menurut Wiga, di sekolah tersebut statusnya adalah guru honorer dan datanya tidak masuk dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
"Syaratnya memang dua tahun mengajar untuk masuk dapodik. Sempat ditawari. Tapi saya memilih untuk tidak, karena saya masih punya mimpi yang belum terwujud. Jika disebut relawan mengajar, ya bisa juga," kata ibu dua anak tersebut.
Saat pertama kali mengajar, Wiga mengaku kondisi sekolahnya sangat memperihatinkan karena sarana dan prasarana yang jauh dari kata layak.
"Kelas yang bisa digunakan hanya satu, jadi bergantian. Termasuk kursi-kursinya juga banyak yang rusak. Kalau hari pendek, ada yang belajar di kelas, di ruang guru dan perpustakaan," ujarnya.

Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
guru SD di Banyuasin
jasa gotong motor
@undercover.id
Desa Lubuklancang
berita viral
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Penyesalan Kakek Tolak Uang Ganti Rugi Tol, Kini Keluar Masuk Rumah Lewat Pipa Besar, Selalu Bising |
![]() |
---|
Cara Bryan Amirul Husna Lulus ITB dengan IPK 4, Padahal Hobinya Main Game, Juara 4 Kontes Robot |
![]() |
---|
Tiap Hari Sujana Jalan Kaki Jualan Tisu Demi Hidupi Cucu, Kumpulkan Rp500 Ribu untuk Bayar Kontrakan |
![]() |
---|
Mahasiswi Nangis Motornya Hilang Padahal Pegang Kartu Parkir, Pihak Perpustakaan Sebut Parkir Gratis |
![]() |
---|
TKW Ineke Bisa Jadikan 7 Adiknya Sarjana Meski Ia Putus Sekolah, Tiap Hari Mulai Kerja Jam 3 Pagi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.